YUNJAE
YOOSU
CHANGMINYAOI
RATE :T
Banyak yang nanya kerjaan bapaknya Jaejong apa?
Satpam
Nanti bakalan ada cerita jj sma kedua orang tuanya.
Hari-hari Yunho tidak pernah tenang. Setelah pengakuan dan surat cinta dari Jaejoong. Jaejoong terus membuntuti Yunho kemanapun.
Tak peduli Junsu yang menasehati Jaejoong untuk menyerah saja dan mencari namja lain.
Jaejoong tidak menyerah ia terus membuntuti Yunho. Yunho sendiri dibuat kesal oleh ulah Jaejoong.
"Yunnie...Yunnie...." panggil Jaejoong manja pada Yunho yang berjalan terkesan terburu-buru.
"Yak!! Bisakah kau tidak mengikuti ku terus. Kau itu seperti lintah yang sulit di lepas. Dan aku tidak ingin menjadi tertawaan siswa lain" usir Yunho terlihat tidak suka pada Jaejoong.
Jaejoong menutup matanya karena di bentak oleh Yunho. Yunho yang merasa tidak enak dan ingin mengatakan sesuatu tapi.
"Kenapa kau senang?" Tanyanya heran melihat perubahan Jaejoong yang justru tersenyum manis.
"Aku senang karena akhirnya Yunnie mau berbicara lagi denganku." Senyum Jaejoong.
Yunho membuang muka tidak percaya dengan apa yang di katakan Jaejoong. Benar-benar namja yang aneh dan mengerikan Kim Jaejoong ini.
Kemudian Yunho berjalan lagi menuju perpustakaan dan jaejoong masih mengikutinya.
"Kenapa? Kenapa kau menyukaiku?"
Tanya Yunho tiba-tiba yang masih di dengar Jajeoong. Jaejoong terkejut mendapatkan pertanyaan dari Yunho. Begitupun Yunho yang tanpa sadar berbicara seperti itu, ia merutuki dirinya sendiri.
"Karena aku sudah mengagumi mu sejak kelas 1, dan ini kesempatan terakhir ku di sekolah sebelum kelulusan." Jelas Jaejoong dengan lancar.
"Aku tidak bisa menerimamu Jae" ujar Yunho dan mengucapkan nama Jaejoong dengan benar.
"Kenapa..? Yunnie kan belum mengenalku jadi itu tidak sah. Jika Yunnie memutuskan menolakku." Ujar Jaejoong tidak terima.
"Dasar" dengus Yunho ia menghampiri Jaejoong dan menatap langsung kedalam 2 mata Jaejoong yang bulat dan jernih.
"Asal kau tahu Jae, aku tidak berniat untuk memiliki hubungan pada siapapun saat ini." Putus Yunho lalu berbalik dan berjalan tanpa melihat lagi ke arah Jaejoong yang terbengong mendengar pernyataan Yunho barusan.
.
.
.
.
.
.
"Jadi Yunho berkata seperti itu. Wah sungguh keterlaluan dia" ujar Junsu kesal setelah mendengar apa yang di ceritakan Jaejoong.
Jaejoong meletakkan kepalanya dengan lemas menghadap kearah Yunho memperhatikannya dari bamgkunya.
"Apakah Jongie akan menyerah?" Tanya Junsu hati-hati.
"Menyerah tidak ada dalam kamus Kim Jaejoong hahahaha." Jaejoong bangkit berdiri menunjukan semangat juangnya.
Junsu hampir jatuh terjungkang melihat perubahan dratis sahabatnya. Tapi ia tersenyum melihat Jaejoong masih bersemangat.
"Tolong aku dong Chun mengenai namja aneh itu?" Ujar Yunho yang diam-diam juga memperhatikan kearah bangku tempat Jaejoong dan junsu berada.
"Soal Jajeoong? Kau hanya perlu menerima cinta dan kalian jadian bereskan"
"Kau itu Chun" ujar Yunho tidak terima dengan jawaban Yoochun.
"Kau juga harus tau posisiku. Junsu menginginkan aku untuk membantunya mendekati Jaejoong dan kau. Ia tidak akan berbicara padaku sebelum kalian berdua jadian."
"Jadi kalian mengumpaniku dengan namja aneh itu, aku tidak percaya " dengus Yunho tidak terima.
"Bu..bukan begitu Yun." Gugup Yoochun serbah salah ia jadi bingung untuk membantu Yunho atau membantu pacarnya.
.
.
.
.
Keesokan harinya Jaejoong masih membuntuti Yunho. Bisik-bisik terdengar menertawan Jaejoong yang tidak tau malu mendekati prince sekolah mereka.
Jaejoong hanya menutup telinganya ia sudah terbiasa menjadi perbincangan para siswa yang tidak menyukai dirinya berada di sekolah ini.
"Lihat tuh si miskin tidak tahu diri sudah di tolak tapi masih berani mendekati pangeran kita"
"Kau benar aku sudah muak dengannya hanya karena ia dekat dengan Junsu, yang merupakan teman dekat Yunho ia jadi besar kepala.
Kata-kata kasar terus terdengar di telinga Jaejoong. Bukan hanya Jaejoomg bahkan Yunho pun mendengarnya.
Yunho berhenti membuat Jaejoong ikut berhenti. Yunho kesal dengan Jaejeoong yang benar-benar seperti lintah.
"Ah Yun! Aku barusan membuat kue ini. Apakah kau mau mencobanya?" Jaejoong tersenyum sangat manis berharap Yunho mau mencicipi kue buatannya.
"Bisakah kau berhenti mempermalukan diri mu sendiri. Aku sudah bilang padamu bahwa aku tidak bisa menerima perasaanmu"
"Hihi kasian dia sudah di tolak tapi tidak tahu diri dan masih menampakan wajahnya."
"Betul pangeran tampan kita tidak level dengannya yang hanya anak beasiswa." Bisik-bisik mulai terdengar lagi.
Sakit....
Jaejoong hanya menundukkan wajahnya mendengar cemohan siswa lain kepadanya.
Yunho langsung pergi ia kesal. Sangat tapi ia tidak bisa berbuat banyak salah Jaejoong karena masih mengharapkan dirinya.
Jaejoong tetap mengikutinya dan tiba-tiba Jaejoong tersandung akar kayu pohon sakura.
"Kyaaaaaaaaaa."
BRUKKKKK
Jaejoong terjatuh tepat di wajahmya membuat goresan kecil tercetak di wajahnya yang mulus.
Wajah Jaejoong memerah menahan malu ia menangkup wajahnya yang menahan sakit apalagi masih banyak siswa yang menertawakannya tapi yang membuatnya sedih kue buatannya jatuh berserakan.
Tes....tes....
Yunho yang melihatnya menghela nafas kemudian menghampiri Jaejoong ia menunduk memungut satu kue buatan Jaejoong dan membersihkan kotorannya. Lalu memakannya. Jaejoong yang melihatnya jadi terkesima.
"Lumayan"
Setelah itu Yunho pergi dari sana sedangkan Jaejoong wajahnya yang hampir menangis tersenyum dengan wajah memerah menatap punggung Yunho yang mulai menjauh.
Dan siswa-siswa yang masih berada di sana pergi dengan wajah kesal sekaligus kecewa melihat pangerannya melakukan hal seperti itu.
Tbc
Aku up 2 kali beruntungnya kalian....
Tangerang 1 april 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE TEARS
RandomJaejoong namja cantik berprestasi mendapatkan bea siswa di sekolah favorit. namja cantik yang penuh semangat mempunyai sahabat dekat bernama Kim Junsu. mempunyai perasaan terhadap teman sekelasnya yang bernama Jung Yunho, Yunho sediri adalah sahaba...