Eka pov

58 2 0
                                    

Aku duduk di taman menunggu kedatangan Dimas sebab dia katanya mau berbicara padaku ku tengok kanan kiri tak ada satu orang pun di taman ini.
entahlah ada kekuatan hati mendorongku ingin sekali berbalik badan menengok ke belakang aku sempat mengerjapkan mataku dan terdiam sejenak selama beberapa menit
Eko bisikku pelan mengapa ia membawa balon juga setangkai bunga tulip dan apa didadanya itu ? ada papan bertuliskan I love you Eka ?
batinku bingung.
Eko menghampiriku dengan wajah yang terlihat suram,  lemah,dan lesu aku langsung bangkit berdiri
"Eko kok kamu ada disini ?dan apa semua ini ?
tunjukku melihat barang bawaan Eko.
Eko tersenyum hambar padaku lalu berucap
"Selamat Eka kamu bakal dapetin cowok yang bisa ngebahagiain kamu dan aku rela jadi apa pun demi kamu "
lanjutnya lagi agak sedikit merendahkan intonasi suaranya
Mataku dan matanya bertumbukan kami saling menatap dalam dalam sungguh aku masih mencintaimu Eko batinku.
"Maksud kamu ?apa tanyaku keheranan
"ini sorong Eko padaku setangkai bunga tulip , balon berbentuk hati juga papan yang bertuliskan.
"ini semua dari Dimas "sambung Eko lagi ."Semoga bahagia " Eka
lalu ia berjalan memunggungiku rasanya aku sudah tidak dapat berbicara apa apa ketika mendengar ucapan dari Eko "Semoga bahagia "
membuatku mengeluarkan air mata sedih rasanya melihat dia pergi juga
"Ekaaaaaa
panggil seseorang yang tak lain adalah Dimas
"Eh .Dimas aku segera menghapus air mataku dengan tangan
Dimas duduk di sampingku memiringkan kepalanya melihat wajahku
"Kamu nangis ya ? kenapa ? tanyanya cemas
aku tersenyum "nggak kok tadi cuman kelelepan aja jawabku enteng.
"gimana kamu senang nggak ? tanya Dimas lagi yang sesekali melirik barang pemberianya yang terkapar di bangku taman di samping Eka duduk
"iya aku senang banget makasih ya Dim ."
"iya sama sama jawab Dimas meraih tangan ku lalu memegang erat tanganku
"Hmm Eka kamu mau nggak jadi pacarku ?
aku tak menyangka jika ia akan menembakku tapi aku nggak bisa nerima orang yang nggak aku cintai jujur aku cinta hanya pada Eko hanya Eko teriakku di hatim
di sisi lain aku bingung kalau aku nggak nerima dia , dia pasti kecewa dan sakit hati tapi aku yakin Dimas adalah orang yang mau menerima dengan lapang dada keputusanku sekarang
"Dimas panggilku pelan.
"iya"
"Maaf aku nggak bisa nerima kamu aku menjeda omonganku demi melihat ekspresinya sebentar
ia menarik napas dan menghembuskanya ia terlihat kecewa
"Kamu nggak suka aku ? katanya lirih
"Aku suka kamu kok tapi Maaf kamu bukan orang yang aku cintai sahutku tak kalah lirih.
"Oke nggak apa apa ,thanks ya
yaudah ayo mending kita siap siap pulang .
"yaudah Dim ayo."

BALIKAN YUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang