"Selamat malam, Yewon"
🐾
Pagi ini jauh lebih dingin karena hujan yang terjadi semalam. Yewon mengeratkan selimut pada badannya. Suara ribut dari arah dapur mengganggu niatnya untuk kembali tidur. Yewon duduk beberapa saat. Yewon tiba-tiba teringat sesuatu. Berlari kearah dapur
"Ibuuu... bagaimana aku bisa ada dikamaar?"
"Ada seorang pria tampan yang mengantarmu pulang semalam, katanya kau kelelahan, ia lalu mengendongmu kekamar"
Sekilat ingatan hadir dibenak Yewon. Ia ciuman dengan Sehun. Bukankah itu mimpi? Lalu kalau itu mimpi tidak mungkin ia sampai dirumah.
"Oh tidak!" Umji menutup muka nya yang memerah. Lalu memegang bibirnya. "Tidakkkk!"
Ibu Yewon hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah aneh putrinya
"Siapa pria tampan tadi malam? Kau tak pernah berkencan sebelumnya"
"Dia.. bosku"
"Ukh ukh.. aduh Yewon, dia bosmu? Bosmu yang mengantar kau pulang? Yang menggendongmu semalam? Apa dia punya perasaan padamu sampai mengantarkan kau pulang semalam itu? Tapi dia sangat tampan, dan wangi, dan baik, dan tentu saja, kaya hahahahaha"
Yewon yang mendengar celotehan ibunya kembali memegang bibirnya. Lalu lari kedalam kamar.
➖
"Selamat pagi!"
"Ah, Mr. Yoongi, selamat pagi kembali." Yoongi yang melihat Yewon hanya tersenyum simpul lantas bingung, Yewon trus berjalan didepan Yoongi
"Yewon awas!" Yoongi lansung menarik lengan Yewon sesaat sebelum Yewon menabrak pintu kaca depan kantor. Terikan Yoongi tersebut membuat Yewon menghadap ke Yoongi, jarak mereka hanya beberapa cm, Yewon menahan badannya dengan tangan didada Yoongi
"Kenapa hari ini Yewon? Ini masih pagi dan kau sudah lemas? Berhati-hatilah dijalan. Minum ini. Fighting!" Yoongi memberikan Yewon secangkir kopi hangat, lalu membelai kepalanya lembut dengan senyum simpul. Dan berlalu melewati Yewon
Yewon yang merasakan diperhatikan oleh Yoongi pun tersipu malu lagi 'ternyata yang dikatakan kak Sowon benar. Jual mahal, maka ia akan tertarik' Yewon sedikit meloncat saking girangnya
Dari lantai atas, terlihat seorang pria yang memandang adegan tersebut dengan tidak suka dan tersenyum miring.
➖
"Yewon, kau dipanggil oleh tuan Sehun. Mungkin tentang masalah kemarin. Yang semangat yaaa" ucap kak jeongyeon dengan wajah sedih ketika Yewok selesai makan
Yewon lalu merasa takut, takut masalah kemarin diungkit lagi dan takut jika Sehun membahas kejadian semalam. Sungguh kejadian semalam diluar dugaan Yewon.
Yewon berjalan pelan menuju ruang Sehun, sebelum masuk Yewon mengetok pintu terlebih dahulu.
"Permisi.. ada apa tuan memanggil saya?"
Yewon melihat Sehun yang sedang tegak sambil menuangkan kopi dibar minumannya. Sehun tampak begitu tampan pagi ini, dengan kemeja putih, kerah yang terbuka dan rambutnya yang tertata rapi, belum lagi parfumnya yang menenangkan. Dia sangat sempurna
"Coffee or tea?"
Pertanyaan Sehun mengembalikan kesadaran Yewon"Tidak perlu tuan, saya sudah minum kopi tadi"
"Benarkah? Oh ya, aku melihatnya"
"Ya tuan?" Kening Yewon berkerut mendengarnya
"Silahkan duduk" Yewon kembali gugup, mengingat mengapa ia dipanggil kesini, dan kejadian semalam tentunya.
Sehun berjalan mendekat dan duduk disofa depan Yewon. Sehun menatap Yewon lama, tepat dibibirnya. Ia sangat gemaa ketika melihat Yewon yang gugup menggigit-gigit bibirnya sendiri. Lalu menatap mata Yewon yang menunduk, dan sekali lagi melihat Yewon meremas ujung bajunya. Sehun terlihat seperti menimbang-nimbang, haruskah ia mengatakannya atau tidak.
"Begini Yewon" suara berat khas Sehun membuat Yewon meremang
"Perusahaan arsitektur ini adalah perusahaan yang aku bangun sendiri, mulai dari hanya beberapa karyawan sampai lumayan besar seperti sekarang. Aku menganggap seluruh karyawan adalah partnerku, tidak terkecuali Cleaning Servis sepertimu" Sehun menjeda pembicaraan untuk melihat bagaimana tanggapan Yewon."Sehingga masalah kecilpun aku yang akan menyelesaikannya. Kejadian kemarin menjadi pertanyaan besar bagi karyawan, mengapa aku tetap memperkerjakanmu."
"Tapi tuan, saya hanya menumpahkan sedikit kopi" Yewon memotong pembicaraan Sehun, Sehun memirinhkan kepala sedikit melihat reaksi Yewon
"Ya, kau menumpahkan kopi, sedikit. Tapi bagaimana jika kopi yang sedikit itu kena ke kertas gambar para karyawanku? Mereka harus menggambar ulang seluruhnya, atau jika terkena perangkat komputer dan laptop bagaimana? Aku tidak suka melihat karyawan berkomentar dibelakangku atau dibelakangmu, dan mengatakan hal yang tidak-tidak. Dan lagi aku memberlakukan tidak boleh ada hubungan sesama karyawan kantor"
Umji mencoba memahami setiap kata yang Sehun keluarkan. Apa kah ia benar-benar akan dikeluarkan?
"Maka Yewon, demi menghindari itu semua. Aku akan memberhentikanmu, walaupun kau belum sebulan bekerja, tapi aku akan memberikan gaji sebulan dan bonus karena kau sering lembur"
Yewon terdiam cukup lama 'ah, ternyata aku benar-benar dipecat'. Yewon teringat akan tujuannya bekerja disini, menabung untuk kuliahnya. Tiba-tiba mata Yewon mengabur karena air mata yang sudah menumpuk.
"Tidak bisakah saya tetap bekerja disini tuan?" Yewon mulai bertanya dengan lirih
"Bisa"
"Benarkah?" Sehun melihat mata Yewon yang bahagia saat mendengarnya
"Tapi bukan disini, dirumahku" kening yewon mengkerut tidak mengerti
"Kau bisa bekerja dirumahku."
Yewon terlihat bingung dengan sisa-sisa air mata dipipinya"Sebagai pelayan dirumahku"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LOVE (KIM YEWON X OH SEHUN)
Fanfiction21++ Umji yang sedang berusaha mencari uang untuk melanjutkan study ketingkat perkuliahan dengan tidak sengaja bertemu oleh pria bernama Oh Sehun, seorang pengusaha kaya yang kesepian. Beberapa chapter akan di private demi kenyamanan bersama😍