[39] Tok Tok Tok

3.4K 196 40
                                    

Lisa mendesah keras sampai Hanbin kembali menutup bibir sang Mommy dengan bibirnya.

"Jangan keras-keras, Mom." Peringatnya.

Lisa merasa pipinya memanas.

Astaga! Apa yang baru saja ia perbuat?

Lisa menjauhi Hanbin dan berusaha memasangkan kembali branya juga kancing bajunya.

Hanbin terkekeh. "Berhenti sampai di sini aja nih, Mom?" Tanyanya jahil.

Lisa mendengus dan berjalan melewati Hanbin. Ia tak mau terlena lagi oleh kelakuan puteranya itu.

"Jangan mandi di kamar Mommy! Mommy lagi pingin sendiri!" Seru Lisa dan---

Brakkk

Menutup pintu kamarnya kasar..

Hanbin terkekeh. Lagi pula, ia tadi berbohong.

Keran air nya baik-baik aja, kok.

Remaja itu berjalan ke arah kamar sang Mommy dan mengetuk pintu berwarna coklat itu beberapa kali.

Tok tok tok

"Mom? Jangan marah, dong. Maafin aku, ya?"

Gak ada sahutan.

"Gerah, Mom. Biarin aku mandi di kamar Mommy."

Gak ada sahutan.

Hanbin berfikir keras. Ia harus melakukan sesuatu agar Mommy nya itu membuka pintu dan membiarkannya masuk.

Hanbin harus nuntasin hal tadi biar lega.

Tok tok tok

"Mom?"

Masih gak ada sahutan.

Hanbin menghela nafas. Cara apa ya, yang bisa bikin Mommy nya keluar kamar?

***

Lisa menatap pintu kamarnya dengan dengusan sebal.

Enak saja dirinya dilecehkan seperti itu oleh puteranya sendiri.

Lisa bukan wanita yang gampang tergoda!

"Mom?"

Lisa memalingkan wajahnya. Ia tidak boleh membuka pintu dulu untuk sekarang.

PRANG

Lisa langsung memalingkan wajah ke arah pintu begitu mendengar suara seperti benda pecah.

Dengan terburu, dilangkahkan kakinya menuju pintu dan membuka pintu kamarnya cepat.

Cklek

"Ada apa, sayang?" Tanyanya khawatir.

Hanbin meringis. "Pot Mommy gak sengaja kesenggol, Mom. Maafin aku, ya?"

Lisa menghela nafas. Di putar-putar tubuh puteranya untuk mencari adanya luka atau tidak.

"Iya, gak papa. Mommy bisa beli lagi nanti. Mommy lega kamu gak kena pecahan kacanya, Bin." Ujarnya lega.

Hanbin tersenyum. "Jadi, aku boleh mandi kan, Mom? Gerah." Ujarnya dengan nada memelas.

Lisa mengangguk. "Yaudah, mandi sana!" Ujarnya pada akhirnya.

Difikir-fikir, kasihan kalo Hanbin kegerahan.

Hanbin mulai memasuki kamar sang Mommy dan membuka kaos nya.

Lisa menutup matanya.

Hanbin terkekeh. Mommy nya kenapa menggemaskan sekali, sih?

***

Lisa menatap pintu kamar mandi dengan tatapan horror.

Suara-suara aneh terdengar dari dalam sana. Seperti---

"Ah-ah-"

Lisa bergidik ngeri. Apa yang sedang puteranya lakukan, huh?

Dilangkahkan kakinya mendekati kamar mandi dan mengetuk pintu itu beberapa kali.

Tok tok tok

"Lagi apa, kamu? Cepetan mandinya, Bin!" Serunya setengah berteriak.

"Ah-Mom-tolongh-hhh"

Lisa menggigit bibir bawahnya saat ngedenger suara Hanbin yang seperti sedang---

Lisa menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Sadar, Lisa! Sadar!" Serunya.

Tok tok tok

"Cepetan mandi nya!"

"Ah-ah"

Tok tok tok

"Hanbin, ih!"

"Ah-ah ah"

Tok tok tok

Cklek

Srettt

"Aduh!" Seru Lisa saat tubuhnya ditarik Hanbin sampai ia jatuh terjerembab di depan kaki puteranya itu.

Lisa mendongkak. "Kamu apaan, sih? Kenapa tarik-tarik Mommy? Sakit ta---" Ucapannya terhenti kala melihat pemandangan di depan matanya.

Lisa menelan ludahnya dengan susah payah saat matanya terpaku pada kepunyaan sang putera yang tanpa tertutupi sehelai benang pun itu.

Hanbin mendekatkan tubuhnya ke wajah sang Mommy dan berkata.

"Aku boleh minta bantuan Mommy?"

"B-bantuan apa?"

"Tolong kulumin, Mom. Punyaku sakit, nih."

Lisa meneguk air liurnya yang tiba-tiba terasa pahit itu.

***

Jaewon membuka pintu rumahnya dengan cepat.

Ia kembali lagi dari kantor karena salah satu berkas penting tertinggal di kamarnya.

Lelaki agak paruh baya itu berjalan menapaki tangga dengan cepat.

Client nya sudah menunggu. Ia tidak boleh telat membawa berkas itu.

Cklek

"Sayang?" Panggilnya.

Dahinya mengerut. Kemana isteri dan puteranya? Kenapa rumah ini kosong?

Matanya lalu melihat ke arah kamar mandi yang terbuka.

Kakinya mulai melangkah.

"Ahh-Mom---"

***

JANGAN MASUK, JAE! JANGAN DILIAT!!!

MY LOVELY MOMMY - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang