Sembilan.

624 101 22
                                    

Jisoo tidak tau mengapa Chanyeol meninggalkan komentar dan mention ke instagram Sehun di post terakhirnya.

"Duh, bodo amat deh. Ngapain juga mikirin yang gak jelas begini."

Jisoo sedang membaringkan tubuhnya di kasur dan mencoba untuk tidur karena ia sangat lelah setelah acara tadi. Namun beberapa detik ia memejamkan matanya terdapat panggilan masuk dari Seongwoo.

"Princess!" Seongwoo terdengar sangat semangat setelah Jisoo mengangkat telfon darinya.

Jisoo lagi-lagi tersenyum mendengar betapa semangat Seongwoo berbicara dengannya, "Iyaaa, kenapa telfon? Udah di rumah belom kamu?"

"Belom. Masih dalem mobil ini aku mager banget mau jalan pulang. Makanya telfon kamu aja."

"GAK ADA MAGER MAGER CEPET PULANG SEKARANG!" Seongwoo disana terkejut karena tiba-tiba Jisoo berteriak memarahinya.

"Ampun ibu negara. Jangan teriak gitu dong kan aku kaget. Iya ini pulang deh tapi jangan di matiin ya?"

"Aduuh. Nanti gak fokus kamu nyetirnya, Ong. Udah ya aku tutup aja. Hati-hati nyetirnya!" Jisoo langsung menutup telfonnya. Ia tak habis pikir dengan pacarnya itu, ya walaupun bisa saja mereka tetap tersambung sampai Seongwoo pulang namun tetap saja ia merasa khawatir.

Jisoo kemudian hendak memejamkan matanya kembali namun kali ini beberapa pesan dari Seongwoo yang datang.

Ong
HEH KOK MAIN TUTUP AJA SIH
Padahal mau ngajakin jalan besok
Eh tapi kamu capek ya? Aku juga sih
Yaudah besok ngedate dirumah kamu aja
Pangeran mau jalan pulang ini
Selamat tidur, Princess.

Jisoo hampir berteriak membaca pesan dari Seongwoo, setengah ambyar tapi juga setengah cringe. Kemudian ia buru-buru memejamkan matanya dan tertidur dengan senyum di wajahnya.

***

"PANGERAN DATANG PRINCESS!"

Pagi-pagi sekali Seongwoo sudah datang kerumah Jisoo membawakan tiga bungkusan berisi bubur.

"WOY APAAN SIH LO PAGI-PAGI TERIAK DIRUMAH ORANG." Jinwoo yang sedang menonton Spongebob terkejut karena Seongwoo datang tiba-tiba. Ia hampir melempar Seongwoo dengan bantal namun ia melihat Seongwoo membawa bungkusan, ada tiga.

Seongwoo hanya tertawa pelan diomelin oleh Jinwoo, "Hehe ampun bang."

"Eh, bawa apaan lo? Bubur ya? Buat gue kan satu? Ada tiga tuh." Jinwoo yang memang sedang kelaparan pagi-pagi namun bukan Jinwoo kalau tidak malas. Ia malas memasak dan juga malas untuk jalan keluar komplek membeli makanan.

"Iyeeee, gue tau bang lo suka kelaperan. Makanya gue beli tiga."

"YES! Kalo gini kan gue restuin, ambil aja tuh si kambing gue ikhlas." Jinwoo kemudian mengambil salah satu bubur yang sudah Seongwoo letakkan di meja. Seongwoo hanya tertawa menanggapi omongan Jinwoo kemudian ia berjalan keatas.

"Yaudah bang sono dimakan dulu, gue ke kamar Jisoo ya?"

"Yoi, tapi jangan macem-macem lo!" Jinwoo melemparkan death-glare kearah Seongwoo.

"Iye ah, makanya cari pacar sono bang." Setelah itu Seongwoo lalu langsung berlari ke kamar Jisoo meninggalkan Jinwoo yang hampir melemparnya dengan bantal lagi.

Seongwoo memasuki kamar Jisoo dan terlihat gadisnya itu masih tertidur. Ia mendekat perlahan dan mencoba berbaring di sebelah Jisoo tanpa menimbulkan suara apapun agar Jisoo tidak terbangun. Seongwoo menatap Jisoo yang tertidur sangat lelap dan terlihat sekali lelah di wajahnya. Beberapa helai rambut Jisoo diselipkan kebelakang telinga kemudian Seongwoo mengelus rambutnya pelan.

Tak lama kemudian, Jisoo terbangun dan yang dilihatnya pertama kali pagi ini adalah pacarnya disana.

"Good morning, Princess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good morning, Princess." Seongwoo tersenyum senang setelah Jisoo perlahan membuka matanya.

Jisoo membulatkan matanya, "HEH SEJAK KAPAN DISINI?"

"Sejak beberapa menit yang lalu hehe." Seongwoo menarik Jisoo ke pelukannya. Ia merasa rindu dengan gadisnya itu padahal belum ada duabelas jam sejak terakhir mereka bertemu?

Jisoo diam saja saat Seongwoo menarik dirinya kedalam pelukan Seongwoo. Ia masih merasa mengantuk sebenarnya. Jisoo kemudian memejamkan matanya lagi dan menenggelamkan wajahnya ke leher Seongwoo.

"Ih tumben banget kamu nduselin aku. Masih ngantuk ya?" Seongwoo mengeratkan pelukannya kemudian menepuk-nepuk bahu Jisoo pelan. Jisoo menjawab dengan mengangguk pelan.

"Sayang, aku bawain bubur itu dibawah. Mau makan dulu atau lanjut tidur?"

"Mm, bentar lagi yang. Lima menit lagi ya?" Jisoo menggumam, sedikit tidak jelas namun Seongwoo mengerti. Seongwoo mengecup puncak kepala Jisoo dan tersenyum.

Setelah lima menit, Seongwoo mencoba membangunkan Jisoo agar Jisoo bisa sarapan dulu.

"Jis. Bangun. Sarapan dulu ayo." Jisoo bergerak sedikit namun dirinya enggan membuka matanya.

"Kalo nggak bangun dalam tiga detik, aku cium sepuluh kali nih." Seongwoo memainkan pipi Jisoo, menusuk-nusuknya pelan agar Jisoo bangun.

"Satu"

"Dua"

"Ti—"

Saat Seongwoo hendak menyelesaikan hitungannya, Jisoo kemudian bangun dan mengecup singkat bibir Seongwoo. Seongwoo terdiam karena terkejut, akhir-akhir ini Jisoo sering mencuri beberapa ciuman darinya. Tapi dia senang.

"Iya iya, aku laper makanya bangun. Ayo makan." Jisoo kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu.

Namun setelah beberapa langkah, Jisoo teringat sesuatu. Ia kemudian berbalik, "Eh iya, kayaknya nanti kita gak bisa ngedate deh."

"Yaaa kalo kamu capek, dirumah aja kan bisa  Jis." Seongwoo bangun kemudian menyusul Jisoo.

"Bukan. Bunda bilang hari ini mau dateng. Kita mau makan bareng."

"Ohh, yaudah gapapa." Seongwoo mengangguk, ia mengerti karena Jisoo memang tinggal berbeda kota dengan Bunda dan Ayahnya karena Ayahnya seorang tentara yang tugas nya berpindah-pindah. Seongwoo pernah beberapa kali bertemu Bundanya namun ia baru sekali bertemu Ayah karena memang yang sering datang hanya Bundanya saja. Namun jujur saja, ia sedikit takut bertemu Ayahnya Jisoo karena ya— Ayahnya galak.

"Kamu ikut ya yang? Ayah bilang mau ketemu kamu."





"HAH?"

***

Panjang banget ya? Huhu semoga kalian nggak semakin bosen ya sama cerita ini ; - ;

Terimakasih yang sudah mau baca! Jangan lupa vote dan comment nya👀

Joie de vivre. ( osw x kjs )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang