[13] Adik

3.5K 304 16
                                    

Tengah malam, Hanbin terbangun.

Tenggorokannya kering, untuk itu cowok bangir itu keluar kamar dan berjalan ke arah dapur.

Mau ngambil minum sih niatnya.

Tapi, dia malah disuguhin pemandangan yang menggelapkan mata.

Maksudnya, Mommy sama daddy nya lagi berantem ala suami isteri di dapur.

Ck. Gak tau tempat sama waktu banget. Gak bosen apa dari tadi sore mereka berantem terus? Fikir Hanbin.

Untuk itu, Hanbin membalikan tubuhnya dan kembali berjalan ke arah kamarnya.

***

Lisa berlari ke arah ruang makan dengan tergesa. Dilihatnya, sang putera yang udah duduk manis di kursi meja makan.

"Sayang, Mommy kesiangan dan gak sempet buat masakin kamu sarapan." Ujar Lisa ngerasa bersalah.

Hanbin senyum. "Gapapa, Mom. Kalo gitu, aku berangkat dulu. Takut kesiangan." Ujarnya.

Makannya, kalo berantem tau waktu, Mom. Sampe lupa sama anak sendiri. -_- Lanjutnya dalam hati.

Lisa mendekati puteranya dan mengecup bibirnya singkat.

"Jangan lupa makan nanti di kantin."

"Iya, Mom."

"Hanbin, tunggu!"

Hanbin menghentikan langkahnya. "Kenapa, Mom?"

Lisa memegang kedua belah pipi Hanbin dan mengecup kembali bibirnya.

"Yang rajin di sekolahnya, sayang."

Degdegdeg

Lisa tersenyum. Diacaknya gemas surai putera tampannya. "Udah, sana pergi. Kamu gak usah pamit sama Daddy, dia masih tidur."

***

"Enak?"

"Hm"

"Ini minumnya."

"Hm"

"Hanbin?"

"Hm?"

"Bin?"

"Hm?"

Puk

Hanbin mengerjapkan matanya kaget saat Jisoo menepuk pundaknya. "Kenapa?"

Jisoo tersenyum. "Ada masalah di rumah? Kamu kok ngelamun terus dari tadi?"

Hanbin ngegeleng. "Enggak. Yaudah, ayo ke kelompok lagi. Kakak kamu udah manggil." Seru Hanbin sambil menunjuk ke arah Jiwon yang lagi niupin peluwitnya dengan sangat nyaring.

Jisoo menyumpel telinganya dengan telunjuk tangannya.

"Kak Jiwon bunyiin peluwitnya kagak biasa." Gerutunya.

Hanbin terkekeh.

"Ayo!"

Jisoo ngangguk. Dan di jalan, gadis itu bergumam.

"Aku yakin, kalo aku suka sama Hanbin."

***

Lisa ketawa saat Jaewon ngegelitikin perutnya dengan kencang.

"Ahaha, Jae udah ih, ahahah"

Jaewon ikut ketawa. Dipeluknya tubuh Lisa erat.

Lisa memejamkan mata saat merasa keningnya dikecup.

"Sayang" Panggil Jaewon.

Lisa menyahut dengan jawaban 'hm'

Jaewon menumpukan dagunya di bahu sang isteri. "Inget kejadian kemarin pas Hanbin ngedobrak pintu, aku jadi kefikiran sesuatu."

"Huh? Apa?"

Jaewon membalikan tubuh Lisa menjadi menghadapnya. "Hanbin lakuin itu pasti karena dia kesepian. Jadi, dia selalu nempel sama kamu. Gimana, kalo kita buatin Hanbin adik?"

***

"Bin"

Hanbin menatap gadis di depannya. "Iya?"

Jisoo menggenggam jemarinya gugup. "Euum, Kak Jiwon lagi ada rapat osis, pulangnya bakalan telat."

"Terus?" Tanya Hanbin bingung.

Kok Jisoo malah curhat sama dia, ya? 😅

"K-kamu bisa gak anterin aku pulang?" Tanya Jisoo.

Hanbin mengerenyitkan dahinya.

"Ah, tapi kalo kamu gak mau, gapapa kok. Aku bisa pesen taxi atau gojek a---"

"Ayo ke parkiran."

Jisoo mengangguk dengan senyum menghiasi wajah cantiknya. "Makasih"

"Belum juga diantar." Jawab Hanbin.

Jisoo terkekeh.

***

Jisoo->Hanbin->Lisa->Jaewon->Me 😂😂😂

MY LOVELY MOMMY - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang