Tipuan Juli

37 6 0
                                    

Akhirnya setelah berkutat panjang dengan kertas yg berisi angka semua dan membuat semua orang pusing melihatnya telah selesai.

"Gila gila sumpah dua jam gue cuma ngisi 3 soal doang dan itu asal asalan" ujar Yoseph frustasi setelah kembali ketempatnya semula disamping Rhaka.

"Iya Sep,gue ajah cuma sampe 5 doang gak tau deh bener atau salah" ujar Tia ikut frustasi.

"Lagi ya tuh guru ngapa harus mindah mindahin tempat duduk sih.trus gue dapet di depan lagi mana bisa nyontek" lanjut Tia.

"Heh! lo pikir gue dapet dibelakang bisa nyontek" sambung Nirmala tidak setuju.

"Itu mah elu nya ajah gak pinter pinter nyontek" lanjut Tia.

"Udah lah nasi telah menjadi bubur" ujar Icha dramatis.

"Mending bubur ayam enak" lanjut Juli yg sukses mendapatkan tatapan datar dari teman temannya.

"Ngapa dah lu pada?blom ngopi?ngopi apa ngopi diem diem bae" lanjut Juli tanpa memperdulikan wajah teman temannya yg memerah seperti kepiting rebus.

"Sono lu minggir jauh jauh dari gue huss huss" Yoseph mendorong dorong lengan Juli agar jauh jauh darinya.

"Eh kecoa siapa juga yg mau deket deket lo" Juli balas menarik rambut Yoseph kencang.

"Auhh sakit" Yoseph mencoba melepaskan jambakan Juli.

"Rasain makanya jangan sok sok an" ledek Juli setelah melepaskan jambakannya di rambut Yoseph.

"Udah berantem mulu kalo jodoh gimana" lerai Dhanissa menatap jengah ke sahabat serta temannya itu.

"Mit amit gue.lagipula gue juga udah ada Kiki ngapain amat sama comberam macem dia"

Yoseph membelakakkan matanya,gila ajah dia dibilang comberan secara dia itu putih gak ada item item nya tapi dikatain comberan.minta di sleding nih mata minimalis.

"Gue juga ogah sama lu ya dasar mata minimalis"

Nirmala segera membekap mulut Juli sebelum perang mulut itu berlanjut lagi.

"Udah balik ketempat masing masing" ujar Tia dan mereka semua telah kembali ke tempatnya semula.

"Dhan udah diisi semua" tanya Tia setelah tinggal mereka berdua saja di bangkunya.

"Udah,tapi gue gak tau bener atau salah" jawab Dhanissa ragu.

Tia hanya menangguk paham setelah itu memasangkan headsheetnya dan memutar lagu di handphonenya.

                          🌷🌷🌷🌷

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit lalu tetapi lima sekawan itu masih berada disekolah,tidak ada wajah wajah dari mereka untuk meninggalkan sekolah,mungkin mereka terlalu sayang dengan SMA Permata.

"Mau pulang mager jalan" keluh Dhanissa menyenderkan kepalanya pada meja.

"Yaudah ngesot ajah" jawab Juli yg sedari tadi sibuk dengan handphonenya.

"Iya sono lu dulu baru gue" cecar Dhanissa,sewot sendiri jadinya dia punya sahabat macam Juli gini.

"Yehh dikasih saran malah ngomel" ujar Juli.

"Beli es kepal yok" saran Nirmala yg sedari tadi sibuk dengan menghapus papan tulis.padahal kan sudah dibersihkan sama yg piket hari ini,terlalu rajin memang.

"Oh yg lagi viral itu ya" ujar Juli semangat.

"Ayo gue juga haus nih" ujar Tia dan setelah itu mereka berlima bergegas meninggalkan kelasnya.

Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang