2

3.5K 257 7
                                    

"Ah.. Mr. OH SEHUN!" Wanita tersebut terlihat kaget

🐾

"Bukankah anda sedang diruang rapat?" Tanya wanita tersebut sambil berjalan mendekat

"Siapa yang mengizinkan CS ini masuk kedalam ruanganku?" Sehun tampak marah sambil menunjuk Yewon

"Maafkan saya Mr. Sehun. Tapi memang saya yang menyuruhnya kesini untuk mengambil berkas-berkas"

Sehun melihat Yewon yang menunduk sambil meremas ujung bajunya karena takut
"Lihat aku sekarang!"

Yewon mengangkat wajahnya sekali lagi. Sekaramg Yewon dapat melihat wajah atasannya tersebut dengan jelas. Yewon berdecak kagum melihatnya. Dia terlihat sangat tampan. Sehun pun dalam diamnya menatap Yewon lama.

"Apa kau tidak bisa mengambil berkasnya sendiri? Dari pada menyuruh orang ini masuk kedalam ruanganku. Jika dia berniat melakukan tindakan jahat bagaimana? Kau mau aku pecat dari perusahaan ini MINATOZAKI SANA?" Nada sehun sangat datar tapi dapat mengintimidasi lawan bicaranya

"Tentu tidak tuan Sehun. Maafkan saya sekali lagi, lain kali saya sendiri yang akan mengambilnya" wanita itu menundukan badannya kearah Sehun

"Sehun, apa yang terjadi?"

"Yoongi, tolong kau urusi karyawan ini, dia seenaknya menyuruh seorang CS masuk kedalam ruanganku. Bagaimana jika CS ini berniat buruk." Sehun duduk kemeja kerjanya
"Kalian boleh keluar" ucap Sehun tegas
"Kecuali Yoongi"

Lalu Sana dan Yewon lansung keluar dari ruangan itu.

Sekiranya sudah jauh dari ruangan Sehun "heh CS.. kamu tu kalau kerja yang becus, disuruh ambil berkas aja lama banget. Kan aku yang dimarahi jadinya! Asal kamu tau aja ya, Mr. Sehun itu pemilih perusahaan WHITECO ini, dia memiliki hak mutlak untuk mengeluarkan ku dari sini!" Sana menatap Yewon dengan benci lalu pergi menjauh

'Oh jadi laki-laki tadi adalah pemilik perusahaan ini. Pantas saja dia sangat marah aku masuk kedalam ruangannya. Mungkin didalam sana ada emas, atau berlian, atau barang antik lainnya. Wah... pasti itu semua sangat mahal! Ia tampan tapi pemarah, huh!' Yewon menghentakkan kakinya

Yewon berjalan riang meninggalkan gedung tempat ia bekerja sambil mendengarkan music.

'Tin!'

Yewon tetap asik dengan irama dari musik sambil sesekali menari.

'Tin'

Yewon tetap fokus dengan langkah kakinya, lalu seseorang menepuk pundaknya. Yewon terlihat terkejut

"Ah.. Mr. Yoongi. Apa yang anda lakukan disini?"

"Kau tak mendengar aku mengklakson mu dari tadi Yewon? Apakah sebagus itu lagu yang kau dengarkan sampai mengabaikan ku?" Yoongi tersenyum simpul, Yewon terlalu kaget untuk menjawab itu semua. 'Tuan ini mengingat namanya, menghampirinya dan tersenyum padanya. Apa dia menyukaiku?' pipi Yewon bersemu merah karena fikirannya sendiri

"Apa kau mau kuantarkan pulang? Ini sudah terlalu malam untuk seorang gadis pulang sendiri"

"Ah tidak apa Mr. Yoongi, saya bisa pulang sendiri. Terimakasih atas tawarannya" Yewon tersenyum kepada Yoongi lalu membungkuk hormat dan lanjut berjalan 'tidak apakan jika aku jual mahal? Kata kak Sowon lelaki akan suka kepada wanita yang jual mahal'

Yoongi melihat Yewon yang berjalan menjauh. Yewon melambaikan tangannya saat akan masuk kedalam bus, Yoongi balas melambai. Lalu terdiam dan menurunkan tangannya.
Dia tersenyum, senyum yang lebih besar dan ikhlas dari tadi. Ntah apa alasannya.

"Yewonnn! Bagaimana kerja dihari pertamamu? Apa kau lelah? Wah, kau pasti senang bisa kerja disana, walaupun hanya menjadi CS. Ingat ini semua berkat siapa? Jangan lupakan jasaku! Ingat aku ketika gaji pertamamu diterima. Dan juga..."

"Kak Sowon, berhentilah.. aku baru pulang, aku berterimakaish padamu, dan akan membelikanmu daging ketika sudah gajian." Umji meletakan tasnya disofa ruang tamu lalu barimg disana. Ia bersyukur memiliki seorang teman rasa kakak seperti Sowon. Sowon adalah tetangganya. Sowon juga anak semata wayang sama seperti Yewon. Hanya saja Sowon sedikit lebih beruntung dari Yewon. Sowon masih memiliki ayah dan ibu, dia juga hidup berkecukupan, bekerja sebagai model disuatu agency. Yewon hanya memiliki seorang ibu, ayahnya meninggal ketika dia kecil, lalu Yewon dan ibunya pindah kerumah ini, mendengar ada anak perempuan yang pindah kesamping rumahnya Sowon lansung menjadikan Yewon sebagai adiknya.

"Dimana ibu?" Suara yewon terdengar sangat pelan

"Ibumu pergi belanja, dia membeli daging untuk kita malam ini!" Sowon menggoyang-goyangkan badannya lalu menendang Yewon pelan "hei anak kecil! Mandi sana! Kau akan mengotori sofa! Hey! Hey!" Sowon trus menendang2 pantat Yewon

Yewon duduk sambil mendengus kasar "iya iyaaaa! Tapi kak, tau kah kau? Bos ditempat kerja ku sangat tampan, mukanya badannya semuanya sempurna. Tapi ia sangat pemarah. Jika saja ia tidak pemarah aku mau menikah dengannya"

"Bagaimana kalau kau kenalkan saja dia kepada kakakmu yang cantik ini?"

"Aku lebih cantik darimu!" Teriak umji sambil berlari ke kamar mandi

"Yak! Bocah tengil!"

Seminggu sudah Yewon bekerja disini. Yewon selalu sibuk, seperti siang ini, ketika seharusnya ia makan siang, tetapi para karyawan meminta tolong untuk membelikan minuman, ketika Yewon sedang menunggu pesanan, lalu kak Jeongyeon teman sesama CS menelfonnya menyuruh untuk kembali karena harus membersihkan ruangan yang baru dipakai untuk rapat.

Yewon berjalan terburu-buru, memberikan minuman satu persatu ke meja para karyawan. Lalu tanpa sengaja saat iya berlari, kakinya disandung oleh seseorang sehingga beberapa minuman yang ada ditangannya terlempar kesegala arah

"Hey! Apa-apaan ini!" Teriak Sehun sangat keras "Kau! Kau lagi kau lagi! Mengapa kau terus melakukan hal bodoh didekatku! Keruanganku sekarang!" Sehun berjalan dengan diikuti umji yang berjalan cepat demi mengimbangi langkah kakinya, jantung Yewon berdegup sangat cepat, ia ketakutan.

Ketika sampai diruangan, Sehun tegak memunggungi Yewon, berbalik dengan wajah datar tapi terlihat jelas kemarahan disana. Yewon lantas menunduk dan meremas ujung bajunya lagi, Sehun melihat itu.
"Kau baru seminggu disini, hari pertama bekerja memberikan kesan buruk padaku, lalu sekarang, kau berulah lagi dengan mengotori ruangan kerja karyawanku! Tidak bisakah kau melakukan sesuatu dengan benar! Aku tau kau hanya lulusan SMA, tapi kau sudah dewasa! Apa orangtuamu tidak mengajarimu dengan benar dirumah? Apa kau mau aku pecat dari sini?" Rahang Sehun menegang karena marah

Sehun melihat bahu Yewon naik dan turun, lalu beberapa tetes air jatuh ke karpet ruang kerjanya, Sehun mendengus kasar. Membelakangi Yewon dan mencoba menahan amarahnya.

"Keluarlah dan lanjutkan pekerjaanmu" kata Sehun lembut tetap membelakangi Yewon. Yewon kaget, ia pikir Sehun akan memecatnya, ternyata tidak. Sehun masih memiliki hati ternyata

"Maafkan saya pak, saya salah. Maafkan saya" ucap Yewon lirih

"Keluarlah"

Terdengar suara pintu ruangan terbuka dan tertutup kembali, Sehun berbalik dan memperhatikan punggung Yewon yang berjalan pergi dalam diam. Memarahi karyawan itu biasa, tapi perasaan Sehun terusik ketika melihat Yewon menangis.



⭐10 baru lanjut chapter 3😂

DARK LOVE (KIM YEWON X OH SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang