YUNJAE
YOOSU
CHANGKYU(kulkas muncul eh evil muncul hehe)Aku nyebut jj 33 karena aku inget umur korea. Kalau umur inter nya 32. Kalau umur menurut ku 17 wkwkwk suka2 aja yah.
Jaejoong tak tau kemana kakinya melangkah pergi. Yang ia ingin lakukan adalah lari dari kenyataan pahit ini.
Biarlah ia bolos kali ini untuk menenangkan hatinya yang sakit. Jaejoong sampai di belakang sekolah yang bersebelahan dengan lapangan bola, di sini tak banyak siswa yang lewat karena letaknya sangat jauh.
Mengingat lagi apa yang baru saja terjadi dalam hidupnya, mengingat Yunho yang ternyata mencintai sahabatnya. Ia merasa kecil dan jauh dari kata layak.
"Huhuhuhu....." tangis Jaejoong pilu ia tidak bisa membendung air matanya lagi.
Sebuah bola menggelinding kearah Jaejoong. Namun Jaejoong tidak memperdulikannya ia masih menangisi kisah asmarahnya yang mungkin akan segera berakhir. Mengingat lagi membuat perasaan Jaejoong sakit ia memukul-mukul dadanya kecil. Mengurangi rasa sesak yang tiba-tiba datang.
"Perasaan bolanya jatuh di sekitar sini?" Tanya seorang namja jangkung pada dirinya sendiri. Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang menangis.
"suara tangis siapa?"
Rasa penasarannya membuatnya mencari tau asal sumber suara tangis tersebut yang terasa semakin keras di indra pendengarannya.
Shim Changmin nama namja jangkung itu, melihat seorang siswa yang duduk bersandar sambil menundukkan wajahnya lalu ia mencoba mendekatinya beberapa meter.
"Joongie...?" Tanya Changmin tidak yakin tapi seseorang itu mndongkak'kan kepalanya dan memperlihatkan wajah cantik orang yang di kenalnya yang sudah basah oleh air mata.
"Joongie, kenapa menangis?" Changmin langsung menghampirinya. Jaejoong yang tertangkap basah sedang menangis oleh adik kelasnya terkejut.
"Chwang....." panggilnya lirih, setelah Changmin berada tepat di depannya penuh dengan ke khawatiran.
Jaejoong langsung memeluk namja jangkung yang ia sudah kenal saat Changmin masuk ke sekolah ini.
Changmin yang tidak siap jatuh kebelakang. Ia tidak mengerti pada kakak kelasnya yang sudah sering membantunya.
"Joongie hyung?"
Changmin menggeram marah mengetahui kakak kelas tersayangnya menceritakan kenapa dirinya menangis.
Ia mengetahui siapa seseorang yang di maksud karena hampir setiap Changmin bertemu dengan Jaejoong. Namja cantik tersebut tak pernah absen menyebut Jung Yunho yang mungkin sekarang menjadi kekasih Jaejoong.
"Aku akan mengahajarnya!" Teriaknya marah
"Siapa?" Tanya Jaejoong yang terkejut melihat perubahan raut wajah adik kelasnya.
"Sudah pasti si Jung Yunho kekasih hyung." Jawabnya dan hendak berdiri.
"A..aniya"
"Wae?"
"Ini bukan urusan mu chwang, lagipula kau sudah berjanji untuk tidak melakukan apapun setelah kau mendesak hyung untuk menceritakannya kan?"
Changmin terdiam tapi rasa amarah itu masih ada ia tidak ingin hyung yang sudah di anggap kakak baginya terluka. Apalagi mengetahui jika yang melukainya adalah sepupunya.
"Tapi joongie hyung.." balasnya tidak terima lalu menunduk. "Yunho hyung sudah keterlaluan aku sebagai sepupunya merasa perlakuannya padamu sungguh ups..." Changmin terdiam setelah sadar mengatakan hal yang tidak perlu di katakan. Melihat reaksi Jaejoong yang menatapnya tidak percaya.
"Kau...kau.. apa Min? Kau adalah sepupu Jung Yunho?" Tanyanya terkejut selama ini ia tidak tahu kalau Changmin dan Yunho adalah saudara sepupu karena marga mereka yang berbeda.
"Tidak hyung.....maksudku adalah"
"Cepat katakan siapa kau sebenarmya Shim Changmin!" Ucap Jaejoong marah lalu menatap Changmin tajam. Yang di tatap jadi salah tingkah dan merutuki mulut embernya.
.
.
.
.
Di rumah kediaman Mr.Kim
"Joongie ada telepon dari Junsu nak......" teriak Mrs.Kim dari lantai bawah tapi Jaejoong yang baru pulang sekolah langsung masuk kekamarnya dan menutup pintu.
"Aduh maaf nak Junsu, Joongie tidak mau menerima telponnya."
"Tidak apa-apa bi, mungkin Joongie sedang lelah." Ucap Junsu di seberang telepon dengan nada jelas kecewa.
Setelah mentup teleponnya Mrs.Kim menghela nafas melihat kelakuan anaknya yang tak biasa. Tak biasanya ia tidak maenerima telepon dari sahabatnya.
Beliau tau persahabatan antara anaknya dan Junsu. Beliau beryukur masih ada yang tulus berteman dengan anaknya yang anak beasiswa dan anak seorang satpam di sekolahnya. Tapi kenapa anaknya tidak maenerima telepon sahabatnya apa ia lagi ada masalah pikir Mrs.Kim.
Sedangkan Jaejoong menutupi tubuhnya dengan selimut sambil menangis. Mengingat fakta baru yang ia temukan dari adik kelasnya menambah luka baru itu semakin lebar.
Selama ini Changmin sudah tau bahwa Yunho menyukai sahabat kecilnya Junsu. Tapi Changmin berpura-pura tidak mengetahui sedangkan Jaejoong selalu menceritakan apapun mengenai Yunho padanya selain dengan Junsu. Ia merasa di khianati bertubi-tubi oleh orang-orang terdekatnya meski ia sadar bahwa sejak awal cintanya'lah yang tidak pernah terbalas.
Bukan karena Changmin mengetahui isi hati Yunho. Atau bukan karena Yunho yang menyukai Junsu. Tapi di sinilah ia yang tidak tau malu justru mendekati Yunho yang tak mengetahui apapun mengenai Yunho.
Dan fakta baru yang mengejutkan adalah Yunho yang sampai saat ini masih mencintai Junsu meski Junsu sudah mempunyai kekasih.
"Masih adakah kesempatan untuk ku. Agar kau mencintai ku Yunnie....."
Tbc
Tangerang 7 april 2018
Besok end nya kenapa berbeda sama yang summari itu scene yang di komiknya. Dan akan saya teruskan di cerita ini. Kalau di komiknya tidak ada Changmin. Tapi saya buat ada changmin. Ortu Jaejoong pun itu imajinasi saya begitupun dengan Boa dan kawan-kawannya. Saya tidak puas yang di komik karena terlalu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE TEARS
RandomJaejoong namja cantik berprestasi mendapatkan bea siswa di sekolah favorit. namja cantik yang penuh semangat mempunyai sahabat dekat bernama Kim Junsu. mempunyai perasaan terhadap teman sekelasnya yang bernama Jung Yunho, Yunho sediri adalah sahaba...