"Zahra!"Zahra yang tengah duduk disalah satu meja cafe miliknya dan tengah sibuk dengan buku ditanganya, mendongak dan terkejut melihat kehadiran evan.
"Beraninya kau membohongiku! Apa kau pikir semua ancamanku kepadamu itu hanya candaan!"maki evan.
Zahra menggebrak meja sambil berdiri dan berhadapan dengan evan, zahra sama sekali tidak takut dengan tatapan tajam evan. Karna dirinya sudah muak dengan semua tingkah laku evan yang sok berkuasa."Cukup! Cukup evan! Aku sudah muak melihatmu! Percuma kau memaksaku, aku tetap mencintai radit! Kenapa kau tidak mengerti juga! apa aku harus mati dulu, agar kau berhenti!"
Evan mengusap wajahnya kasar."jangan berlebihan zahra!"geram evan, saat mendengar perkataan zahra.
"Aku mohon evan, berhentilah melakukan semua ini! Carilah wanti lain evan! Aku benar-benar tidak mencintaimu! Sampai mati pun aku tetap tidak akan pernah mencintai pria sepertimu!"
Evan terdiam mendengar perkataan tegas zahra."apa kau benar-benar tidak akan pernah mencintaiku?"
"Apa perkataanku kurang jelas! Aku tidak akan pernah mencintaimu! Sampai kapan pun, aku tetap tidak akan pernah mencintai pria sepertimu evan! Menjauhlah dariku! Carilah wanita lain, yang benar-benar mencintaimu!" Ujar zahra dengan tegas menolak evan dengan mentah2, setelahnya zahra pun pergi dari hadapan evan yang hanya terdiam terpaku.
"Aku tidak mencintaimu, sekeras apa pun kau berusaha...aku tetap pada pendirianku! Aku hanya mencintai dia, evan...aku mohon mengertilah..." suara lirih dan penuh keputus asaan itu kembali terniang ditelinga evan.
Bayangan seorang gadis yang tengah berlutut dihadapannya, menatap dirinya memohon dengan air mata yang tak berhenti keluar. Sedangkan evan tengah mengacungkan sebuah pistol tepat kearah jantung wanita yang tengah menangis dan memohon kepadanya.
"Aku lebih baik membunuhmu! Dari pada aku harus melihatmu bahagia dengan pria lain!" Terdengar egois memang, namun itu lah evan yang tidak pernah merelakan miliknya diambil oleh orang lain.
Evan mengepalkan kedua tangannya dengan erat, menahan rasa sakit didadanya saat mengingat masa lalunya yang begitu menyakitkan bagi dirinya. Tanpa evan sadari air matanya jatuh perlahan membasahi pipinya, dengan cepat evan menghapusnya.
Lalu segera menyusul zahra yang sudah berada diluar cafe."zahra!"panggil evan saat dirinya sudah berada diluar cafe.
Zahra membalikan badannya dan menatap evan dengan tajam."apa kau masih kurang paham dengan perkataanku!"
Evan berdiri didepan zahra."apa kau pikir kau bisa bebas dariku? Setelah apa yang kau lakukan"ujar evan sambil menaikan sebelah alisnya.
"Apa maksudmu?"ujar zahra dengan takut.
Evan menarik lengan zahra agar lebih dekat dengannya."kau milikku hanya milikku!"ujar evan tepat ditelinga zahra.
Zahra mencoba menjauh dari evan, namun evan segera menarik lengan zahra menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh darinya.
"Apa yang kau lakukan? Mau kau bawa kemana aku bangsat?"ujar zahra panik sambil berusaha melepsakan cengraman evan.
Evan mendorong badan zahra masuk kedalan mobilnya lalu diikuti oleh dirinya yang duduk disamping zahra, setelah mereka masuk kedalam mobilnya. Seorang sopir pribadi evan segera menjalankan mobilnya.
"Evan...lepaskan aku!"ujar zahra sambil berusaha melepaskan cengraman evan.
"Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Mulai sekarang kau akan menjadi milikku!"ujar evan dengan tegas sambil merubah cengramanya menjadi menggenggam tangan zahra dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Of Love (Evan END) SUDAH TERBIT
RomanceSUDAH DITERBITKAN... "Aku tidak pernah menerima penolakan!"ujar evan dengan tegas, hingga membuat zahra menghentikan langkahnya yang baru saja menjauh 2 langkah dari meja evan."tinggalkan kekasihmu, atau dia yang akan meninggalkanmu untuk selamanya...