Chapter 23

1K 139 15
                                    


Seminggu kemudian, akhirnya Kong diizinkan meninggalkan rumah sakit. Annie dan Arthit datang membantunya mengemasi barang-barangnya.

"Kita pulang hari ini P'Kong!" Annie berteriak dengan gembira dan memeluk Kong.

"Aku senang sekali aku bisa meninggalkan rumah sakit, di sini sangat membosankan."

"Aku akan pergi untuk melengkapi prosedur keluar rumah sakit dan membayar tagihan, kau tunggulah di sini bersama Annie, oke!" Arthit memberi tahu mereka dan meminta mereka menunggu di dalam kamar sebentar.

"P'Earth akan tiba sebentar lagi untuk mengantarkan kita pulang." Annie menambahkan.

"Bagaimana sekolahmu, sayang?"

"Bagus! Aku dapat 9 untuk nilai matematika dan 7 untuk kesenian..." ia cemberut.

"Itu bagus, bukan?"

"Tapi, aku ingin dapat nilai 10 untuk setiap mata pelajaran."

"Ah, itu terlalu banyak, sayang! Kalau begitu kau harus mengorbankan waktu bermainmu untuk belajar..."

"Tidak, aku tidak suka terlalu banyak belajar, aku suka bermain dan mendengarkan ceritamu..."

Keduanya tertawa.

Tiba-tiba pintu terbuka, seorang dokter yang mengenakan masker memasuki ruangan dan mengejutkan mereka.

"Apakah kau datang untuk memeriksa P'Kong, dokter?" tanya Annie. "Apa yang terjadi dengan matamu?" Annie segera menyadari mata kiri pria itu dibalut.

"A-apa?! Siapa?!" Kong kaget dan bertanya dengan curiga lalu segera memeluk Annie mencoba melindunginya.

"Aku datang untuk mengunjungi P'Kong, sayang ...."

"J-Jay ?!" Kong dengan cepat mengenali suaranya dan mencoba untuk meraihi tongkatnya tetapi Jay segera merebutnya.

"Jangan mendekat!" pintanya.

"Aku datang mengunjungimu Kong, kenapa kau takut?" Jay menyeringai. "Aku tidak akan membiarkanmu lolos kali ini! Aku akan membawamu ke suatu tempat melihat matahari terbenam untuk yang terakhir kali!" dia tersenyum lebar. "Oh, aku lupa bahwa kau tidak bisa melihat, aku juga kehilangan mata kiriku ketika jatuh ke sungai. Tapi, tidak apa-apa, aku akan membiarkan kamu merasakan hangatnya sinar matahari terakhir!"

Annie lalu mengambil bantal dan melemparkannya ke Jay. "Pergilah! Jangan sakiti P'Kong!"

"Annie! Lari!" Kong memberitahunya.

Gadis itu segera bergegas menuju pintu tetapi Jay dengan cepat menangkapnya, Kong mencoba menyelamatkan Annie, tetapi Jay memukulnya dengan keras menggunakan tongkat di sisi kepala dan ia pun jatuh pingsan. Setelah itu dia menangkap Annie dan mengurungnya di kamar mandi.

Jay kemudian memasang masker pada Kong, lalu mendudukannya di kursi roda, dan mendorongnya menuju lift. Namun, begitu mereka tiba di lantai B, saat pintu lift terbuka, Earth yang baru saja tiba tanpa sengaja melihat mereka dan segera mengenali Kong yang duduk di kursi roda dan tidak sadarkan diri. Dia dengan cepat berlari menuju lift mencoba menghentikan mereka, tetapi pintu lift tertutup sedetik sebelum ia sempat mencapai pintu dan naik ke atas.

"Sialan! Kong!" Earth menggebrak pintu keras dengan emosional kemudian dengan cepat mengeluarkan ponselnya untuk memanggil polisi dan Arthit lalu naik lift lain di sebelahnya yang kebetulan terbuka.

Arthit yang baru saja kembali ke kamar pasien kaget ketika mendengar suara pinu di gedor dan suara teriakan Annie dari kamar mandi, dan dia tidak melihat Kong. Arthit segera mengeluarkan Annie dan mencoba menenangkan gadis itu dengan memeluknya, lalu tiba-tiba menerima panggilan telepon dari Earth, keduanya saling bertukar informasi. Arthit mempercayakan Annie ke perawat sebelum pergi mencari Kong.

Indonesia - Love is Like Reading a Book (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang