Eko pov

139 3 0
                                    

Keringat mulai bercucuran di wajah dan tubuhku dengan napas menggebu ngebu."Ah,aku lupa lagi,membeli minuman.aku berdecak kesal,sejenak teringat dulu sebelum putus dengan Eka,,aku selalu mendapat minuman sesudah bermain futsal gini,Bukan minuman juga yang aku harapin tapi Dia sebenarnya aku belum bisa move on darinya perhatianya padaku dulu Eka tak pernah lupa membawakan sebotol minuman setiapku selesai bertanding,jadi aku kurang biasa kalau harus beli minuman saat pertandingan futsal begini.batinku sembari menyeka keringat dengan tanganku dan membuangnya ke sembarang arah.
"Loe lupa lagi beli minum?tebak temanku Fauzi cowok yang terkenal berwajah imut,berperawakan sedang dan juga badanya yang sispex entahlah di antara sekian banyak temanku ,Eka mau kujadikan pacar saat itu kalau soal kelebihanku nggak terlalu banyak juga kata teman temanku gue itu termasuk cowok ganteng lah...hmm badan gue juga sispex ya iyalah.....biar gini gue rajin latihan gym.
"iya..aku memegang kepalaku refleks karena lagi lagi ketauan lupa beli minuman
"Dasar loe,kebiasaan !!"Eka terus beliin minum sungut Fauzi
"gue bukanya soal minumanya zi,tapi perhatian dari si Eka itu lo"
Tukasku pada temanku yang ternyata sudah duduk kelelahan di sampingku beristirahat sejenak sembari meluruskan kaki kaki punyanya sama dengan apa yang ku lakukan sekarang.
"emang kenapa loe jadi sampe putus sama Eka"??
tanya fauzi kepo sekaligus penasaran
Eko menggedikkan bahunya
"gue nggak tau"
"gila loe,alasan putus aja nggak tau
cetus fauzi kesal karena sudah mengharapkan jawaban panjang ternyata hanya jawaban pendek '''nggak tau'''
"loe yang gila"
Eko menjitak kepala Fauzi pelan
"Aduhh,Fauzi meringis..
"loe aja kali yang cemburuan jadi orang"
sambung Fauzi
"gue itu bukanya cemburuan,tapi gue itu maunya Eka cuman deket sama gue loe bayangin aja sendiri apa loe nggak cemburu liat orang yang elo sayang digendong sama cowok lain jelas Eko dengan nada tinggi dia mencoba mengingat-ingat peristiwa di hari ia memutuskan Eka waktu itu terlihat jelas di mataku waktu itu Eka orang yang gue sayangin dan gue cinta...digendong sama Dimas kelasnya satu tingkat lebih dibanding aku dan Eka.
flasback....
"Eka panggilku saat melihatnya berjalan sendiri melalui lorong lorong sekolah,Tapi langkahku terhenti saat itu sebab ada sosok tinggi menghampiri Eka lebih dulu dan dia itu Dimas.melihat pemandangan itu aku segera menghentikan kakiku untuk menghampiri Eka juga hanya ku tengok saja di balik dinding sekolah siar-siur ku dengar walau hanya sekilas seperti angin obrolan mereka berdua tapi aku terus bertekad mendengarnya.

"Cewek manis nggak boleh jalan sendiri ,nggak baik tegur Dimas sambil tersenyum sumringah membuat Eka sedikit kaget mendengarnya
"kak Dimas buat aku kaget aja,Eka mengelus dada lalu tersenyum pada Dimas
"Eka pramukanya jangan bolong bolong lagi "tegurnya dengan nada tulus menyarankan Eka agar ia mau berpramuka secara aktif
Eka terkekeh "eh. ..iya iya kak jawabnya akhirnya
"Hmm gitu dong Dimas mengacungkan jempolnya tepat di hadapan Eka
"Oiya hari ini kamu sibuk nggak ?tanyanya pada Eka dengan muka yang tersenyum sumringah
"hari ini aku nggak sibuk kok jawab Eka menggedikkan bahunya
"Boleh dong diajak jalan ,yaudah Ayoo seru Dimas antusias
"Tapi.............
sergahku. sejujurnya aku berjalan jalan di koridor sekolah bukan untuk pulang sepenuhnya tapi untuk menunggu kehadiran Eko
Di setiap ada Eko aku selalu bahagia dan tenang batin Eka
Tanpa takut dilihat orang orang Dimas langsung menggendongku dalam posisi tubuhku bagian depan berhadapan dengan dirinya otomatis gendongan di depan badanya ini membuatku sedikit terkejut dan menjerit dengan setengah berlari ia menggendongku dengan tangan kekar miliknya
"Dimas lepasin aku !!
aku menepuk pundaknya dengan kedua belah tangan kecilku wajar saja sebab pundak belakang nya sekarang adalah di depan wajahku
"iya iiya aku lepasin ,tapi nanti sahut Dimas

Pov Eko back
itu adalah hari yang sangat menyakitkan perasaanku aku berpikir cowok mana yang nggak cemburu melihat cewenya digituin tapi mungkin keputusan ini yang terbaik aku bakal mutusin Eka sekarang juga entah mengapa  aku sempat mengurungkan niatku untuk menghardik Eka dan dimas Ah.biarpun begini begitu kenyataanya aku tetap memutuskan hubunganku dengan Eka akan segera berakhir.sempat di lubuk hatiku aku bertanya kenapa waktu itu Eka mau digendong Dimas ? ku akui ia memang nyuruh lepasin tapi apa cuman segitu perjuanganya untuk bisa dilepasin Dimas.tentu ia bisa berpikir atau setidaknya ia menyebut namaku sebagai pacarnya??!! sudahlah...pikiranku mulai kacau pulang ke rumah aku langsung menghempaskan tubuhku ke kasur memainkan ponsel dan mulai mencari kontak pacarku Eka "oke ka kita sampai disini gumamku menarik napas panjang sekitar kurang lebih jam 19.00 aku menggetikkan pesan
Eko : sayang ..kita putus aja ya
Eka : ya udah ,kita putus aja.
Ketika aku membaca balasan pesan dari Eka aku langsung down dengan begitu saja mudahnya ia menyudahi hubungan ini tanpa adanya perjuangan untuk mempertahankanya setidaknya ia akan bertanya kenapa?, sebab selama ini hubungan kami tidak pernah adanya konflik marah marahan pun nggak ada
aku berpiikir dengan logika atau jangan jangan Eka sudah berpaling ke lain hati dan orangnya itu Dimas dengan perasaan sakit aku membalas pesan darinya.
Eko : semoga kamu bahagia aja ya .
Aku memang tak bisa menunjukkan kelebihan dan kekerenan seperti halnya Dimas yang termasuk anak beken di sekolah ,anak band,anak pramuka anak osis Tapi yang aku punya Hati. ..... hati yang selalu ada untukmu Eka gumamku sembari mendoakan yang terbaik untuk dia yang sudah pantas kupanggil dengan sebutan Mantan
Aku menjelaskan peristiwa apa yang terjadi saat itu pada Fauzi
Fauzi mendengarkan dengan baik tanpa sedikitpun menyela omonganku ku akui Fauzi memang pendengar yang baik
"Loe  juga sih, kan kejadian seperti itu masih bisa dibicarain jangan langsung main mutusin aja "cetus Fauzi menyesalkan perbuatanku yang memutusi Eka tanpa mau dibicarakan dulu .
"Waktu itu gue tersulut emosi jadi gue nggak bisa berpikir secara jernih lagi"balasku pada Fauzi dengan wajah menekuk ."Udahlah masih banyak cewe di luar sana hibur Fauzi lalu menepuk pundakku .
"Tapi masalahnya cuman dia yang ada di hati gue sampai sekarang" sungutku pada Fauzi  .
"Jadi ceritanya ,loe belum ,bisa move on"ucap Fauzi menyeringai
Aku mendengus pelan mengganggap Fauzi setengah meledekku yang kelamaan move on dari seorang cewek.Tanpa mendengarkan ledekanya lagi aku berlari kecil menuju lapangan untuk bertanding futsal kembali .
"Wooyyy loe nggak mau air .gue bawa dua botol air yang satunya loe ambil aja "tawar Fauzi yang kasihan mendengarku bercerita sampai lupa minum
aku berbalik badan tersenyum sumringah ada benarnya juga gumamku lalu menghampirinya di sisi lapangan
"Sini pintaku agar ia menyodorkan botol minumnya yang satu lagi padaku  dengan senang hati aku meneguk air ini sampai setengah tandas.

BALIKAN YUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang