bekal

29 7 3
                                    

Pagi ini Dhanissa bangun lebih pagi,kenapa dia bisa?karena pada malam harinya Dhanissa telah memasang alarm di handphonenya yg diletakkan di atas nakas samping ranjangnya,tak lupa Dhanissa membesarkan volume alarm itu agar dia dapat mendengarnya dengan jelas dan membantunya untuk bangun.

Setelah bersiap dengan seragam sekolahnya,Dhanissa menuruni tangga dan berjalan ke arah dapur.

Ia sempat melirik kamar ayah dan bunda nya yg masih tertutup rapat pasti mereka belum bangun,karena jam masih menunjukkan pukul 04.30 pagi.

Dhanissa berniat membuat nasi goreng seafood untuk Rhaka.karena kemarin saat remedi biologi dia mendapatkan nilai walaupun pas dengan kkm tetapi ia bersyukur karena tidak perlu mendapatkan hukuman dari bu Lolita.

Ia membuat nasi goreng sebagai tanda terimakasih nya pada Rhaka.

Dhanissa segera mempersiapkan bahan bahan yg di butuhkan untuk membuat nasi goreng dan dengan sangat telaten ia membuat dan menghias nasi goreng buatannya dengan sangat rapih dan cantik.

Setelah selesai,Dhanissa segera menutup kotak bekalnya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Loh adek udah bangun" Lili yg baru saja datang untuk membuat sarapan pagi kaget melihat anaknya yg sudah rapih dan juga dapur yg berantakan.

"Udah dong bun kan anak bunda rajin" ujar Dhanissa bangga.

"Kamu abis buat apa sayang,kok dapur sampe berantakan gini" Lili melihat keadaan dapurnya yg terlihat kacau.

"Maaf ya bun,tadi Dhan habis buat nasi goreng buat bawa ke sekolah"

Lili tersenyum dan mengelus pucuk kepala Dhanissa.
"Kenapa gak minta bunda ajah yg bikinin"

"Gak mau bun,nasi goreng ini kan spesial soalnya Dhanissa yg buat sendiri" ujarnya bangga.

"Iya deh iya,kamu udah sholat subuh belum"

Dhanissa menepuk jidatnya pelan.
"Astaga belum bun"

"Yaudah sana sholat dulu udah jam 5"

Dhanissa segera bergegas kembali ke kamarnya untuk menunaikan kewajibannya.

Setelah 10 menit Dhanissa kembali turun ke bawah dan dia sudah melihat ayah dan juga abangnya di ruang makan.

"Tumben lu bangun pagi" ujar Gilang yg melihat adiknya berjalan ke meja makan.

"Emang gue biasanya bangun pagi" Dhanissa mendudukkan dirinya di samping abangnya itu.

"Iya,abis sholat trus tidur lagi"

Dhanissa terkekeh mendengar ocehan abangnya.

"Gak usah tawa lo" ujar Gilang ketus

"Lu ngapa sih?lagi pms"

Gilang menoyor kepala adiknya itu.sembarangan ajah dia dibilang pms memangnya dia perempuan.

Dhanissa memegangi kepalanya.
"Ish kalo otak gue geser gimana"

"Emang udah geser otak lo perlu di rukiyah sana"

Dhanissa memajukan bibirnya kesal.

"Eh udah kalian ini pagi pagi udah ribut" omel ayah Dhanissa pada kedua anaknya.

Setelah mereka selesai sarapan,semuanya segera bergegas untuk melakukan aktifitasnya masing masing.

Seperti biasa Dhanissa di antar Gilang berangkat ke sekolah.setelah berpamitan pada kedua orang tuanya mereka segera berangkat,terlebih dahulu Gilang mengantar Dhanissa ke sekolahnya setelah itu baru ia akan berangkat kuliah.

Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang