Pelajaran sejarah pada jam terakhir bukanlah pemilihan waktu yang tepat. Semua murid bahkan guru sejarahpun mengiyakan hal itu.
“Ngantuk, nak?” Bu Fadila duduk di bangku guru sambil menatap muridnya.
"Ngantuk banget buk,"
"Gak salah lagi buk,"
"Buk gak usah belajar aja buk."
"Cerita aja, buk. Lagi gak mood belajar buk,”
Kira-kira seperti itu komentar murid kelas X TKI 1. Bukan karena alasan, semua itu didukung oleh cuaca yang sangat panas di atas rata-rata dan tingkat kemageran mereka yang juga ikut meninggi. U know-lah.“Baiklah, kita masih belajar,” ucap bu Fadila yang di balas gumamam tak setuju oleh muridnya, “Ibu kasih tugas, di kumpul hari ini. Mau berkelompok atau sendiri-sendiri?”
“Kelompok!” seru murid dengan semangat.
“Ngerjakannya berkelompok, tapi tugasnya masih individu ngumpulnya.”
“Yah-,”
“Sama aja, buk.”
Bu Fadila hanya terkekeh. Inilah keunggulan ibu Fadila, ia memang senang jika menggoda muridnya. Ia juga guru yang asik dari semua guru yang mengajar di kelas TKI 1.
Ryan langsung menghadap ke belakang, “Kerjakanlah, din.”
“Mager,”
“Mager mulu lo,” Ryan kini menatap Karin yang masih menulis tugas yang di catat oleh guru sejarah di papan tulis, “Beb?”
Karin tertegun, dalam hatinya ia benar-benar gugup. Namun dengan cepat ia mengenyahkan pikiran itu.
“Beb?” Ryan kembali menggoda Karin namun tak digubris oleh yang di goda. Ia menyenggol tangan Karin yang masih berkutat pada buku tulis sejarah. “Kalo orang manggil itu di jawab, bukannya di cuekin,”
Karin menatap malas ke arah Ryan, “Gue bukan bebeb lo, dan juga jangan panggil gue itu! jijik gue dengarnya,”
Ryan terkekeh, “Galak banget sih,”
“Serah!”
Andin yang menyaksikan kelakuan Ryan berdeham, “Btw, beberapa hari yang lalu, gue liat lo sama cewek lain. Pacar lo, ya?”
Ryan terdiam, alisnya berkerut berpikir, “Kapan?”
“Hari senin kalo gak salah,”
Ryan hanya ber-‘oh’ ria. Ia menatap Karin sekilas lalu tersenyum pada Andin. “Mantan gue,”
Jleb! Bisa ia rasakan hatinya seakan tercelos mendengar hal itu. Ryan juga pernah mengatakan tentang mantannya pada Karin saat menggodanya. Karin kira ia hanya bercanda, ternyata ia salah. Ryan benar-benar ada something dengan mantannya.
Flasback on
“Rin, katanya mantan itu harus dilupain, ya?” Karin hanya berdeham malas, “Tapi kenapa gue gak bisa ngelupain mantan gue,”
YOU ARE READING
HeartBeat Or HeartBreak
RandomDebaran hati atau patah hati? Semua itu terjadi begitu saja. Ia bahkan dapat merasakan keduanya padahal kedua hal itu sangatlah berbeda. "Gue gak pernah minta lo berpaling padanya," -Ryan Algaero. "Gue gak mau sakit untuk kedua kalinya," -Karin Gust...