Sinar mentari menerobos masuk lewat celah jendela mengganggu tidur nyenyak seorang wanita.
"Ngghhh" wanita itu menggeliat kemudian membuak kedua bola mata cantiknya,dia mengedarkan pandangannya.
"Dimana ini,bukannya semalam aku ada di apartemennya ayang yah" wanita itu(ayana) bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Ayana keluar dari kamar mandi tapi dia masih belum melihat hanz,ayana memutuskan untuk keluar kamar mencari hanz.
"Mmm rumah siapa ini,besar sekali" ayana melihat-lihat lukisan yang menempel di dinding hingga suara lenguhan menginterupsi kegiatannya.
"Suara apa itu" ayana berjalan ke arah tangga,matanya membulat saat dia melihat ke bawah dan melihat hanz sedang berciuman diatas sofa bersama seorang wanita cantik.
"Ya tuhan sedang apa mereka dan sebenarnya aku ini ada dimana" ayana menggaruk kepalanya yang tidak gatal,dia bingung harus melakukan apa di sini,dia juga bingung apa dia harus menghampiri hanz atau tidak.
"Nggghhh" ayana merasa jijik dengan adegan yang ia lihat sekarang,rasanya dia ingin muntah tapi tertahan.
Ayana membalikkan tubuhnya berniat masuk kembali ke dalam kamar tapi tanpa di duga dia malah terpeleset dan jatuh terguling-guling di tangga.
"Ayana" pekik hanz melihat ayana terjatuh,dia langsung menghampiri ayana dan menggendongnya duduk di sofa.
"Ah sakit" rintih ayana sambil memegang kedua kakinya yang terasa ngilu,sedangkan hanz panik melihat darah keluar tangan ayana tapi ayana tak menyadarinya.
"Tunggu di sini aku akan mengambil peralatanku dulu" hanz berlari ke arah kamarnya dan tidak beberapa lama dia sudah kembali dengan alat medisnya.
"Kenapa bisa terjadi seperti ini huh" teriak hanz panik sambil memegang tangan ayana,ayana yang baru melihat itu langsung menjerit histeris melihat darah keluar dari tangannya.
"Hah tanganku berdarah,darah darah" teriak ayana ketakutan, sedangkan hanz malah terlihat bingung karena bagaimana bisa seorang dokter bedah takut dengan darah.
"Hah kenapa tanganku berdarah" teriak ayana lagi.
"Hei tenanglah aku akan mengobati mu,tenanglah aku jadi bingung dan panik" hanz mengusap wajah ayana yang ketakutan, ayana memeluk tubuh telanjang hanz untuk menenangkan dirinya.
"Tenanglah,aku akan mengobati mu" wanita yang tadi bersama hanz hanya melihat itu dengan tatapan tidak suka karena sikap perhatian hanz pada ayana.
Ayana merasa pusing,dia memegang kepalanya dan menatap hanz."Hei hei kau tidak boleh pingsan ayo bangun" hanz menepuk kedua pipi ayana tapi sayang ayana keburu pingsan duluan.
****
"Uhuk uhuk" hanz berlari ke arah ranjang ayana,
"Kau sudah sadar" hanz mengelus pipi ayana pelan karena di sana juga terdapat beberapa luka kecil."Aku dimana" tanya ayana bingung.
"Kamu ada di rumah sakit sekarang, tadi kamu pingsan" ucap hanz lirih."Oh,terus kamu ini siapa" tanya ayana dengan wajah pucatnya.
"Dimana kakak" tanya ayana lagi yang membuat hanz bingung.
"Apa kamu tidak mengenalku" tanya hanz bingung sekaligus panik."Ya tuhan apa yang terjadi padanya" batin hanz.
"Kenapa aku harus mengenal mu,kau ini aneh sekali,eh kau dokter ya" tanya ayana melihat pakaian dokter yang di gunakan hanz.
Hanz mengacak rambutnya frustasi, dia marah pada dirinya karena tidak bisa menjaga ayana dengan baik hingga dia harus mengalami amnesia karena terjatu
Hanz memeluk tubuh ayana erat,dia ingin menyalurkan rasa sakit ayan kepada dirinya.
"Ku mohon jangan seperti ini" hanz meneteskan air matanya.."Ayang kenapa" tanya ayana yang membuat hanz kaget.
"Kau ingat aku" tanya hanz bingung.
"Tadi aku hanya bercanda kenapa kau anggap serius" ucap ayana pelan."Bercanda kau bilang hah,kau pikir itu lucu,kau tau aku ini sangat panik" bentak hanz,bagaimana bisa ayana mempermainkannya.
"Aku minta maaf" lirih ayana sambil menundukkan kepalanya takut, karena baru kali ini ada orang yang membentaknya seperti itu.
"Aku minta maaf aku sudah membentakmu,tadi aku hanya merasa khawatir saja,aku minta maaf" hanz memeluk kembali tubuh ayana yang terlihat ketakutan karena bentakannya.
"Kau tidak perlu minta maaf,aku yang salah" lirih ayana sambil membalas pelukan hanz.
"Ku mohon jangan lakukan itu lagi" ayana hanya mengangguk pelan.
"Oh ya sebenarnya kita itu ada dimana" tanya ayana."Malaysia" ayana melepaskan pelukan hanz dan menatap mata hanz tak percaya.
"Kau pasti bercanda ya" hanz menggelengkan kepala dan menunjuk bendera malaysia yang berkibar di luar rumah sakit karena sekarang ayana di rawat di lantai 5. Ayana ingin bertanya kembali tapi hanz dengan cepat memotong ucapannya.
"Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang kau istirahat dulu" hanz menidurkan ayana tapi ayana malah bangkit lagi.
"Aku tidak mau tidur,aku ini lapar kau tau tidak" teriak ayana karena dari tadi dia sudah menahan lapar.
"Baiklah kau ingin makan apa hah" tanya hanz gemas.
"Aku ingin makan nasi padang saja" hanz mengerutkan keningnya."Kau kira ini di indonesia" teriak hanz.
"Ya sudah kalau tidak mau belikan, aku kan bisa cari sendiri""Baiklah kau tunggu di sini" pasrah hanz sebelum ayana melakukan sesuatu yang berbahaya.
"Kenapa jadi aku yang jadi budak" batin hanz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Crazy Doctor
Romanceprofesi sebagai dokter adalah hal yang paling membahagiakan bagi seorang ayana abigail,karena itu adalah impiannya sejak kecil yaitu menjadi dokter bedah. Dan yang lebih membahagiakan lagi dia bisa bekerja di salah satu rumah sakit swasta yang sang...