Chapter 15

3.8K 429 142
                                    

Fall For You

"Apa?" Sehun menatap Jiyeon. "Apa itu benar Jiyeon? Katakan padaku jika apa yang dikatakan sahabatmu ini adalah benar."

Jiyeon menghela napas lalu beralih nenatap Sehun sehingga kini mereka saling bertatapan.

"Ya, itu benar. Tapi kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu. Karena aku akan menggugurkannya."

Sehun dan Joy dibuat terkejut dengan ucapan Jiyeon. Mereka tidak mengira bahwa Jiyeon akan mengatakan hal kejam seperti itu.

"Kau tidak bisa melakukannya." Ucap Sehun.

Jiyeon tersenyum miring. "Benarkah? Tentu saja aku bisa melakukannya dan aku akan benar-benar melakukannya."

"Jiyeon-ah."

Jiyeon menoleh pada Joy ketika perempuan itu menyebut namanya. "Kau sudah terlalu jauh Joy. Seharusnya kau tidak ikut campur dengan urusanku."

"Tapi Jiyeon__."

"Jika kau masih ingin ku anggap sebagai sahabat, diam dan berhenti ikut campur."

Joy seketika membungkam diri saat Jiyeon mengeluarkan ancamannya.

"Dan kau..." Jiyeon kembali menatap Sehun. "... pergilah dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku walau untuk satu detik. Aku membencimu, sangat membencimu."

"Tidak akan." Sehun maju beberapa langkah, mengikis jarak antara dirinya dan Jiyeon. "Aku tidak akan melakukannya."

Kedua tangan Jiyeon mengepal erat dan matanya menatap tajam Sehun.

"Aku tidak peduli kau tidak ingin melihatku atau bahkan membenciku. Aku akan selalu berada disisimu, ah tidak tapi disisi kalian." Sehun yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Jiyeon, meraih tangan perempuan itu dan menggenggamnya. "Karena aku adalah ayahnya dan aku me__."

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Sehun membuatnya tidak bisa menyelesaikan ucapannya.

Jiyeon melepaskan tangannya dari genggaman Sehun. "Kau bukanlah ayahnya! Dan kau tidak akan pernah menjadi ayahnya! Karena dia tidak akan pernah terlahir ke dunia ini!"

Sehun tanpa sadar menatap tajam Jiyeon usai mendengar kata-kata kejam itu, dan itu berhasil membuat Jiyeon merasa takut.

"Kau hanya menginginkan tubuhku." Lirih Jiyeon pelan namun masih bisa terdengar baik oleh Sehun maupun Joy.

Sehun melunakan tatapannya, sadar bahwa masih ada kesalahpahaman antara dirinya dan Jiyeon. Dia kembali mengikis jarak dan berniat membawa Jiyeon ke dalam pelukannya, namun sebelum dapat melakukannya Jiyeon berjalan mundur, menghindarinya.

Disaat yang bersamaan pintu rumah terbuka dari luar dan munculah Myungsoo bersama wanita paruh baya yang tak lain adalah ibunya.

Myungsoo dan nyonya Kim terlihat bingung dengan situasi yang sedang terjadi.

"Ada apa ini?" Nyonya Kim menatap Joy sekilas lalu beralih menatap Jiyeon.

Jiyeon menelan salivanya, menarik napas lalu menghembuskannya, mengukir sebuah senyuman dan menghampiri nyonya Kim.

"Bibi."

"Jiyeon sayang, apa yang terjadi?"

Jiyeon dan nyonya Kim berpelukan sejenak.

"Lalu siapa dia?" Nyonya Kim menatap bingung Sehun yang berdiri memunggunginya.

"Apa itu anda dokter Oh?" Tanya Myungsoo dan tersenyum ketika Sehun memutar tubuh, menghadap mereka. "Ah benar. Dia dokter Oh, bu. Dokter yang menangani Jung Hyun hyung saat kecelakaan beberapa waktu lalu."

Happy Ending? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang