Bonus!

991 132 78
                                    

" Lo mau ngomong apa? "

Luna menatap pemuda di depannya jengah, sesekali sebuah decakan kesal keluar dari bibir tipisnya. Sementara itu, sang pemuda tak bergeming. Ia tetap diam di tempatnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun membuat Luna mengumpat kesal.

Bagaimana tidak kesal? Ia sudah berdiri kurang lebih 20 menit dan selama itu pula pemuda di hadapannya ini belum juga membuka mulutnya. Padahal, Luna berdiri di sini karena ditarik secara paksa oleh sang pemuda dengan alasan ada hal penting yang harus Ia katakan pada Luna.

" Cepetan Jisung, waktu gue nggak banyak. Kalo lo nggak mau ngomong juga, mending gue pergi. "

Persetan dengan hal penting yang harus Jisung katakan kepada Luna. Luna sudah tidak peduli lagi. Kesabarannya sudah habis dan rasa kesalnya sudah meluap, membuatnya melupakan rasa penasaran yang tadi menuntunnya ke taman ini.

Luna sudah memutuskan. Ia akan beranjak pergi dari taman ini, meninggalkan Jisung sendirian. Percuma jika Ia hanya berdiam diri saja di sini, membuang-buang waktu. Masih banyak hal yang harus Luna lakukan.

Baru saja Luna akan melangkahkan kakinya pergi dari taman ini, namun langkahnya terhenti karena ucapan Jisung.

" Luna, gue suka sama lo. "

Luna seketika membeku, Ia membalikkan badannya kembali menghadap Jisung. Luna dapat melihat Jisung saat ini sedang menundukkan kepalanya, membuat Luna tanpa sadar mengerutkan keningnya.

Jisung baru saja mengatakan bahwa Ia suka pada Luna? Benarkah itu? Jisung tidak sedang bercanda kan?

" Jangan bercanda, Han Jisung! "

Jisung mengangkat kepalanya, menatap Luna dalam-dalam. Wajahnya tampak serius, tidak ada senyuman jahil seperti biasanya. Apa Jisung benar-benar suka pada Luna?

" Gue serius! "

Ucap Jisung yakin, membuat Luna semakin bingung dengan pernyataan yang sangat tiba-tiba ini. Bisakah Luna mempercayai Jisung?

" Tapi lo kan sahabat gue, Jisung. Mana mungkin lo suka sama gue. "

Jisung masih menatap Luna, sementara yang ditatap merasa risih dan melirik ke kanan kemudian ke kiri secara bergantian, menghindari bertatapan langsung dengan Jisung.

" Emang kenapa kalo kita sahabatan? Emang gue nggak boleh suka sama lo? "

Luna menundukkan kepalanya, memainkan ujung bajunya.

" Ya bukan gitu, maksud gue- "

Kini Luna mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk membalas tatapan Jisung.

" Jadi, lo mau kan jadi pacar gue? "

Hening. Tidak ada sepatah kata pun yang dapat terucap. Jujur, Luna tidak tahu apa yang harus Ia katakan.

" Luna? "

Panggil Jisung, menyadarkan Luna dari lamunannya. Luna menghela napasnya pelan sebelum kemudian menjawab,

" Iya, gue mau jadi pacar lo. "

Muka Luna sudah memerah seperti kepiting rebus. Seketika Ia merasa kepanasan, rasanya seperti kadar oksigen di bumi berkurang drastis.

" Hmmph, huahahahah "

Tiba-tiba saja Jisung tertawa terbahak-bahak. Membuat Luna mengerutkan keningnya, heran.

" Lo kenapa? Apanya yang lucu? "

Jisung memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa dan mencoba menghentikan tawanya yang sedari tadi tidak berhenti.

" Lo lucu banget, hahahah "

Luna semakin mengerutkan keningnya melihat Jisung. Memangnya Luna kenapa? Setahu Luna, Ia tidak sedang melontarkan lelucon apa pun.

" Gue? "

Jisung berhasil menguasai dirinya dan menghentikan tawanya walaupun Ia masih saja tersenyum lebar tapi setidaknya Ia sudah tidak tertawa terbahak-bahak lagi.

" Iya lo lucu, gue nggak nyangka lo gampang banget ketipu. "

Jawab Jisung, tak ada lagi raut wajah seriusnya, kini hanya ada cengiran jahil khas seorang Han Jisung.

" Hah? Maksud lo? "

Luna masih saja mengerutkan keningnya, Ia tidak mengerti apa yang sedang Jisung lakukan kepadanya saat ini.

" Hari ini kan tanggal 1 April. "

Jawab Jisung enteng, sementara Luna diam, berusaha mencerna maksud dari perkataan Jisung.

" Eh, 1 April? April Fools? Jadi semua itu bohong? "

Tanya Luna setelah mengerti maksud dari perkataan Jisung. Jisung yang gemas melihat ekpresi kebingungan Luna pun mengacak-acak rambut sahabat kecilnya itu.

" Ya iyalah, kayak yang lo bilang tadi, kita kan sahabat, mana mungkin gue suka sama lo. "

Luna membulatkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa Jisung mengatakan kata-kata itu dengan sangat mudah? Bagaimana bisa Ia mempermainkan perasaan Luna seperti ini?

" Happy April Fools Day, Luna! "

° • ♡ • ♡ • °

Hola! I'm back with a bonus chapter ~ Semoga kalian sukaa hehe
Btw, terimakasih banyak buat 2K reads dan 1K votesnya ♡♡♡

Dan Happy April Fools day semua! Jangan gampang percaya sama apa yang di post hari ini ya, bisa aja itu cuma April Fools aja hehehe

This Chocolate is for You ; Stray Kids! ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang