11

4.4K 218 25
                                    

Yewon terlihat tidak semangat untuk menghabiskan sarapannya pagi ini. Setelah kejadian kemarin Yewon lebih banyak diam.

"Yewon, habiskan sarapan mu. Mengapa kau terlalu memikirkan handphone itu? Aku akan menggantinya dengan yang baru" Sehun mengelus tangan Yewon lembut

Yewon hanya mendengus pelan. Ia tidak mengharapkan handphone nya kembali, memory nya kembali saja ia sudah senang. Yewon tidak memiliki cetakan foto ibunya, akibat kebakaran yang terjadi dulu. Hanya ada foto bersama ibu didalam handphone nya. Yewon lalu mulai menangis. 'Bagaimana jika nanti ia mulai menua dan melupakan muka ibunya yang tercinta?'

Sehun yang melihat itu lantas tegak dan memeluk Yewon yang duduk, ia tidak tau harus mengatakan apa untuk menenangkan Yewon. Setelah tangisan Yewon mereda Sehun lalu berlutut menghadap Yewon.

"Aku akan mempertemukan mu dengan orangtua barumu." Sehun tersenyum hangat dan menghapus air mata yang ada dipipi Yewon dengan ibu jarinya lembut.

Setelah menempuh perjalanan 45 menit, mereka sampai disebuah rumah minimalis dengan pekarangan yang luas, batu alam yang digunakan sebagai dinding rumah terlihat menenangkan dipadukan dengan tanaman hijau disekitarnya.

Setelah menempuh perjalanan 45 menit, mereka sampai disebuah rumah minimalis dengan pekarangan yang luas, batu alam yang digunakan sebagai dinding rumah terlihat menenangkan dipadukan dengan tanaman hijau disekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yewon hanya mengikuti Sehun yang berjalan didepannya, lalu masuk kedalam rumah tersebut. Yewon heran 'apakah sopan jika masuk kerumah orang lain tanpa permisi?' Yewon lalu mencubit Sehun geram
"Dimana sopan santun mu ketika masuk kerumah orang lain Sehun?"

Sehun yang mendapat cubitan hanya terkekeh pelan, lalu menggapai tangan Yewon dan menggandengnya

"Aku pulang!!! Ayahhhh ibuuuu" Sehun berteriak sangat kuat, sehingga suaranya menggema di seluruh ruangan rumah.

Yewon kaget 'ayah ibu?' Lalu merasa cemas dan gugup. 'Ini rumah orangtuanya? Bagaimana iniii?'

"Mengapa teriak-teriak Sehun? Ibu mu akan kaget"

"Ah!" Yewon terlonjak kaget mendengar suara yang lebih berat dari Sehun berasal dari belakangnya

Sehun tertawa sesaat melihat Yewon
"Ayah!" Sehun lalu memeluk orang yang dipanggilnya ayah tersebut. Ayah Sehun tidak membalasnya, Sehun bingung dan melihat ayah. Ayah Sehun mengerti dan memperlihatkan tangannya yang kotor.

"Ayah sedang berkebun saat kau datang, ayah akan membersihkan tangan dulu." Ketika akan masuk Ayah Sehun melihat Yewon dari atas kebawah penuh tanda tanya, lalu tersenyum setelahnya

"Siapa gadis manis ini Sehun?"

"A..aku Yewon tuan" jawab Yewon lalu menunduk hormat kepada ayah Sehun

"Dia..." Sehun akan menjawab pertanyaan ayahnya namun ayah Sehun memotong

"Masuklah. Aku akan membersihkan tangan dulu" ayah Sehun tersenyum hangat.

Sehun menggandengan tangan Yewon kembali masuk rumah, terdengar suara langkah menuruni tangga

"Hunnie! Yaampun.. anakku!" Seorang wanita paruh baya turun dari tangga dan memeluk Sehun.

"Hm.. Ibu.. jangan memanggilku seperti itu" jawab Sehun malu. Ibunya baru sadar jika disana ada seorang gadis bersama anaknya.

"Maafkan ibu haha" ibu Sehun berbisik dan melepaskan pelukannya

Yewon tunduk hormat kepada ibu Sehun.

"Coba kulihat" ucapnya sambil mendekati Yewon. Yewon gugup karena diperhatikan dari dekat, tidak siap dengan yang akan dikatakan ibu Sehun. Yewon tiba-tiba merasa rendah diri dihadapan wanita paruh baya ini. Sekaligus kagum, diumurnya yang sudah tidak muda lagi, kecantikannya tidak memudar, matanya yang coklat muda, kulitnya yang bersih dan kencang, dan lihatlah badannya yang tetap proporsional bahkan setelah memiliki anak.

"Kau manis sekali" ucap ibu Sehun sambil memegangi pipi Yewon. Yewon merindukan ini, merindukan belaian sayang dari seorang ibu
"Siapa namamu sayang?"

"Kim Yewon, nyonya" Yewon berusaha menahan air matanya yang hampir keluar berkat belaian sayang dari ibu Sehun

"Ayah, ibu.. ini adalah Yewon. Dia seseorang yang telah mengisi hatiku beberapa waktu ini. Dan aku berencana akan menikahinya dalam waktu dekat" ucap Sehun yakin kepada ayah dan ibunya ketika mereka sudah duduk diruang tamu.

Tentu ayah dan ibu Sehun terkejut mendengarnya, sebelumnya Sehun tidak pernah membawa gadis kerumah, walaupun beredar rumor bahwa Sehun sering bergonta ganti pacar. Dan lagi, gadis ini terlihat sangat muda.

"Ekhm! Berapa umurmu Yewon?" Ayah Sehun menatap Yewon

"Saya 19 tahun, tuan" jawab Yewon pelan karena merasa terintimidasi oleh tatapn ayah Sehun.

Ibu Sehun yang berada didepan Yewon melihat kegelisahan itu, lalu menepuk lengan suaminya
"Sayang, jangan menatap nya begitu, ia menjadi takut. Tidak apa Yewon, ayah Sehun memang begini, tapi dia orang yang ramah" jelasnya tersenyum
"Orangtuamu bekerja dimana Yewon?"

"Yewon seorang yatim piyatu. Kami bertemu saat Yewon bekerja diperusahaanku. Walaupun ia masih belia, aku rasa tidak ada masalah. Aku menyukai, mencintainya. Aku harap ayah dan ibu merestui." Sehun menggenggam tangan Yewon

Ibu Sehun tersenyum bahagia melihat Sehun yang sangat serius dengan omongannya. Begitu pula dengan Ayah Sehun, ia merasa bangga.

Setelah berbincang banyak hal dan makan malam. Sehun dan Yewon akan kembali kerumah.

"Aku pamit dulu tuan, nyonya" Yewon menunduk kehadapan keduanya dan tersenyum.

"Panggil saja kami ibu dan ayah, Yewon. Aku akan bahagia memiliki putri secantik dirimu" ibu Sehun lalu memeluk Yewon sangat lama.

"Aku pulang ayah ibu!" Ucap Sehun sebelum masuk kedalam mobil

Yewon menatap langit malam yang cerah memperlihatkan bulan dan gugusan bintang diatas sana.
"Oppa..."

"Hm?"

"Aku menyukai ayah ibumu. Mereka sangat baik. Dan... membuatku merasa seperti dirumah" Yewon masih setia menatap langit, mengingatkannya ke pada orangtuanya.

"Itu juga akan menjadi rumah mu Yewon. Dan mereka akan menjadi orangtua mu, segera" Sehun meraih tangan Yewon dan menciumnya sambil mengendarain mobil

"Padahal, awalnya aku pikir mereka tidak akan menerimaku. Karena aku hanyalah anak yatim piyatu yang tidak punya apa-apa." Yewon mengalihkan pandangannya kepada Sehun.
"Oppa?"

"Ya Yewon?"

"Saranghae"

Yewon merasa bosan dirumah, padahal ini baru menunjukan pukul 10 pagi. Yewon sudah melakukan pekerjaan rumah dan tak ada yang bisa dilakukannya lagi. Lalu sebuah ide muncul dalam benaknya. Yewon menimbang-nimbang, apakah ini keputusan baik atau buruk?
'Ah.. niat baik pasti akan membawa hal baik pula' pikir Yewon lalu kedapur dan memasak.

Sekarang sudah menunjukan pukul 12.35 siang. Yewon berada didepan gedung tempat ia bekerja dulu, WHITECO. Ia merindukan tempat ini walaupun hanya bekerja sebentar Yewon memiliki banyak memory, terlebih pertemuannya dengan Sehun. Yewon tersenyum riang saat memasuki kantor dan tidak terganggu dengan karyawan yang terus menatapnya heran. Yewon terus berjalan hingga sampai di depan ruang Sehun.

"Oppa! Aku membawakan makanan kesukaanmu!" Pekik Yewon ketika masuk, dan menutup mulutnya ketika beru tersadar jika disana bukan hanya ada Sehun namun juga orang lain. Sehun sangat kaget hingga ia terbelalak menatap Yewon diujung pintu.

Orang itu merasa familiar dengan suara teriakan dari arah pintu, lalu berbalik.
"Yewon, apa yang kau lakukan disini?" Tanya pria itu, Min Yoongi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK LOVE (KIM YEWON X OH SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang