Untuk Kelabu, maaf.
Maaf karna ternyata aku masih belum bisa menghilangkan perasaanku padamu secara utuh. Aku masih saja sering terpaku dan tertahan dengan sosokmu yang menjadi fantasiku.Terkadang juga aku masih terjerumus dalam harapan yang entah kapan akan menghilang. Dan ya, ini masalah besar bagiku. Sebab seberapa kalipun kamu mengabaikanku, tidak peduli padaku, aku masih saja tidak bisa benar-benar melupakanmu.
Aku tidak tau bagaimana seharusnya menyisakanmu sebagai bagian dari masa laluku agar aku tidak terus tertahan di tempat yang sama, yang justru membuatku semakin terluka.
Karna itulah, mengapa setiap kali kita bertemu aku juga akan selalu berusaha memperpendek waktu.
Memilih berbohong, dan mencari alasan agar pertemuan kita tak berlangsung lama - dan mungkin lebih baik kita tidak perlu bertemu.Sebab setiap kali aku bertemu kamu, aku masih saja tidak bisa menatap matamu sebagai mata orang lain. Aku masih saja melihat mu sebagai sosok yang selalu kuharapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Kelabu dan Cerita yang Telah Usai
PuisiSurat yang ku tulis ini, mungkin tak akan pernah kau baca. Karna nyatanya ini memang tak pernah ku kirim padamu. Kamu adalah laki-laki biasa, dengan segala kekakuan yang kamu miliki. Bisa bersamamu adalah sesuatu hal yang mustahil, karna kamu itu se...