07

1.3K 140 4
                                    

Guanlin menatap ke samping kanan nya, Guanlin tersenyum saat melihat Jihoon tertidur di pundaknya. Guanlin dengan lembut mengelus rambut Jihoon.

"Hun.. hun, kok gue makin sayang ya" batin Guanlin.

5 menit kemudian, akhirnya bis itu sampai di halte pemberhentian Jihoon, tapi bukannya Guanlin membaangunkan Jihoon, ia malah tetap diam. Sampai akhirnya bis itu stop di halte berikutnya. Ya, halte di dekat rumah Guanlin.

Guanlin pun membangunkan Jihoon dengan pelan, Jihoon terbangun dengan mata yang masih setengah sadar.

Hingga beberapa menit, setelah ia turun dari bis ia tersadar, bahwa ini bukan jalanan menuju ke rumahnya.

"GUANLIN. KOK INI.."

"Apa? Iya gue sengaja mau ngajak elu kerumah gue"

"Ih bego banget sih, kak Jimin mau ke kost aku"

"Seriusan?"

"IYAAA"

"Yaudah kita kerumah dulu ambil motor"

"Yaudah buruan, gue tunggu sini"

"Yaelaaah ikut aja sih kenapa"

Dengan terpaksa Jihoon mengikuti langkah Guanlin, Jihoon menatap ke kanan dan ke kiri. Tapi tidak ada seorang pun terlihat, apakah ibu Guanlin sedang ke Taiwan, Jihoon membatin.

Jihoon melangkan memasuki rumah mewah minimalis itu, Jihoon duduk di kursi ruang tamu nya. Dilihatnya 1 buah foto terpampang nyata, wajah wajah yang asing bagi Jihoon. Hanya wajah Guanlin yang ia kenali.

"Ini foto keluarganya Guanlin kali ya?" Jihoon membatin.

"Hun, bentar gue ganti baju dulu" ucap Guanlin, sambil membuka satu persatu kancing seragamnya.

*drrrtt drrrt drrrrt*
Handphone Jihoon bergetar, Jihoon terkejut saat dilihat telfon yang masuk adalah kakaknya, yaitu Park Jimin.

"Angkat gak ya angkat gak ya, angkat aja deh" ucap Jihoon.

"Ha.. halo hyung"

"Kamu dimana?"

"I..ini bentar lagi Jihoon pulang"

"Hyung.."

Belum sempat Park Jimin menyelasaikan kalimatnya, Jihoon sudah mematikan telfon kakaknya itu.

"Ih Guanlin lama bener sih, gue masuk aja kali ya ke kamarnya" batih Jihoon lagi.

Tanpa ragu Jihoon melangkahkan kakinya ke kamar Guanlin, pandangan yang indah bagi Jihoon. Ia melihat Guanlin baru keluar kamar mandi, dengan rambut yang masih basah, dan hanya handuk yang dililitkan di pinggulnya terpampang jelas Abs Guanlin yang sexy.

"WOY NGAPAIN LU MASUK KAMAR GUE"

"Eng.. anuu.. buruan anjir hyung gue udah nelfon"

"Santai"

"Ih buruan"

Guanlin berjalan mendekati Jihoon yang berdiri di belakang pintu, kini tangan kiri Guanlin di letakkan di samping Jihoon. Guanlin mendekatkan bibirnya di bibir Jihoon, hingga akhirnya Guanlin menciumi Jihoon.

Jihoon terbelalak, ia ingin mendorong Guanlin, tapi sayang ia sudah masuk di perangkap nya Guanlin. Ia hanya pasrah.

Mereka masih dalam ciuman panas itu, bukannya Guanlin berhenti. Guanlin malah mendorong Jihoon ke kasur dan melanjutkan aktifitas mereka.

Jihoon ingin melawan lagi, tapi naas. Guanlin sangat kuat, bahkan kini Guanlin melepas handuknya itu. Perlahan lahan ia juga membuka celana Jihoon. Jihoon hanya pasrah saat Guanlin melakukan hal bodoh itu.

"Jihoon, maaf gue lancang. Gue sayang banget sama lu. Gue ga mau kita cuma sahabatan aja. Gue mau kita lebih"

Jihoon hanya diam, ia bahkan tidak mendengarkan Guanlin bicara apa. Ia hanya menutup matanya menahan pedih, karena ini first time buat Jihoon.

Dan mereka melakukan itu sekitar 1 jam, mereka berdua berpelukan di kasur, dengan keringat yang penuh dosa itu menempel di tubuh mereka.






EAAKKK AKU BALIK LAGI WKWKWK
SORRY AKU UP NYA SELALU MALEM, KARENA KALO SIANG SIBUK BANGET GANGERTI LAGI GUE :,) WKWK

GIMANA NIH CERITA YANG INI, HOT GAK? HOT LAH. HOT DONG 😂

JANGAN LUPA VOMENT YA GAESSS!!
❤️❤️❤️❤️
😘😘😘😘

Fall For You : PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang