BLUE TEARS

BLUE TEARS (2)

YAOI
YUNJAE
YOOSU
CHANGKYU

RATE : T

"Aaaaku menyukaimu Yunho-ah"

"Ah!"

Yunho terlihat shock setelah mendengar pernyataan cinta dari Jaejoong. Jaejoong sendiri langsung membekap mulutnya dan mengumpat diri sendiri dengan kata yang hanya Jaejoong yang tahu.

'Wajah Yunnie tetap tampan meski wajahnya terlihat terkejut. Aishhh apa yang aku pikirkan. Kim Jaejoong fabo lihat karena ulahmu yunnie mu jadi shock' rutuknya.

Merasa ini kesempatan yang bagus karena Yunho yang terlihat seperti sedang mencernah apa yang di katakan Jaejoong. Jaejoong buru-buru keluar dari toilet sebelum keluar ia membungkuk untuk meminta maaf merasa tidak sopan karena mengatakan cinta tapi setelah itu kabur.

"Maafkan aku Yunho-ah"

Meninggalkan Yunho yang terbengong-bengong. Barulah Yunho kembali kedunianya tapi namja cantik itu sudah menghilang di hadapannya Menyisakan Yunho yang begitu banyak pertanyaan di pikirannya.

Jaejoong terus berlari tak peduli ia menabrak siswa lain yang mengumpat kepadanya. Ia harus bertemu dengan sahabatnya Junsu. Untuk mencurahkan apa yang di alaminya barusan.

Untunglah Junsu masih berada di taman bersama kekasihnya.

Brukkk

"Huwaaaaaaaa suei apa yang harus Jongie lakukan huwaaaaaa hidupku tidak akan lama lagi setelah ini. Maaf kan jongie kalau selama ini Jongie punya salah huwaaaa"

Jaejoong menubruk Junsu yang mengobrol dengan sang kekasih karena Junsu tidak siap ia pun terjatuh kebelakang dengan Jaejoong yang berada di atasnya merengek bahwa hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Berlebihan memang namanya juga Jaejoong.

"Ya! Jongie jangan begini kau berat tahu. Ada apa kenapa kau berbicara ngawur begitu hmm?" Tanya Junsu setelah Jaejoong bangkit dari tubuhnya dan Yoochun yang membantu sang kekasih untuk duduk.

"Iya Jae kau kenapa sampai menubruk baby suei ku seperti ini"

Jaejoong menunduk merasa bersalah pada sahabatnya.

"Aku tidak apa-apa chunie..." ujar Junsu melihat sahabatnya yang menunduk merasa bersalah.

Jaejoong ingin bicara dengan Junsu apa yang sebenarnya terjadi ia melirik Yoochun yang ada di sebelah Junsu. Mengerti apa yang di artikan lewat lirikan Jaejoong. Junsu menyuruh kekasihnya untuk kembali ke kelas.

Sepeninggal Yoochun Jaejoong mulai histeris kembali menutup wajahnya yang memerah mengingat ungkapan perasaannya yang mendadak. Dan wajahnya cemberut mengingat lagi ia mengatakannya di Toilet.

"Cepat jelaskan Jongie sebelum bel istirahat berbunyi?"

Jaejoong menatap Junsu dengan wajah yang memerah. Tapi karena Junsu sudah menatapnya tajam Jaejoong menceritakan juga di bumbui kelakuan dramatis dari Jaejoong.

"Hahahahahahah" Junsu tidak bisa menahan tawany setelah mendengar apa yang di ceritakan Jaejoong. Ia tidak habis pikir baru di ajak bicara dengan Yunho saja. Jaejoong sudah mengutarakan perasaannya da mirisnya ia mengatakannya di Toilet

"Ahhhkkkk gimana ini Suei. kenapa kamu malah tertawa" Junsu menghentikka tawanya meski masih terkekeh tidak enak dengan wajah cemberut Jaejoong.

"Iya hehehe mianhe Jongie lalu jawaban Yunho apa?" Tanya Junsu

Jawaban jawaban jawaban itulah yang selalu berputar-putar disekeliling Jaejoong.

"Jawaban?!"

"Iya jawaban apa Yunho menerima mu atu tidak" ulang Junsu memperjelas.

"Huwaaaa Jongie tidak tahu. Soalnya saat Jongie mengatakan suka Jongie sudah kabur duluan. Othokhe?" Histeris Jaejoong lagi. Junsu hanya menepuk jidatnya.

Benar-benar Jaejoong mungkin mudah mengerjakan soal tapi jika menyangkut percintaannya ia nol besar.

.

.

Di kelas

"Chun, apakah ada seseorang mengatakn suka lalu langsung kabur begitu saja. Tanpa dia ingin tahu jawaban ap yang akan di balas?"

"Apa maksudmu?" Yoochun yang sudah duduk sambil membaca buku pelajaran melirik Yunho yang menatap kearah papan tulis dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Tadi barusan Jaejoong namja aneh yang selalu melirik ku diam-diam mengatakan suka padaku.

"APA!!!"

"Shhhh Chun. Bisa tidak jangan keras-keras bicaranya." Yunho melihat sekitar ruang kelasnya banyak siswa yang menatap kearah mereka. Yoochun lantas meminta maaf kepada teman-temannya karena sudah membuat keributan.

Ia tidak menyangka bahwa sahabat Junsu nekat menyatakan cinta pada namja sedatar Yunho. Meski ia menyadarinya sedari awal bahwa Jaejoong menyukai sahabat seperjuangannya ini. Tapi Yunhonya saja yang tidak menyadari sinyal cinta yang diberikan Jaejoong. Hanya belajar dan buku saja teman keseharian namja yang sudah mnjadi teman masa kecil kekasihnya.

"Lalu kau terima Yun?" Tanya Yoochun penasaran apa jawaban sahabatnya ini.

Yunho menggeleng

"Kau menolaknya wah kenapa? Dia lumayan cantik meski seorang namja seperti baby Suei meski suie ku jauh lebih manis. Apa salahnya kau mengiyakan dan berpacaran dengannya. Suei pasti senang impiannya akan terwujud untuk mengadakan double date" Ujar Yoochun panjang lebar tidak tahu kalau Yunho terbengong-bengong dengan ocehan Yoochun.

"Aku menggeleng karena aku tidak mengatakan iya atau mengatakn tidak. Namja aneh itu sudah kabur duluan setelah mengatakan cintanya di Toilet. Kau bayangkan di Toilet."

"Wah daebak ternyata di balik wajah cantiknya ia memiliki selera romantis yang anti mainstream. Kau beruntung sekali Yun" Yoochun malah terkagum-kagum membuat yunho sekali lagi menatap Yoochun. Ia merasa kasihan sama Junsu.

"Beruntung apanya justru aku tidak suka dengannya"

"Jangan bilang begitu Yun. Jaejoong tidak buruk kok untuk di jadikan pacar" Yoochun merangkul sahabatnya menasehati Yunho.

"Kau tahu aku dan Suei saja butuh satu tahun untuk Suei menerima ku. Sedangkan kau tanpa bersusah payah Jaejoong menyatakan suka padamu" ucapnya lagi.

"Aku dan kau berbeda. Aku memang tidak suka dengannya sejak kami sudah sekelas. Dia tetap namja aneh di mataku."

"Terserahmu percuma aku menasehatimu. Karena hanya hatimu sendiri yang tahu."

'Sorry Chun. Sudah ada seseorang yang kusuka meski orang itu sudah di miliki orang lain' ucap Yunho dalam hati.

Tbc

Tangerang 31 maret 2018

Cerita ini terinspirasi dari komik yang kubaca. Aku akan berusaha up tiap hari. Tahu ini pendek makannya biar kalian tidak bosan ini di buat pendek dan upnya berdekatan. Semakin pendek semakin penasaran apa tidak?