14.5
"Sebenarnya siapa kau?" Sasuke memicing ke arah Ruko dan akhirnya pertanyaan itu terlontar.
"Apa kau adalah... Deneb?" sambung Naruto.
Sementara itu, di tempat lain...
HAAAACUUUU
"Apa kau flu?"
"Tidak." Lelaki dengan ikat berambut model nanas itu memegangi hidungnya. "Cih! Apa ada yang membicarakanku di luar sana?" gerutunya.
"Hei," panggil seorang lelaki yang berada di sana.
"Kenapa?"
"Aku baru sadar kau punya tato berbentuk bintang di lehermu," ucap lelaki itu yang kini menyentuh tato tersebut.
"Kau mau tahu suatu rahasia, Kiba?"
"Apa?"
"Ini bukan tato, melainkan sebuah tanda lahir."
"Benarkah? Indah sekali." Bola mata Kiba melebar. Ia mengelus tanda itu yang tanpa disadari membuat orang yang disentuhnya merasa risih. "Kukira ini tato lambang keluarga Nara," ujarnya lagi.
Sesorang lelaki yang diketahui bermarga Nara itu tertawa. Ia menggapai tangan Kiba dan mengecupnya. "Kau orang ke sekian ribu yang mengatakan itu."
"Jangan menggodaku, Shikamaru."
"Baiklah, baik." Shikamaru melepaskan pemuda itu dan kembali mengambil gelas wine miliknya.
Kiba menatap skrip nilainya yang bisa ia lihat secara online. Ia pun menghubungi Naruto untuk memberitahu kalau nilai ujian tengah semester sudah keluar.
"Apa nilaimu meningkat?"
"Sedikit."
"Payah," ledek Shikamaru.
"Berisik!" ketus Kiba yang tidak suka dikatai payah. "Dia itu malas di semua mata kuliah, tapi nilainya tidak terlalu buruk. Malah astronomi anak itu sangat bagus. Mungkin nilainya semester ini juga serupa," gumam Kiba yang masih menunggu kabar dari Naruto. Pemuda pirang yang entah berada di mana itu masih belum membalas pesan dari Kiba.
"Siapa yang kau maksud?"
"Temanku, Naruto."
"Oh. Mungkin dia memang cerdas," kata Shikamaru.
Kiba mengangguk. "Walau tampangnya tidak memperlihatkan itu sama sekali," timpalnya Kiba. Shikamaru yang gemas pun mengacak surai cokelat pemuda itu.
"Ah, waktu itu dia bahkan memikirkan hal yang tidak biasa saat sedang pelajaran," kata Kiba yang tiba-tiba mengingat Naruto membicarakan hal romantis di tengah perkuliahan.
"Memangnya apa yang pikirkan?"
"Dia mengatakan tentang kisah Hikoboshi dan Orihime yang dipisahkan dan hanya bertemu satu tahun sekali," jelas Kiba dengan wajah datar. Ia lalu mengambil gelas wine milik Shikamaru dan hampir saja meneguknya jika tangannya tidak dihentikan seperti saat ini.
"Jangan minum ini, Kiba."
"Huh? Curang. Kau meminumnya, tapi aku tidak boleh. Kenapa kau itu― mhhh!" Protesan Kiba dihentikan dengan sebuah ciuman yang mendarat pada bibirnya.
Wajah Kiba memerah saat ciuman keduanya terlepas. "Kau bisa merasakan wine itu tanpa harus meminumnya, bukan?" goda pria yang baru saja mencuri cium itu.
"Kau menyebalkan!"
Shikamaru tertawa kecil melihat lucunya Kiba yang salah tingkah.
"Ngomong-ngomong," Shikamaru menjeda. "Apakah Hikoboshi dan Orihime bisa bertemu di tahun ini?" gumam pria itu setelah meneguk winenya.
"Kenapa kau jadi ikut terbawa dongeng itu?" Kiba mengernyit.
"Itu bukan dongeng, Kiba. Dan aku berharap jika keduanya bisa bahagia di mana pun mereka berada." Shikamaru tersenyum penuh makna.
"Ya, ya. Anggap saja aku percaya."
***
/19 Juni 2018/
Apakah kalian memiliki kesan pesan?😳
Sudah tahu kan siapa sang Deneb?
Kemudian...
Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua dukungan yang kalian berikan untuk cerita absurd ini. Saya sadar banyak kekurangan di sana-sini.
Sankyuu untuk yang rela meninggalkan vote, makasih buat yang udah komen dengan komentar yang berfaedah dan bikin saya seneng.
Silakan yang ingin menyicil lomba review, semangat dan good luck yaa 😊
Dan... untuk yang mau koleksi LN Little Devil masih bisa loh hehehe 😳
Dengan ini saya menyatakan jika cerita ini telah tamat.
Sampai jumpa di cerita yang lainnya 🙏
Jyaa~
![](https://img.wattpad.com/cover/143149962-288-k224026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Love
FanfictionHikoboshi terus mencari Orihime, sebaliknya Orihime pun menunggu Hikoboshi menemukannya. Sudah ribuan tahun berlalu sejak kehancuran yang menimpa kerajaan langit. Hikoboshi telah melewati waktu ke waktu untuk mencari sang bintang Vega (Orihime). Nam...