Ketika aku ingin membukakan hati lagi untukmu, ada keraguan dalam diriku.
Ada ketakutan untuk percaya padamu.Kepercayaan yang ingin selalu diberikan dapat diragukan jika memang orang tersebut tidak dapat memberikan kepastian dengan yakin.
Keraguan yang ada dalam diri kadang membuat kita menyesal dikemudian harinya tapi bila itu telah ditentukan oleh takdir pasti ada jalannya.
Seiringnya berjalan pristiwa yang dimana membuat hati soeun berbunga bunga dan selalu tersenyum setiap saatnya peristiwa dimana kimbum yang mencium dan mengatakan cinta padanya masih dengan jelas ia ingat."Soeun bagaimana bila kita bertemu dengan dokter kim"ucap jihana yang duduk didepan soeun dengan menyeruput minumannya, soeun berhenti makan dan meminum air agar makanannya langsung masuk kedalam perutnya.
"Untuk apa?"heran soeun, tidak sekarang peristiwa itu masih ada dibenaknya bagaimana ia akan bertemu kimbum."Untuk melanjutkan tulisan lomba itu"ucap jihana.
"Kau saja aku sibuk hari ini"bohong soeun, ia belum mempersiapkan diri bila bertemu kimbum hari ini.
"Jangan menipuku, aku tahu jadwal kerjamu soeun, berikan nomornya"tegas jihana dan menyerobot ponsel soeun yang diatas meja."Hallo"ucapa jihana
"Dokter kim ini aku jihana soeun chingu, apa kami bisa bertemu denganmu sekarang, tapi kalau sibuk lain kali saja"jelas jihana saat kimbum menanyakan siapa dirinya.
"Apa soeun akan ikut?"balas kimbum, jihana menatap soeun dengan senyum menggoda dan membuat soeun heran apa yang sedang dibicarakan mereka.
"Apakah harus dengannya agar bisa bertemu denganmu dok"tanya jihana sok polos.
"Aahh tidak, hanya saja kami sudah kenal lama jadi kalau dia ikut mungkin lebih nyaman"jelas kimbum dengan rasa gugup."Dimana kami bisa bertemu denganmu dok?"tanya jihana.
"Karena aku ada tugas apa kalian bisa datang kekampusku?"tanya kimbum ragu, ragu apakah soeun mau bertemu dengannya lagi semenjak peristiwa itu.
"Baiklah, sampai bertemu nanti dok"jihana menutup panggilan tanpa mendengar balasan kimbum.
"Ada apa?"tanya soeun yang sedaritadi menatap jihana.
"Kita akan kekampusnya"balas jihana santai dengan berdiri meninggalkan soeun yang masih diam.
"Bagaimana ini"gumam soeun kemudian.
"Dan kau harus ikut soeun"teriak jihana."Kau yakin akan bertemu dikampusnya?"tanya soeun pada jihana yang saat ini mereka dalam perjalanan kekampus kimbum.
"Kenapa harus ragu"
"Bisa jadi kita jadi pusat perhatian disana"ucap soeun kesal.
"Tidak masalah, wajar saya karena aku cantik"pede jihana tersenyum manis hingga membuat soeun mencibir.
Setelah beberapa menit jihana dan soeun sampai dikampus kimbum."Telpon dia soeun"ucap jihana melihat sekeliling kampus kimbum dari dalam mobil.
"Siapa?"tanya soeun yang berlagak bodoh.
"Ahh dokter kim"jihana mencoba bersabar.
"Kenapa harus aku kau punya nomornya telpon aja"tolak soeun dengan santai.
"Kau menyukai dokter kim?"tanya jihana membuat soeun kaget.
"Tidak"
"Kalau begitu cepat telpon"tegas jihana menatap soeun tajam.Dengan pesrah soeun menelpon kimbum dan memberitahu bahwa mereka telah sampai didepan kampusnya.
"Maaf membuat kalian menunggu"ucap kimbum dengan tersenyum menghampiri soeun dan jihana yang telah keluar dari mobil.
"Tidak terlalu lama juga"ucap soeun mencoba santai dan melupakan masalah pribadinya.
Kimbum mengajak soeun dan jihana memasuki kampusnya dan membuat mereka menjadi pusat perhatian apalagi banyak yang saling berbisik bisik menatap mereka.
"Apa kami boleh masuk"tanya soeun kesal dengan tatapan semua orang.
"Tidak apa apa hanya sebentar untuk mengambil tasku"ujar kimbum.At Caffe
"Coffe"ucap kimbum pada pelayan
"Jihana kau ingin memesan apa?"tanya kimbum dengan sopan.
"Lemon tea saja"
Setelah mendengar pesanan jihana kimbum memberitahu pelayan dan pelayan pergi untuk membuat minuman mereka.
"Kanap soeun tidak kau tanya?"jihana menatap kimbum.
"Aku sudah memesannya"ucap kimbum santai dan tersenyum menatap soeun.
"Benarkah, Kim soeun"kesal jihana menatap soeun sinis, apa soeun sudah memiliki banyak sahabat hingga tidak memberitahu kedekatannya dengan dokter tampan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MAN✔
De TodoMungkin cinta tak terbalas sudah biasa dikalangan remaja saat ini, cinta yang katanya sesaat... cinta monyet... Yang akan berpindah hati bila bertemu yang lain tapi apa yang terjadi padaku? Mengapa aku masih tetap mencintainya.... Mengapa selama ini...