✭02✭

2.8K 428 35
                                    

"Apakah ini alamatnya?"

Gadis bersurai pirang itu memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Ia berjalan ke meja resepsionis dan mengatakan kalau sudah ada janji dengan orang yang bersangkutan.

"Silakan, Nona Namikaze. Anda bisa ikuti saya," ucap seorang lelaki yang baru saja dipanggil untuk mengantar wanita muda itu.

"Oke."

"Perkenalkan, saya adalah Hatake Kakashi. Di sini saya akan mengantarkan Anda ke ruang tempat Anda bekerja nanti," ucap Kakashi yang berjalan di depan gadis pirang itu.

Ruko mengekori Kakashi dari belakang. Pria dewasa itu sedikit menjelaskan apa yang harus ia lakukan di hari pertama ini. Ruko bisa melihat Kakashi memencet tombol dua puluh lima pada lift yang mereka masuki.

TING

Pintu lift terbuka dan terlihat dua orang berjas hitam yang membungkuk hormat pada mereka, atau lebih tepatnya pada Kakashi.

"Satu lantai ini sudah disewa oleh Sasuke-sama untuk mempermudah pekerjaan kami. Sebenarnya kami juga baru saja pindah ke sini satu bulan yang lalu." Kakashi membuka salah satu ruangan lantai itu dengan sebuah kartu akses.

Ruko hanya mengangguk mendengar penjelasan Kakashi. Dikatakannya jika ruangan ini adalah ruang kerja untuk Ruko. Di sana terdapat pintu lain yang dapat langsung menuju ruang kerja bos barunya.

"Ini," ucap Kakashi saat menyerahkan sebuah kartu akses yang sama dengan miliknya pada Ruko. "Anda bisa menggunakannya untuk memasuki beberapa ruangan yang diizinkan oleh tuan muda kita, Namikaze-san," ujarnya lagi.

"Anda bisa memanggilku Ruko, Kakashi-san. Tidak perlu terlalu formal padaku." Wanita itu tersenyum manis.

Kakashi mengangguk. "Baiklah, Ruko-san." Kemudian ia melihat jam tangannya kemudian kembali menatap Ruko. "Aku masih ada urusan lain. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa melalui telepon atau chat, oke?"

Ruko memberikan kode oke dengan jemarinya. Kakashi pun langsung pergi dari ruangan yang kini menjadi tempat kerja Ruko. Wanita muda itu meletakkan tasnya pada meja kerja yang ada di sana. Saat ia mengedarkan pandangan, tiba-tiba tatapannya tertuju pada sebuah pintu yang menurut penjelasan Kakashi adalah akses langsung ke tempat atasan barunya.

"Lebih baik aku mulai pekerjaanku saja." Ruko terduduk pada kursi kerjanya dan melihat beberapa kertas catatan pada mejanya. Ia lalu mengerutkan dahinya.

"Padahal dia belum bertemu denganku secara langsung, tapi sudah memintaku melakukan banyak hal. Dasar bos jaman now," ucapnya dengan menggeleng-gelengkan kepala.

.

.

.

"Naruto," panggil seorang lelaki yang merupakan manajer di cafe cosplay tempat ia bekerja.

"Ada apa, manajer?"

"Begini, Naruto." Kabuto terdiam sejenak. Naruto yang melihatnya tentu saja bingung dengan sang senior yang tidak biasa. Ia tampak bingung.

"Senpai, ada apa?" Naruto menaikkan alisnya dan memanggil Kabuto dengan panggilan sewaktu masih duduk di bangku SMA dulu.

"Hari ini adalah jadwalnya kalian untuk pulang lebih awal," ucapnya. Naruto mengangguk dan masih menunggu penjelasan lain dari Kabuto dengan tenang. "Tapi untuk malam ini saja. Aku sudah mengatakan pada yang lainnya."

"Kita mendapat jam kerja tambahan?" Naruto memekik tinggi saat ia mengerti maksud dari seniornya itu.

Kabuto mengangguk. "Malam ini cafe kita dibooking oleh orang kaya secara mendadak. Jadi aku tidak sempat memberi tahu kalian semua lebih awal," jelasnya.

Everlasting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang