PENSI

911 69 21
                                    

Melihatmu kembali dapat menghilangkan segala beban di hati akan kerinduan yang selama ini merajaiku

-Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan-

●●●●●●●●●●

Seminggu telah berlalu, kini hubungan (nama kamu) dan Iqbaal semakin membaik. (Nama kamu) dan Iqbaal bahkan mungkin sudah melupakan perselisihan di antara mereka. Mereka menganggap satu sama lain sebagai teman. Tanpa membawa bawa perjodohan mereka. Mereka hanya perlu mengenal satu sama lain kembali.

Dan seperti yang sudah direncanakan, hari ini adalah hari yang sangat membuat (nama kamu) senang. Hari ini sekolahnya mengadakan pentas seni tahunan dan ia bisa melihat CJR bernyanyi di atas panggung kembali. Rasanya, ia belum puas melihat konser CJR waktu itu.

Iqbaale

●Gua otw sekolah lu

●Okeeyy

●Lu bakalan jadi penonton setia
kaan?

●Jelas laah.. Gua udah nunggu
pensi ini sejak sebulan yang lalu

●Pasti karena di pensi itu ada gua

●Gua harus bilang berapa kali
lagi sih gausah ke pedean _-_

●It's okey. Mungkin gua udah
tercipta kaya gini dari lahir dengan
tingkat kepedean yang tinggi

●Lumayan serem yaa 😅

●Jangan lupa

●Jangan lupa apa

●Jangan lupa berdoa sebelum
makan

●Gua bukan anak TK yang makan
harus diingetin

●Satu lagi, jangan lupa

●Jangan lupa tidur sebelum berdoa

●Salah

●Ga mau tipu tipu lagi sama Iqbaal 😒
●Ga mempan 😏

●Ga tipu tipu kok sayang 😚
●I'm serious

●Terus jangan lupa apa?

●Jangan lupa mencintai aku hari ini 😘

(Nama kamu) mengguling-gulingkan tubuhnya di kasur dan menggigiti bonekanya. (Nama kamu) mengutuk Iqbaal karena membuat mukanya memerah seperti ini.

-
-
-
-

(Nama kamu) mencari keberadaan kedua temannya. Ia tak juga menemukan Nayla dan Gea. Apalagi, ponsel kedua temannya sedari tadi tidak bisa dihubungi. (Nama kamu) melonjak kaget saat sebuah tangan kekar melingkari bahunya. Matanya melihat ke wajah pemilik tangan kurang ajar yang tidak tahu sopan santun itu. Seperti yang (nama kamu) duga, siapa lagi orangnya kalau bukan Kevan.

"Kevan, singkirin tangan kurang ajar lu dari bahu cantik gua" (nama kamu) mencubit perut Kevan

Kevan meringis kemudian melepas rangkulan tangannya. Kevan kemudian melihat penampilan (nama kamu). Penampilan yang selalu bisa membuat Kevan menelan ludahnya. Penampilan yang selalu perfect menurut Kevan.

(Nama kamu) melihat dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Namun, tidak ada yang salah darinya. Tapi mengapa Kevan seperti memperhatikan penampilan dirinya. (Nama kamu) seperti biasa memakai kaus putih dengan luaran kemeja kotak kotak biru yang tidak dikancing, sepatu sneakers berwarna biru yang melekat di sepasang kakinya. Memang, hari ini (nama kamu) memakai rok 5 cm diatas lutut dan rambut yang biasa ia ikat kini ia gerai dan memberi hiasan jepit rambut untuk menahan poninya.

FFS 1 : "LUCKY??"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang