6

5.2K 242 1
                                    

"Ayo aku antar pulang" hanz menarik tangan ayana paksa.
"Hei aku tidak mau" ayana menepis tangan hanz yang mencekalnya, setelah kebodohan ayana yang dengan beraninya naik ke pangkuan hanz saat itu,sikap hanz menjadi sangat agresif dan posesif kepada ayana,ya seperti sekarang ini.

"Kenapa,apa hari ini kakak mu jemput" ayana menggeleng.
"Tidak,hari ini aku mau pulang bareng mbak yuni sekalian aku mau membeli pakaian untukku" jawab ayana.

"Naik apa" ayana mulai kesal dengan semua pertanyaan hanz yang menurutnya tidak penting sama sekali.

"Naik motor" jawan ayana ketus.
"Na" panggil yuni yang baru datang dengan motornya.
"Eh halo dok" sapa yuni pada hanz, namun hanz malah mengacuhkannya dan terus memandang wajah ayana yang cemberut dan menurutnya itu sangat lucu dan cantik.

"Ya sudah aku pulang dulu bye" ketus ayana lagi.
"Hei kau melupakan sesuatu,apa kau ingin dapat hukuman lagi" ancam hanz,dengan kesal anaya membalikkan kembali tubuhnya dan..

Cup
Ayana mencium pipi hanz sekilas, dia sangat kesal dengan permintaan kedua hanz yang harus selalu mencium pipinya saat bertemu ataupun berpisah dan hal itu menimbulkan rumor kalau mereka berdua sedang pacaran.

"Yu mbak" ayan naik motor yuni dengan rasa kesalnya,pasalnya hari ini hanz sudah membuatnya jengkel dengan segala tingkahnya,muali dari ingin di buatkan makanan, melarangnya melakukan operasi dengan alasan wajah ayana yang pucat dan lain sebagainya.

Yuni memarkirkan motornya di depan sebuah toko buku yang dekat dengan pusat perbelanjaan ibukota.

"Eh bukannya itu kak ken ya" ucap ayana sambil menunjuk ke dalam toko tersebut.
"Iya itu kakak kamu kan" ayana menarik tangan yuni masuk ke dalam dan langsung menghampiri akenzi yang sedang bersama wanita.

"Kakak" panggil ayana,sontak akenzi langsung menoleh dan tampak terkejut dengan kehadiran adiknya dan yuni.

"Hai sayang,ada apa kamu datang kemari" akenzi mencium kening ayana tapi tatapannya tertuju pada yuni yang ada di belakang ayana.

"Hai yun" sapa akenzi dengan senyum tipisnya.
"Hai" sapa yuni balik,yuni tampak canggung dengan keberadaan mereka berdua,yuni memang sedikit sulit beradaptasi dengan orang yang baru.

"Dia siapa nzi" tanya wanita yang ada si sebelah akenzi.

"Oh dia adikku,dan itu temannya" wanita itu tampak tersenyum mengejek ke arah yuni tapi tersenyum manis ke arah anaya.

"Hai adek manis,nama kamu siapa" ayana merasa jijik dengan perkataan wanita yang ada si depannya,dia sangat benci jika di perlakukan seperti anak kecil.

"Ayana tante" wanita itu mendengus kesal saat ayana memanggilnya tante, padahal usianya masih muda tapi memang penampilannya seperti tante-tante.

"Kamu pasti kamu pengangguran ya,gimana kalau kamu ada waktu kita jalan-jalan" ajak wanita itu.

"Maaf tante,mungkin tante yang pengangguran tapi aku nggak dan aku itu gak mungkin ada waktu buat pergi sama tante karena aku ini banyak jadwal operasi akhir-akhir ini" yuni dan akenzi menahan tawanya mendengar perkataan ayana yang sangat berani.
"Oh kamu seorang dokter ya rupanya" tanya wanita itu lagi tampak tidak percaya,ayana hanya mengangguk malas.

"Oh iya siapa nama tante" tanya ayana
"Zara"
"Oh ya satu lagi tante zara,aku ini bukan anak kecil jadi jangan perlakuin aku kaya gitu lagi" kesal ayana sambil menarik tangan yuni menjauh tanpa memperdulikan akenzi yang ada di sana.

"Bigi" akenzi menyusul ayana pergi meninggalkan zara sendiri dengan kekesalannya akibat ulah ayana.

"Sabar zara sabar,dia adalah kunci untuk lo mendapatkan akenzi" batin zara sambil mengelus dadanya.

"Iiih kakak diem gak" kesal ayana karena dari tadi akenzi terus menggelitikinya.
"Kamu marah ya sama kakak,kakak minta maaf deh,kakak tuh gak sengaja ketemu sama dia, lagian kalau kamu marah terus kasian tuh mbak yuni jadi gak ada temannya" ayana melirik yuni yang sedang berjalan di belakang kenzi.

"Mbak yuni sini" yuni menghampiri ayana.
"Maafin ayana ya udah cuekin mbak, lagian aku tuh kesel dia perlakuin aku kaya anak kecil tau gak" yuni mengangguk dan langsung memeluk ayana sayang.

"Mbak tuh gak marah sama kamu, mbak ngerti kok kamu kesel, dan kamu jangan pernah merasa bersalah sama mbak kaya gini" akenzi yang melihat itu sangat bahagia karena ada yang bisa mengerti ayana selain dirinya,dan dia juga bersyukur karena yuni melakukan itu bukan dengan tujuan ingin mendapatkan dirinya seperti wanita lainnya,

"Ya udah yu pulang,lagian kamu juga udah bereskan beli baju sama bukunya" ajak yuni karena dia kasihan melihat wajah lelah ayana.

"Yu tapi malem ini aku nginep di apartemen mbak ya,boleh ya" rajuk ayana.

"Nggak bigi,nanti kamu ngerepotin lagi" serga akenzi

"Diem,bigi masih marah sama kakak" bentak ayana,akenzi hanya terkekeh melihat adiknya yang merajuk seperti itu.
"Boleh ya mbak" yuni menatap akenzi meminta persetujuannya takutnya akenzi tidak akan membolehkan ayana untuk menginap,namun akenzi langsung mengangguk.

"Tapi kalau itu tidak merepotkan" tungkas akenzi lagi,dia sangat mengenal sipat anaya jika dia berada di tempat baru maka ia akan membuat keributan.

"Nggak kok,justru aku senang karena aku jadi ada teman" ayana memeluk akenzi erat mendengar persetujuan diantara mereka berdua.

"Makasih kak,sekarang bigi udah gak marah lagi" akenzi hanya terkekeh melihat tingkah adiknya.

Setelah itu mereka pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing

Love A Crazy DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang