Benci? benar benar cinta?

26 3 15
                                    

"Emang kurang ngajar ya Tia,tadi dia yg maksa maksa gue buat ikut eh malah gue yg di tinggalin.liat ajh besok" Dhanissa mendumel sepanjang perjalanan pulang karena ulah Tia.

Brakkk

Dhanissa membanting pintu gerbang rumahnya kasar dan berhenti saat melihat motor ninja merah yg terparkir di depan garasinya.

"Itu bukan motor kak Gilang.tapi kayak kenal deh" Dhanissa melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumahnya.

"Assalammualaikum" salam Dhanissa ketika memasuki rumahnya.

Dhanissa membulatkan matanya saat  melihat Rhaka sedang duduk di sofa bersama sang bunda.

"Waalaikumsalam" Lili menghampiri anaknya dan merangkulnya menuju sofa.

"Kamu kok pulang lama banget sih kasihan Rhaka nunggu kamu dari tadi" omel Lili.

Dhanissa memamerkan sederet giginya "ada urusan tadi bun"

Lili menggelengkan kepalanya "yasudah tante ke dapur dulu ya mau lanjutin masak"

Rhaka hanya menangguk sambil tersenyum setelah itu Lili segera pergi ke dapur.

"Nunggu lama ya?" Tanya Dhanissa yg telah mendaratkan bokongnya di sofa.

"Hmmm"

"Dih ngambek ceritanya?" Tanya Dhanissa menggoda Rhaka yg hanya memasang wajah datar.

"Cepet udah pada nungguin" ujar Rhaka datar berjalan duluan meninggalkan Dhanissa,Dhanissa tersenyum gemas melihat tingkah Rhaka dan segera menyusulnya.

Setelah Dhanissa duduk di kursi belakang motornya ia segera menjalankannya ke rumah Yoseph untuk mengerjakan tugas kelompoknya.

Di perjalanan hanya ada keheingan diantara keduanya,masing masing seolah sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Tak butuh waktu lama sekitar 15 menit akhirnya mereka sampai di rumah Yoseph dan Rhaka segera memasukkan motornya ketika satpam rumah Yoseph membuka gerbang.

Rumah Yoseph sangat luas dan megah oleh sebab itu ada dua orang satpam yg menjaganya, ayah Yoseph merupakan pengusaha sukses dari korea dan ibu nya yg berdarah sunda seorang sosialita yg gemar mengikuti acara amal sosial dan keluarga mereka memiliki yayasan berupa sekolah,panti asuhan serta panti jompo.

Walaupun hidup dengan begitu banyak kemewahan Yoseph adalah anak yg mandiri dan tak pernah sombong baginya itu semua milik kedua orang tua nya bukan miliknya sendiri untuk apa di sombong sombongkan.

"Gila ya Asep rumah nya  gede banget" ujar Dhanissa kagum melihat rumah Yoseph.

"Eh lu udah dateng masuk sini gue ganti baju dulu bentar" panggil Yoseph dari atas balkon rumahnya.

Rhaka dan Dhanissa segera masuk ke dalam rumah Yoseph yg disambut oleh pembantunya yg mengajaknya menunggu di ruang tengah.

"Juli sama Nirmala gak dateng?" Tanya Yoseph yg langsung duduk di samping Rhaka.

"Coba gue chat dulu"

Dhanissa mengeluarkan handphonenya dan mengechat kedua temannya itu.

DhanissaRevalia :

Jul dimana?kita kan mau kerja kelompok?

QueenJuli :

Gue udah sampe di alamat yg dikasih sama Asep,tapi kyknya dia ngerjain gue deh masa rumah nya bagus banget.emang sial nih Asep.

DhanissaRevalia :

Emang bener kok alamatnya nih gue udah sampe.lu di depan?

QueenJuli :

Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang