5

3.4K 209 11
                                    

"Sebagai pelayan dirumahku"

🐾

Yewon kebingungan, apa maksudnya?

"Itu jika kau mau, aku tau kau sedang menabung untuk biaya kuliah. Jika kau berhenti dari perusahaan ini, maka kau tidak bisa menabung, dan jika kau tidak diberhentikan akan banyak rumor berkembang. Makanya aku menawarkanmu bekerja dengan ku, bagaimana?" Sehun tetap dengan muka tenangnya, memperhatikan muka Yewon yang sedang kebingungan, umji menggigit bibirnya, lagi. Hal itu membuat Sehun gerah. Sehun lalu tegak

"Kemarikan hp mu" melihat Yewon yang belum juga bereaksi Sehun mendekatkan wajahnya ke Yewon

"Yewon, aku bilang, kemarikan hp mu" Yewon lalu memberikan hp nya. Sehun terlihat melakukan sesuatu, namun hal itu tidak mengusik Yewon dari lamunannya

"Aku sudah menyimpan nomorku disini, jika kau sudah mengambil keputusan, hubungi aku. Sekarang pulanglah, dan urusan selanjutnya akan diselesaikan oleh Sana" Sehun berjalan kemeja nya, sesekali melirik Yewon yang masih terdiam, lalu berdiri dan mendekati pintu

"Dan Yewon.. aku tidak lupa ciuman kita tadi malam" Yewon terdiam dan menegang, tiba-tiba dia teringat kejadian semalam, malu bercampur kesal, ia melirik Sehun yang tersenyum simpul kearahnya, lalu Yewon berlari meninggalkan ruangan itu.

Yewon keluar dsri gedung tersebut dengan perasaan sedih. Belum sebulan ia bekerja disini, namun sudah harus pergi karena kecerobohannya.
Dan lagi, apa-apaan pria itu mengingatkan tentang ciuman ketika Yewon tengah bersedih, karena ulahnya juga.

Yewon terus melangkah sambil menunduk menuju halte
"Mau kuantar pulang?" Suara yang sangat yewon kenal, itu adalah orang yang selalu bersikap baik kepadanya dikantor, orang yang menurut Yewon menyukainya, Yoongi.

Yewon lantas membalikan badan sambil tersenyum, tapi ternyata beberapa meter dibelakanganya, Yewon melihat Yoongi sedang berbicara dengan seorang wanita cantik yang tidak Yewon kenal.

"Bagaimana, Suran?" Yoongi menawarkan wanita tersebut sambil membuka pintu mobil penumpang dengan senyum sumringah yang sangat manis.

"Tentu..." Suran ternsenyum lalu masuk kedam mobil. Yoongi menutup pintu penumpang dan berjalan menuju pintu satunya. Lalu mobil yang dikendarai Yoongi dan Suran melintas didepan Yewon, dan terlihat menjauh.

"Ck! Apa aku ini makhluk kasat mata sampai ia tidak melihatku? Wah! Aku tidak percaya ini, bukan hanya kepadaku, ternyata ia baik kepada semua wanita." Yewon berdesis marah sambil melanjutkan langkahnya

"Ahhh! Aku diberhentikan dan orang yang kupikir menyukai ku ternyata tidak begitu. Awas saja kak Sowon, akan ku patahkan kakinya yang kecil itu karema telah memberikan tips yang salah. Hidup ini tidak adil" Yewon berbicara sambil menendang angin

Sehun berjalan kearah parkiran mobil ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok wanita yang mengganggu pikirannya sejak semalam

"Yewon" Sehun memperhatikan Yewon dengan lama. Yewon duduk tepat dibawah sorotan lampu jalan diparkiran gedung, dengan rambut yang tergerai akibat angin. Dia terlihat sangat indah dimata Sehun.

"Hey, apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau keluar kantor sejak sore tadi? Ini sudah malam Yewon, kau tidak pulang?"

"Ah, tuan.. saya..." Yewon terlihat celingak celinguk melihat sekeliling, mungkin baru sadar kalau sekarang sudah malam.

"Saya juga tidak tahu" ucapnya sambil tertawa aneh, menggaruk tengkuknya

"Kemari" Sehun mengulurkan tanggannya, Yewon bingung melihat tangan Sehun "bangunlah, mengapa kau duduk dibawah sana" setelah sadar maksud Sehun, Yewon lalu meraih tangannya, terlalu bersemangat, Yewon menubruk dada Sehun dengan keningnya

"Aw!"

"Apakah sakit?" Sehun mengelus kepala Yewon dengan lembut, lalu secara tiba-tiba Sehun mengecup pucuk kepala Yewon

"Ayo, aku antar pulang" dengan sigap Sehun mambawa barang yang Yewon letakan dilantai lalu berjalan menuju mobil.

Yewon masih diam ditempat akibat perlakuan Sehun yang mendadak.

"Sampai kapan kau diam disana? Ayooo" Yewon lalu berjalan sambil menunduk menuju mobil

Yewon diam sambil menatap keluar jendela, sekali lagi dia terdiam sambil memikirkan yang selanjutnya harus dia lakukan. Apa ia harus menerima tawaran Sehun? Tapi apa yang harus dikatakan pada ibunya? Dan lagi Yewon bingung dengan pria disampingnya, terkadang dia sangat kejam, namun terkadang menjadi sangat baik. Dan perlakuannya tadi ke Yewon, Yewon jadi teringat akan Yoongi.

'Jangan bilang kau juga baik kesemua wanita, tuan Sehun'. Ucap Yewon dalam hati, melihat Sehun sambil menyipitkan matanya.

Yewon terus melihat Sehun sampai pandangannya teralih untuk memperhatikan bagian lain dari Sehun. Hidungnya yang mancung, bibir tipisnya, rambutnya, dan lihatlah tangannya yang kekar itu. 'Ah, wanita mana yang tidak tergila-gila padanya'

"Mengapa kau memandangku begitu? Apa aku sangat tampan?" Tutur Sehun tanpa melepas pandangan dari stir mobil

"Tampan. Ah... tidak! biasa saja" Yewon lalu menepuk-nepuk pipinya sendiri sambil melihat keluar jendela. Sehun  hanya melirik Yewon melalui sudut matanya.

Sehun memberhentikan mobilnya didepan gang menuju rumah Yewon. Sehun lalu menahan tangan Yewon dan mendekatkan badannya, Yewon sudah menutup matanya dan merasakan nafas Sehun disekitar mukanya, ketika bunyi 'klik' terdengar Yewon membuka mata, ia melihat Sehun yang menahan tawa didepan mukanya, ternyata Sehun hanya membukakan seat belt Yewon.

"Apa yang kau harapkan?" Tanya sehun

Yewon lantas turun sambil menghentak-hentakan kakinya. Sehun ikut turun sambil memberikan barang bawaan Yewon ketangannya.

"Aku tau kau tidak akan menolak, besok silahkan datang jam 8 pagi kealamat yang ku kirimkan kepadamu, sampai jumpa besok Yewon" Sehun tersenyum simpul lalu kembali masuk kedalam mobil sambil melambai kearah Yewon.

"Aku belum mengatakan iya tuan Oh Sehun!" Teriak Yewon ketika mobil menjauh

Bau kopi dan roti bakar mendominasi ruang makan pagi ini. Sesosok bahu lebar terlihat cukup telaten untuk sekedar menyiapkan sarapan porsi 2 orang.

Setelah menyiapkan sarapan dan kopi, lalu menyuci piring, ia melirik jam ditangannya seperti menunggu sesuatu. Ia berjalan menuju ruang tamu dan membaca koran.

Tingtong!!!

Ia berdiri sambil tersenyum gembira mendengar bel rumah yang berbunyi.

'Sudah datang' batinnya. Sebelum membukakan pintu, ia sempatkan untuk sekedar berkaca merapikan rambutnya.

"Kau datang jug..."

"Sehun!!!" Seorang wanita melompat dan memeluk Sehun dengan sangat kencang.

Tanpa aba-aba, ia mencium Sehun dengan penuh nafsu, tidak memberikan jeda untuk sekedar menghirup oksigen, menghisap bibir atas dan bawah Sehun secara bergantian, lalu memasukan tangannya yang lentik kedalam kaos oblong merah maroon yang dikenakan Sehun.

"Hentikan Sulli! Apa yang kau lakukan disini?" Sehun sangat marah sambil menahan kedua lengan Sulli dengan kuat.

Lalu mata sehun menangkap kehadiran seseorang yang sepertinya sudah berada dipagar sejak tadi. Tidak jauh dari pintu masuk. Itu Yewon.

DARK LOVE (KIM YEWON X OH SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang