ONE MAN✔

HAN NAMJA♡ONE MAN♡4

Cinta yang tulus adalah orang yang rela melihat seseorang yang dicintai bahagia walaupun tanpa dimiliki.

Dalam sebuah kehidupan tidak dapat menentukan siapa yang akan jadi pemeran utama seperti dalam sebuah drama maupun novel dan sebagainya, sulit untuk menentukan siapa yang saling mencintai, siapa yang akan tersakiti.
Jangan berpikir hidup seperti cerita yang pemiliki pemeran utama pria dan wanita, jangan berpikir seseorang akan saling merelakan, tapi satu kunci dalam hidup ini siapapun yang akan jadi peran utama dalam kehidupan bukan berarti cerita hidupmu selesai seperti novel, bukan berarti dirimu tidak bahagia karena bukan pemeran utamanya.
Cinta bisa berubah untuk pemeran kedua, dan kesedihan bisa terjadi pada pemeran utama, yang dimana pemeran utama banyak diinginkan seseorang.

"Trimakasih sudah mengantarku kimbum"ucap soeun keluar dari mobil kimbum, soeun tidak memaksa kimbum untuk mengantarnya tapi pria inilah yang terus memaksa.
"Hmm... apartemenmu disini?"tanya kimbum yang melihat sekeliling lingkungan apartemen soeun yang sepi dan sedikit mengerikan.

"Ya begitulah aku masuk dulu, sekali lagi trimakasih bum"
"Kita akan bertemu lagi bukan"kimbum menahan pergelangan tangan soeun yang hendak melangkah.
"Aku yakin kita akan bertemu"dengan senyuman soeun menatap kimbum, soeun telah bertekad untuk tidak lagi menghindar dari kimbum, soeun ingin menjalaninya dan melihat akhir dari pertemuannya dengan kimbum.

Kimbum tersenyum mendengar balasan soeun, sekarang ia merasakan kecanggungan yang pernah ada telah hilang dari antara mereka.
"Masuklah"ucap kimbum tersenyum dan memasuki mobil ketika soeun melangkah memasuki apartemennya.

Kimbum tersenyum lagi dalam perjalanan, bukan tanpa alasan ia tersenyum.
Ia tersenyum mengingat saat ia bersama soeun dan kalimat soeun yang membuatnya mampu tersenyum terus menerus.
'Siapa wanita beruntung itu bum'kalimat itu yang membuat kimbum dari tadi berpikir siapa wanita itu.
Drtttt....drtttt
Senyum kimbum memudar saat ia melihat layar ponselnya dan kembali lagi mengingat kalimat soeun 'siapa wanita beruntung itu' dan kimbum bertanya dalam hatinya untuk memastikan apakah dia seseorang tersebut.
"Ya"
"Kimbum kau dimana?"tanya hyuna.
"Aku akan kesana"dengan ragu kimbum mengucapkannya apa ini benar?,kimbum tidak percaya ia dan mikha bisa bertahan sampai saat ini.
Kimbum tidak percaya dapat bertahan menjadikan mikha kekasihnya sampai saat ini, dulu ia merasa dirinya tidak akan bisa mendapatkan gadis cantik dan pintar tersebut, mungkin Tuhan sedang berpihak padanya.

Flashback
Cinta bisa dibawa oleh angin, cinta bisa meninggalkan seseorang hilang seperti angin dan akan digantikan oleh angin baru yang datang tidak tahu angin itu bisa dihirup apa tidak.
"Angin"guman soeun yang sedang duduk dipojok belakang saat pelajaran, soeun sengaja pindah tempat duduk karena saat ini ia belajar sejarah dan gurunya yang terus berbicara dengan semangat, apa guru ini tak melihat semua murid telah menguap lebih dari sepuluh kali.

"Aku mengantuk"ya saat ini soeun duduk disamping kimbum, karena hanya bangku kimbum yang kosong hari ini.
"Tidur saja"ucap soeun melihat kimbum sekilas yang telah menyandarkan kepalanya diatas meja menghadap soeun.
"Kenapa?"tanya soeun menoleh lagi dan melihat kimbum yang terus menatapnya, kimbum mengangkat kepalannya dan mendekatkan kursinya pada soeun.

"Kau tahu besok aku akan menembak hyuna"soeun masih diam mendengar, apa yang harus ia lakukan bila itu terjadi, jika itu takdir ia tak bisa berbuat apa apa.
"Lalu"
"Aku takut ia tidak menerimaku?"dengan lesu kimbum meletakkan lagi kepalanya diatas meja dan memejamkan mata.
"Kau akan ditolak"soeun ingin ucapannya ini dikabulkan, ia tidak berbohong dengan ucapannya.

"Kau mendoakanku..."kalimat kimbum terhenti saat membuka mata ia melihat soeun didepan matanya yang juga meletakkan kepala diatas meja, kimbum terpaku dan masih menatap dalam manik mata soeun dengan diam, ada rasa yang berbeda dalam dirinya rasa yang tak pernah ada saat berdekatan dengan gadis lain.