MORNING SICKNESS

7.5K 480 2
                                    

Song : Blessed – Elton John

I need you before I'm too old
To have and to hold
To walk with you and watch you grow
And know that you're blessed

💕🐳💕🐳💕🐳💕🐳💕🐳💕🐳💕

Paginya Kayla terbangun dengan tangan Choky berada di atas perutnya. Badannya terasa berat dan tiba-tiba dia merasa mual. Buru-buru Kayla turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dia muntah sepuas-puasnya hingga terduduk lemas di lantai.

"Sayang, kamu kenapa?" Suara Choky yang cemas mengejutkannya. Choky ikutan duduk di lantai dan memeluknya dari belakang.

"Apa yang sakit, Sayang? Kita ke dokter ya," bujuk Choky.

Kayla menggeleng pelan. "Abang, aku pusing. Perutku nggak enak banget. Kayaknya aku mau muntah lagi..." Kayla berusaha berdiri tapi semuanya bergoyang. Kepalanya sangat sakit dan tanpa disadarinya Choky telah menggendongnya ke tempat tidur. Kayla tak sadarkan diri sesaat. Ketika dia membuka mata, semua orang sudah mengelilinginya.

Choky duduk di sisi tempat tidur sambil memegangi tangan Kayla dengan wajah cemasnya dan Mami berdiri sambil memegangi segelas teh panas. Yang lain memandanginya dengan cemas, kecuali Sudung nampaknya. Tiba-tiba Sudung menggeser Choky dan menyentuh leher Kayla kemudian mengecek nadi di pergelangan tangannya. Kayla sama sekali tidak protes ketika Sudung memeriksanya karena dokter muda itu sudah hampir menyelesaikan masa residen-nya di rumah sakit sebagai spesialis Obstetri & Ginekologi. Sudung termasuk anak jenius yang bisa menyelesaikan jenjang pendidikannya melalui program akselerasi. Di usia 27 tahun dia hampir menyandang gelar dokter spesialis.

"Nggak usah ke rumah sakit ya, Kay," ujar Sudung tenang. "Sudah ngecek ke ginekolog?" tanyanya lagi. Kayla mengangguk pelan. "Berapa minggu?"

"Kalian bicara apa sih?" tanya Choky penasaran.

"Enam minggu, Bang," jawab Kayla lemas. "Kepalaku sakit banget, Bang," keluh Kayla sambil meraih tangan Choky. Choky menggenggam erat tangan Kayla sambil mengerutkan dahinya, berusaha mencerna pembicaraan antara Sudung dan Kayla.

"Kayla hamil ya, Dung?" tanya Choky bersemangat. Mami menjerit kegirangan padahal Sudung belum menjawab apa-apa.

"Iya Bang. Masa' lo nggak tahu?" gerutu Sudung kesal. "Gimana sih lo?" Dipelototinya Choky dengan kesal. Choky tidak mempedulikan Sudung. Dia segera naik ke tempat tidur dan duduk di sebelah Kayla.

"Kay, kamu hamil, Sayang." Choky memeluknya.

"Abang, kepala Kay sakit," Kayla sudah mau menangis.

"Maaf... maaf... Abang terlalu senang. Sudung, gimana nih sakit kepalanya Kay? Perlu ke rumah sakit nggak?"

"Besok aja ke rumah sakitnya, nanti aku yang daftarkan. Hari ini klinik libur tahun baruan. Siapa doktermu, Kay?"

"Dokter Medina, Bang," jawab Kayla lemah. "Kay nggak kuat pusingnya, Bang..." keluh Kayla.

"Nanti aku resepkan ya, sekalian cari ke apotek," jawab Sudung sambil mengelus kepala Kayla.

Mami menggeser posisi Sudung dan duduk di depan Kayla sambil menyodorkan teh manis hangat. "Kay, minum teh dulu ya Sayang biar nggak mual. Mau Mami masakin apa hari ini?"

Kayla menggeleng pelan sambil meminum tehnya sedikit. Dia hanya ingin tidur sebentar. Sudung memahami kode itu sehingga dia mengajak semua orang keluar kamar dan meninggalkan Choky sendirian mengurus Kayla.

Setelah pintu kamar tertutup, Choky menciumi Kayla sambil mengelus perutnya. Matanya yang berkaca-kaca menatap Kayla dengan mesra. "Aku bahagia banget, Kay kita akan punya anak." Kayla tersenyum lemah sambil mengelus kepala Choky. "Maafin Abang ya udah bikin kamu menderita." Diraihnya Kayla ke dalam pelukannya. Tidak ada jawaban dari Kayla, yang terdengar hanya suara dengkuran halus. Choky mencium kening Kayla sambil mengucap sejuta syukur untuk hadiah tahun barunya.

KAYLA - Di Antara Dua Hati (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang