Begitu Kong turun dari taksi di pintu masuk pemakaman, dia menelepon telepon Jay lagi untuk memberitahukan bahwa dia telah tiba. Dia berdiri di sana selama beberapa menit seperti pinta jay, lalu tiba-tiba dia menyadari seseorang yang mendekatinya yang ia yakini adalah Jay.
"Dimana Annie?" Kong bertanya to the point.
"Dia menunggu di dalam rumah, aku akan mengantarmu ke sana! Ikuti aku!" Jay kemudian memegang tangan pria buta itu dan menuntunnya ke sebuah gudang kosong di dekat pemakaman.
Saat mereka masuk ke dalam, Kong mendengar Annie berteriak dari sisi lain ruangan.
"P'Kong, keluarkan aku!" Dia menggedor kayu saat melihat Kong masuk dari sebuah lubang kecil di antara bar. Annie dimasukkan ke dalam ruang partisi, yang diblokir dengan batang kayu.
"Annie!?" Kong tertegun seketika dan melangkah maju dengan cepat untuk mencari gadis kecil itu. "Dimana kau?!" namun segera di hentikan oleh Jay yang menarik tubuhnya dari belakang dan menempelkan pisau ke tenggorokannya dan membuang tongkatnya.
"Aaaahh!!!" Annie berteriak keras saat melihat pisau.
"Annie!!! Apa yang terjadi?" Kong terengah-engah dan membeku di tempatnya. "Jangan sakiti dia, brengksek!"
"Aku tidak akan menyakitinya." jawab Jay sambil menyeringai.
"Jangan sakiti P'Kong, please..." Annie memohon. "P'Kong, aku takut ....." tangisnya.
"Annie, tolong jangan takut! Aku akan mengeluarkanmu!"
"Apa yang kau lakukan padanya? Biarkan dia pergi!" Teriak Kong pada Jay.
"Aku tidak melakukan apapun, jangan khawatir aku tidak akan menyakitinya, Kong! Selain itu, dia adalah putri Annie..." Jay memberitahunya.
"Apa yang kau inginkan? Dan kenapa kau melakukan ini?" Kong mencoba menebak apa yang ada dalam pikiran orang itu.
"Ku beritahu, Kong! Hari ini adalah ulang tahun kematian Anne, tapi mereka semua sudah melupakannya dan merayakan ulang tahun Annie pada hari kematian ibunya." Jay berbisik di dekat telinganya. "Seberapa kejamnyakah itu?"
"Apa yang sedang Kau bicarakan? Apa hubungannya kematian Anne dengan Annie? Bukan salahnya kalau ibunya meninggal karena melahirkannya. Itu bukan pilihannya, dan dia sudah menderita dibesarkan tanpa seorang ibu. . " Kong mencoba beralasan dengan pria itu.
"Tapi, Anne mungkin masih hidup jika bukan karena dia..." Jay melanjutkan. "Dan..... Arthit adalah orang yang harus bertanggung jawab, dan aku akan membuatnya menderita sepertiku, karena kehilangan seseorang yang ia cintai...kau..." tambahnya dan setetes darah baru menetes dari goresan kecil di leher Kong.
Kong melebarkan matanya saat mendengar ucapan Jay. "Jadi, Kau memancingnya masuk perangkap dan menjebaknya? Ini semua rencanamu?" Kong berseru tak percaya.
Kong lalu menggerakkan tangannya dan menyentuh pisaunya di lehernya, dan terkejut. "Ini pisau lipat, seperti yang ditunjukkankan Earth, yang ditemukan di jaket Arthit."
"Dia layak mendapatkan apa yang dia dapatkan sekarang! Dia harus menderita di dalam penjara..." Jay menyeringai. "Tapi, kurasa belum cukup, dia harus membayar kematian Anne!"
"Diam!" Kong memarahinya. "Annie bisa mendengarnya!"
"Kalau begitu biarkan dia mendengarnya..." jawab Jay. "Dia harus tahu bahwa ayahnya dipenjara karena kejahatan serius..."
"Tolong, biarkan dia pergi, aku akan memberikan yang kau inginkan, selain itu Arthit sudah mendapat pelajarannya. Kematian Anne ditakdirkan, tidak ada yang mengharapkan hal itu terjadi..." Kong mencoba meyakinkan orang itu. "Kau harus melepaskan masa lalu, dan jangan menggganggu Anne yang beristirahat dengan damai dengan menyakiti keluarganya. Dia tidak akan senang dengan ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesia - Love is Like Reading a Book (End)
ActionLanguage : Bahasa Indonesia Pairing : Kongpop - Arthit character from Sotus the Series Spoiler : Genre : Action/Crime Arthit menabrak Kong di jalan dan mengetahui bahwa pria itu sebenarnya buta, jadi dia menyelamatkannya sebelum tertabrak mobil. Ke...