Chapter 1

5.5K 29 0
                                    

Rika sangat marah. Berani-beraninya orang itu! Rika merasa harga dirinya terluka. Ia tak menyangka dirinya telah begitu bodoh sehingga dipermainkan seperti itu. Selama ini ia mengira Aldo memang benar-benar menyayanginya, tapi ternyata ia hanya jadi permainan. Bagaimana bisa ia sampai tidak tahu? 

*** 

Ia adalah Rika Amelia, gadis cantik yang pada usia muda, 25 tahun, telah memiliki usaha yang sukses. Tiga tahun lalu, saat masih kuliah, ia meminjam modal dari orang tuanya untuk memulai usaha. Usaha yang dipilihnya adalah butik. Ia yang merancang sendiri desainnya, dan ia telah mengajak bekerja sama beberapa penjahit kecil yang dipercaya kerapian jahitannya untuk menjahit untuknya. Pakaian rancangannya hanya diproduksi dalam jumlah sedikit, tujuannya adalah untuk menjaga ekslusifitas. Dengan rancangan ekslusif, jahitan rapi, bahan bekualitas, Rika menjual pakaian produksinya dengan harga terjangkau. Maka tak diragukan butiknya sukses. Sebentar lagi ia akan bisa melunasi pinjaman dari orang tuanya. 

Dua tahun yang lalu ia lulus kuliah dan mulai memberi perhatian penuh terhadap pekerjannya. Ia telah memiliki beberapa karyawan, para penjahitnya juga telah bekerja penuh untuknya, dan sepupunya membantunya sekaligus mengajarinya dalam hal manajemen usaha. 

Pada saat-saat itulah Rika mengenal Aldo. Aldo adalah seorang pegawai negeri. Muda, tampan, ramah. Mereka pertama kali bertemu di acara seminar kewirausahaan yang diselenggarakan di kampus tempatnya kuliah. Rika menjadi salah satu pembicara, Aldo anggota panitia. Di acara itu Aldo berkali-kali melemparkan pandangan pada Rika, dan Rika menyukai itu. Akhirnya setelah Rika selesai, Aldo menyapanya. Mereka berkenalan dan bertukat sedikit cerita tentang diri mereka. Kesan pertama yang timbul adalah Aldo merupakan yang menyenangkan. Ia pandai bercerita. Atau mungkin lebih tepatnya pandai bicara. Keesokan harinya Aldo muncul di butik Rika. Sejak saat itu mereka menjadi dekat. Dua bulan kemudian mereka pacaran. 

Rika sangat menyukai Aldo, dan lama-kelamaan menyayanginya. Aldo sangat manis. Sikap dan kata-katanya sangat menyenangkan; hangat, penuh perhatian. Dan saat itu Rika yakin bahwa Aldo memang menyayanginya.

Suatu hari, beberapa bulan setelah mereka mulai pacaran, Aldo bercerita bahwa adik perempuannya yang sedang kuliah di Jakarta akan berulang tahun dalam waktu dekat. Aldo memang pernah bercerita bahwa ia punya seorang adik, tapi Rika belum pernah bertemu dengannya. Sebenarnya Rika memang belum pernah bertemu keluarga Aldo. Waktu itu Aldo bercerita tentang betapa adiknya menyukai baju-baju dari butik Rika. Adiknya itu bahkan jadi penggemar Rika. Pasti ia sangat senang seandainya Rika membuatkan baju khusus untuknya. Rika mengerti maksud Aldo. Maka ia mulai merancangkan sebuah dress cantik untuk hadiah ulang tahun adik Aldo, dan beberapa hari menjelang ulang tahunnya, dress itu pun selesai. 

Rika sebenarnya ingin memberikan sendiri kado khusus drinya itu, sekalian berkenalan, tapi karena si adik sedang jauh di Jakarta, Aldo mengatakan ia akan mengirimkan saja kadonya lewat pos. Rika setuju. Ia bahkan menyisipkan kartu ucapan di dalam kotak kadonya. 

Beberapa minggu kemudian waktu sedang jalan-jalan di mal dengan teman-temannya, dari kejauhan Rika melihat seorang perempuan sekitar usianya berjalan sendirian. Masalahnya bukan karena ia berjalan sendirian, tapi apa yang dikenakannya. Rika merasa pakaian yang dikenakan orang itu sangat mirip pakaian yang dibuatkannya untuk adik Aldo. Sengaja Rika mendekati perempuan itu untuk melihatnya, dan semuanya sangat mirip dengan buatannya. Karena yang dibuatkannya untuk adik Aldo adalah satu-satunya, mau tidak mau Rika jadi bertanya-tanya. Sempat terpikir jangan-jangan itu adalah adik Aldo, tapi wajahnya tampak seusia Rika, sedangkan adik Aldo tiga tahun lebih muda darinya. Lagipula saat itu tidak sedang liburan. Rika berpikir mungkin saja itu hanya kebetulan, toh rancangannya juga tidak original. 

Keesokan harinya saat Aldo sedang mengunjunginya di butik jam makan siang, Rika memberitahunya tentang perempuan di mal kemarin. Dengan bercanda ia berkata, "Kamu nggak ngasih dress buatanku itu untuk dia, kan?" 

Keep It a SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang