Mohon di vote sebelum membaca, kalau sudah silahkan lanjut. Ingat Tuhan maha mengetahui hehe.
-----
Hari ini aku ada janji temu dengan teman ku seusai kuliah di cafe sebrang. Sebenarnya, kata dia di chat kemarin, aku harus menunggu sebentar. Dia keluar nya gak lebih lama dari ku, ada materi tambahan katanya.
" nanti aku ke kos kamu, Nat " ucap Shinta, temanku sejak lama. Sudah takdir memang, jadi nya kita bareng-bareng terus dari SD.
" aku nanti ke cafe dulu, mau nunggu di kos?" Tanya ku.
" ya udah, kunci nya mana " aku memberikan kunci kamar kos ku ke Shinta, aku mempercayai dia. Lagipula, Shinta memang sering ku tinggal sendiri di kos ku.
" aku duluan, Shin " pamit ku, Shinta mengangguk lalu melambai. Shinta biasanya pilang naik ojek online, padahal bisa saja naik angkot. Tapi dia saja yang lebay, panas katanya.
Natha : 30 menit lu ga dateng, gua tinggal
Aku mengirimkan pesan ke orang yang sudah ada janji temu dengan ku. Ya biar dia ingat saja kalau dia punya janji sama aku, bisa aja dia lupa.
10 menit.
15 menit.
20 menit.
25 menit.
Dia sangat lama, 5 menit lagi dia gak dateng, beneran aku tinggal. Minuman yang ku pesan sudah hampir habis. Jangan-jangan dia lupa, atau hp nya low bat jadi gak baca pesan dari ku, sialan.
" sorry lama " tegur seseorang yang kelihatan kelelahan. Kasihan, hehe. Pasti gara-gara aku buru-buru tadi.
" ya lu emang lama banget, pelajaran siapa? " tanya ku berbasa-basi saja dulu.
" si gendut lah " muka dia terlihat kesal. Si gendut yang ia maksud adalah salah satu dosen di kampus ku, aku lupa dia ngajar bidang apa, yang jelas kata orang-orang dia sangat tidak enak mengajarnya.
" bagi minum " ucap dia langsung menghabiskan sisa minuman ku. Santai, dia tidak minum lewat sedotan yang aku gunakan. Dan ya, minuman ku langsung habis, biarin deh kasihan juga dia.
" jadi acara nanti mau kita buat gimana? " tanya ku ke Garka.
Dia yang ku sebut-sebut itu Garka, cowo tinggi yang muka nya sedikit arab jurusan sastra, sama seperti Aurel. Aku dan dia hanya teman, saat ini kami akan membahas tentang acara kampus yang rutin di lakukan saat ada angkatan yang akan lulus.
" acara prom night biasa sih, cuma dress code nya yangg cewe merah terus yang cowo nya hitam " jelas dia" tugas gue apa ? " tanya ku. Lagian sebenarnya untuk masalah dress code gak terlalu penting untuk aku dengar.
" lu bagian apa sih? " tanya dia balik. Ketua gak becus kayak gini nih.
" konsumsi 2 " balas ku
" lu cari makanan ringan sama minuman, kan yang konsum 1 udah makanan beratnya . Cari yang sesuai selera kita-kita " ucap dia
Hanya masalah kayak gini sebenarnya lewat aplikasi chat juga bisa, tapi kata Garka, dia mager ngetik. Terus alibi nya lagi, kalo di telfon nanti lu gak faham. Meremehkan.
" ok, gue balik duluan deh " aku pamit.
" bareng aja, se kos juga. Gue nanti mau ngomong ama Aurel " ucap dia. Aku mengangguk mengiyakan.
Garka bukan tipikal cowo yang suka basa-basi busuk, kalo ngomong pasti seadanya dan singkat tapi jelas. Dia orang yang irit buat ngeluarin suara, kecuali kalau udah debat masalah materi-materi gitu. Makanya dia di tunjuk sebagai ketua di acara prom night ini, si otak encer itu sangat di percayai megang jabatan ketua.
Jarak kampus ke kos ku gak terlalu jauh, 15 menit juga langsung sampai. Tapi hari ini karena aku harus naik mobil Garka jadi 25 menit an baru sampai. Dan selama di mobil suasananya hening, aku tak berani mengajak Garka ngobrol, dan Garka yang cuek dengan keadaan hening.
" tunggu luar " suruh ku, dia mengangguk saja lalu mengunci mobil nya otomatis dengan remote kecil.
Aku tidak langsung ne kamar Aurel, tapi aku masuk ke kamar ku dulu. Kebiasaan Shinta itu kalo udah ada di kamar kos ku pasti gak pernah nge kunci lagi kamarnya.
" makanan aku jangan di abisin ! " tegurku saat melihat Shinta yang sedang memakan beberapa snack simpanan ku. Dia menyengir lalu mengangguk.
Aku berganti baju, hanya ganti baju yang agak lebih simple. Kalau kuliah pasti pakai kemeja, jarang pakai kaos biasa, gerah kan jadi nya. Aku juga mencepul rambut ku, biarin berantakan yang penting adem.
" Aurel bukain.." teriak ku menggedor gedor pintu kos nya.
Ceklek
Aurel membuka pintu kamar kos nya. Masih memakai kacamata, sepertinya ia swdang mengerjakan tugas. Dia kalau pakai kacamata cuma saat menggunakan laptop.
Alis Aurel terangkat satu seakan bertanya 'kenapa? '.
" Garka pengen ngomong, ada di luar " aku memberi tau. Dia langsung melepas kacamata dan memakai sandal nya lalu sedikit berlari untuk menemui Garka.Aurel dengan sikap terburu-buru seperti itu, bukan berarti dia mencntai Garka, tapi tiap Garka memanggilnya, ia hanya tak ingin membuat Garka menunggu. Aurel pernah bilang, kalau Garka selalu berbicara singkat saat degannya. Menurut Aurel, Garka badnmood gara-gara nunggu Aurel yang lama. Padahal, Garka emang irit ngomong. Belum tau saja si Aurel, haha. Garka ke Aurel itu jual mahal banget, padahal sama anak kos lain santai.
" Shin! Kan udah gua bilang jangan di abisin ! " geram ku berteriak. Bodo amat sama omelan Garka nanti karena keberisikan teriakan ku ini. Lagian Shinta sih.
" laper ih Nat " rengek dia seperti bayi. Tapi ini bayi jumbo, bukan bayi yang menggemaskan lagi.
Aku mendengus kesal melihat kelakuan dia. Itu kan makanan ku, seenak nya saja di habiskan. Mamaaaaaa makanan ku habisss
" aku ganti deh, pilih di go food aja nih " dia menyodorkan hp nya untuk aku memilih makanan. Yeay, aku akan balas dendam yang lebih kejam lagi.
Cukup banyak aku memilih makanan aku juga memesan beberapa minuman. Kan biar lengkap, ada makanan ada minuman juga, hehe.
" abis dah duit gue " ucap Shinta mengumpat tapi aku masih dapat mendengarnya. Maaf kawan.
" udah kan? " tanya nya aku mengangguk sambil nyengir. Shinta menggelengkan kepalanya, kini giliran dia yang stress, uang nya akan menipis.
Cukup lama aku menunggu pesanan, dan saat pesanan itu datang Shinta sudah pulang. Dia buru-buru pulang karena kakak nya yang akan berangkat ke Malaysia. Tapi, makanan dan minuman ini aku yang bayar, pakai uang Shinta. Tadi dia meninggalkan beberapa lembar uang nya. Baik nya lagi si Shinta bilang, kembalianya buat aku. Sahabat yang pengertian ya? Hehe.
***
Up tiap hari!!!
Baik gua mah :v***
KAMU SEDANG MEMBACA
Garka
Teen Fictiondia yang buat aku tau yang namanya cinta dia yang buat aku tak bisa tidur Karena hanya membayangkan wajahnya tapi hanya sesaat Dan saat itu juga Dia yang buat aku mengenal rasa benci Rasa benci yang sesungguhnya. -Nathaline Anderson