Chapter 10 💖 Wrong Decision

83.9K 6.4K 471
                                    

UPDATE!!!

Yak ayoo semuanya langsung merapat kesini ya!! Siapa yang sudah menunggu chapter ini? Mana suaranya?!!

Oke langsung aja ke cerita ya, semoga kalian suka dan enjoy reading 😊

Vote

Comment

Share

Follow

Recommend

Recommend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Do I, even need you? Should I leave you? Do I, gotta be you, just to please you? Do I, say I'm all good, when I bleed you. Through my, heart? Quit tearin' mine apart

-At My Best, Machine Gun Kelly ft. Hailee Steinfeld-





Nikolai Eirik Andonov POV


"Kau benar-benar keterlaluan Alpha!" geram Jax sambil mengacak rambutnya dengan kesal.

Malcolm, Jax, dan Gabriel saat ini sedang berada di ruang kerjaku yang terletak di kastil utama. Sedangkan Del melatih para warrior di hutan dan baru kembali sore hari.

Sedangkan, dua jenderal beserta Gammaku memutuskan untuk mengabaikan tugas mereka dan menemani Emily pergi mengelilingi kota.

Ketiga pria yang berada dihadapanku menatap dengan tatapan frustasi setelah mendengar keputusan yang kubuat.

Malcolm berkomentar, "Eirik, aku tahu ini adalah pilihan yang berat, tapi pertimbangkan keputusanmu. Apa ini keputusan bijak dengan menerima ide para tetua yang sangat jelas begitu menguntungkan bagi mereka"

"ini adalah keputusanku dan kalian tidak bisa mengubahnya" ujarku datar dan tidak dapat diganggu gugat. Malcolm menghela napasnya dan bangkit.

Malcolm berjalan ke arah pintu dengan langkah cepat, tapi ketika dia berada di depan pintu, tanpa menolehkan kepala dia bergumam, "jangan salahkan kami jika kau akan menyesal di kemudian hari dan jangan meminta bantuan apapun dari kami. Karma itu nyata Eirik, dan percayalah karma akan membalas perbuatan yang kau lakukan pada Emily"

Jax mendengus. Dia menambahkan kalimat Malcolm dengan nada tegas, "Nik, Emily juga seorang manusia. Menjadikannya sebagai media untuk mendapatkan penerus bukanlah tindakan bijak. Lalu setelah itu apa? Memisahkan ibu dari anaknya? Jika benar begitu kau egois Eirik. Kau hanya memikirkan kepentinganmu sendiri. Kerajaan bukan butuh seorang Ratu yang kuat dan berasal dari darah seorang Alpha, tapi kerajaan butuh Ratu yang murni dan lemah lembut." Jax bisa melihat wajahku yang mulai menggelap, tapi dia tidak peduli.

Aku mengerti apa yang dijelaskannya dan memang benar. Aku sadar akan hal itu, tapi ada satu alasan aku menerima saran para tetua.

Alasan itu adalah ketakutan dan mereka semua tidak perlu tahu itu.

The True Queen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang