Kong bangun di rumah sakit beberapa hari kemudian, dia kehilangan banyak darah dari dua luka di dua bagian tubuhnya. Ibu Arthit dan Annie datang untuk merawatnya di rumah sakit setiap hari.
"P'Kong! Sudah bangun?" panggil Annie dan naik ke sisi tempat tidurnya lalu memeluknya erat.
"Annie ..." Kong menggerakkan tangannya untuk memeluk gadis itu. "Aku merindukanmu sayang ..."
"Annie turun, jangan menyenggol luka P'Kong!" ujar ibu Arthit dan menjauhkan Annie dari Kong.
"Apakah kau merasa lebih baik, Kong?" Earth menyapanya.
"Pengacara Earth, kau juga di sini?" Kong terkejut mendengar suara itu, ia ingin bertanya tentang Arthit dan Jay kepada pria itu, tetapi ia segera menyadari keberadaan Annie dan ibu Arthit, sehingga ia memutuskan untuk menangguhkannya.
"Aku senang kau baik-baik saja..." ujar Earth. "Boleh aku bicara denga Kong berdua?" ia bertanya pada ibu Arthit.
"Baiklah, aku akan bawa Annie pulang dulu! Kami akan kembali lagi nanti dan membawakan persediaan untuk Kong." Ibu Arthit menggedong Annie.
"Tapi, aku ingin tinggal bersama P'Kong, nenek! Aku tidak ingin pulang..." Annie merengek.
"Ayo kita pulang dan mandi, sayang! Kita akan bawa makanan lezat untuk P'Kong nanti." Ibu Arthit memberi tahu gadis kecil itu sebelum pergi. Annie mengangguk dengan ringnan dan mengikutinya setelah melambaikan tangan pada Kong untuk mengucapkan selamat tinggal.
Earth duduk di samping ranjang untuk berbicara dengan Kong. "Arthit mengkhawatirkan kondisimu dan ingin tahu apakah Kau sudah sadar, aku akan segera memberitahunya tentang kabar baik ini. Tentang Jay, dia sudah masuk penjara dan menunggu kesaksian mu di pengadilan untuk membuktikan kejahatannya." kata Earth, seolah-olah ia bisa membaca pikiran Kong.
"Jika itu yang ingin kau ketahui." dia memberi tahu Kong.
Kong mengangguk beberapa kali. "Terimakasih untuk semuanya." Kata Kong. "Aku berutang budi padamu, terima kasih karena telah melompat dan menyelamatkanku."
Earth terkejut dan bertanya. "Bagaimana kau tahu itu aku? Apakah matamu..."
"Aku tidak bisa melihat, tapi aku tahu itu dari aroma dan suaramu."
"I see." sata Earth. "Jadi, kau masih sadar ketika aku menyelamatkanmu dari air?"
"Tidak, aku sadar sesaat ketika aku memuntahkan air keluar."
Earth mengangguk beberapa kali. "Baiklah, mari kita diskusikan kasusnya." dia mengubah topik pembicaraan "Aku... ingin kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu di pengadilan nanti, di depan hakim dan...." ia berhenti sebentar. "Arthit .."
Kong terkejut mendengar permintaan Earth, dia telah berusaha melupakan mimpi buruk yang mengerikan itu dalam hidupnya. Sekarang mereka menyuruhnya untuk mengingatnya lagi bahkan mengatakannya di depan umum, dan di depan orang yang ingin ia rahasiakan tentang ini selamanya. Kong menghela nafas sebentar sebelum menjawab tapi Earth segera memotong.
"Aku tahu rasanya seperti menguliti wajahmu sendiri, itu sangat memalukan." Earth meyakinkannya. "Tapi, ini adalah satu-satunya jalan keadilan atau kalau tidak Jay akan dibebaskan dari dakwaan dan dia akan keluar dalam waktu singkat dan memiliki kesempatan untuk mengulang tindakannya padamu atau yang lain."
"Aku tahu." kata Kong singkat. "Aku akan melakukannya, jangan khawatir."
"Bagus, kuatkan dirimu, Kongi!" Earth meletakkan tangannya di pundaknya. "Aku akan bersamamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesia - Love is Like Reading a Book (End)
AcciónLanguage : Bahasa Indonesia Pairing : Kongpop - Arthit character from Sotus the Series Spoiler : Genre : Action/Crime Arthit menabrak Kong di jalan dan mengetahui bahwa pria itu sebenarnya buta, jadi dia menyelamatkannya sebelum tertabrak mobil. Ke...