Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Jihoon terbangun dengan keadaan masih berada di atas ranjang bersama Guanlin.
Jihoon menepuk dahi nya, ia lupa kalau ada janji dengan hyungnya. Ia pun langsung bergegas memakai baju lalu pergi meninggalkan Guanlin tanpa pamit.
Kini Jihoon sudah di dalam bus, ia mengambil handphone nya di dalam tas. Tapi naas handphone Jihoon mati total karena baterainya habis.
10 menit kemudian, akhirnya ia sampai di kost nya. Ia buru buru membuka pintu kamarnya lalu mencharge handphone nya.
Setelah handphone Jihoon menyala, ia langsung menelfon hyung nya, park Jimin.
"Duuh angkat dong hyung"
"Halo, lu kemana aja sih. Gue telfon nomor lu ga aktif"
"Maaf hyung, kemarin aku nginap dirumah Daewhi. Handphone ku mati, aku gak bawa charger, terus hp Daehwi beda kaya aku jadi charger nya ga sama"
"Yauda gak jadi, gue udah minta temenin Seulgi kemarin. Lama lu"
"Oh yaudah hyung. Udah jadian emang?"
"Kepo lu"
"Yaelah"
Tut.. tut.. tut..
Telfon Jihoon di putus oleh hyung nya, ia pun mengernyitkan dahi nya. Lalu menaruh hp nya di meja belajar.Jihoon berbaring di atas ranjang nya, ia membayangkan yang ia lakukan dengan Guanlin kemarin. Sesekali Jihoon tersenyum seperti orang gila.
Tiba tiba handphone Jihoon berbunyi, ia langsung mengambil handphone nya.
"Kang Daniel, ngapain doi nelfon gue"
Batin Jihoon.Jihoon pun dengan ragu mengangkat telfon dari Kang Daniel itu.
"Hallo hun"
"Ada apa hyung?"
"Kaku banget"
"Hehe, kenapa hyung?"
"Jalan yok?"
"Ke.. kemana?"
"Udah ikut aja, gue jemput ya. Siap siap gih"
"Ta.. tapi.. hyung"
Belum sempat Jihoon melanjutkan kalimatnya Kang Daniel sudah menitup telfonnya.
Jihoon pun langsung lari ke kamar mandi untuk bergegas mandi, karena Kang Daniel selalu on time kalau sudah masalah jemput menjemput.
Kang daniel sudah menunggu di depan kost Jihoon. Ia sesekali mengaca dan memperbaiki rambutnya.
"Ngaca mulu" ucap Jihoon.
"Nge-check aja, udah ganteng apa belum"
"Yuk, jangan lama ya"
"Emang mau kemana sih?"
"Ga kemana mana"
"Mau jalan sama Guanlin ya"
Jihoon terdiam, ia langsung naik ke atas motor Kang Daniel. Kang Daniel pun menyalakan motornya dan mulai jalan.
Handphone Jihoon berbunyi lagi, dilihatnya ada 1 buah notif kalao talk masuk.
Guanlinie
Di mana
Jalan
Sama siapa?
Kemana?
Cewek apa cowok?
Apaansih posesif bgt
Mastiin doang.
Ke kaffe, sama DanielGuanlian hanya membaca pesan itu, mendengar kata Daniel saja ia sudah panas. Apalagi sampai Jihoon jalan dengan Kang Daniel.
Guanlin memgganti bajunya, dan langsung mengambil motornya di dalam garasi rumahnya.
Sebelumnya ia menelfon Jihoon dulu tapi tidak di angkat. Bahkan ia meng-spam ke Jihoon tapi ganya di read.
Guanlinie
Hun
Dimana
Balas
Hun
Balas woy
Brengsek bgt si Daniel
HUNNNN
KAFFE MANA
JIHOON
ASHSHSK
DJSHSUAJA
HAUAUAGuanlin mencari satu persatu kaffe yang ada di kota, tapi tidak ada satupun motor Daniel terlihat. Guanlin hampir putus asa, ia meminggirkan motornya ke bahu jalan.
Guanlin menoleh ke kanan dan ke kiri, ia memajukan mengendarai motornya lagi dengan pelan. Sampai akhirnya ia melihat motor Daniel di kaffe milik hyung nya Jihoon.
Ia langsung menaruh motornya, dan masuk ke dalam kaffe itu. Tepat sekali, Kang daniel sedang duduk di hadapannya Jihoon. Tanpa basa basi Guanlin memukul Daniel hingga terjatuh.
Jihoon masih menganga, tidak berani melerai mereka. Park Jimin pun datang untuk melerai Guanlin dan Daniel. Jihoon masih shock hingga terduduk di lantai.
"APA APAAN SIH KALIAN, LU GUANLIN. LU KESINI CUMA MAU BERANTEM AJA"
Ucap park Jimin dengan nada keras.Guanlin hanya diam dengan kepala yang menunduk. Sedangkan Daniel masih di posisi tersungkur akibat di pukul Guanlin.
Jihoon pun langsung menolong Daniel, hidung dan bibir Daniel berdarah. Guanlin pun keluar dari kaffe lalu menutup keras pintu kaffe itu, sampai para pengunjung kaffe itu terkejut.
"Hyung gapapa kan?"
"Udah gapapa, ga sakit kok"
"Tapi itu.. berdarah"
"Udah santai, gapapa kok. Gue cuma kaget aja"
"Nih, beresin tuh darah lu" ucap Park Jimin yang membawakan kotak P3k.
"Makasih hyung"
Jihoon menarik daniel ke toilet, untuk membatu membersihkan darah yang ada di sisi bibir dan hidung Daniel.
"Maafin Guanlin ya hyung"
"Haha santai, pasti lu ga bilang ke dia kalo gue mau minta tolong lu buat bikin kejutan buat Somi"
"Hehe engga. Sebenernya tadi dia nelfon, tapi ga aku angakat"
"Yaudah gapapa, udah hilang kan darahnya? Ayo kita pulang aja. Entar gue minta bantuin Jinyoung aja deh"
"Oke hyung, udah hilang nih darahnya. Ayo kita pulang. Entar sampe rumah di seka air hangat ya"
Daniel hanya mengangguk dan tersenyum. Mereka berdua pun keluar dari kaffe itu dan Daniel mengantarkan Jihoon dulu sebelum balik ke rumahnya.
🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄
HALLOOOO!!!
HAHAHA PANJANG BANGET YA?
Aku lagi on fire banget buat lanjutin FF ini wkwkwk
Gimana? Suka gak? Maap yak kalo ceritanya terlalu B aja!
Jangan lupa di voment ya gaes...
❤️😘❤️😘❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You : Panwink
Fanfiction"Jangan nangis lagi ya hoon, gue sakit banget liat lu nangis" -Lai Guanlin. ⚠️Yaoi, bxb!🙃 ⚠️ Typo bertebaran ehe Pliseu Voment Juseyo!!!