ONE MAN✔

HAN NAMJA♡ONE MAN♡9

Aku mencintaimu hanya saja rasa takut untuk kehilanganmu membuatku memendam rasa cintaku ini

Flashback
Cinta tak memandang fisik kalimat itu yang pernah dikatakan orang tapi faktanya berbeda yang lebih cantik dan tampan akan dicintai dan yang jelek diragukan, bukan keinginannya untuk jadi pria yang culun dan jelek tapi Tuhan yang telah memberikan kesempurnaan disetiap orang dan ia tidak dapat memilih bagaimana Tuhan merangkai wajahnya.
Dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya jaerim berjalan dengan pelan menuju kelas soeun.
Sesampai pintu ia mengedarkan pandangannya untuk mencari gadis tersebut, senyum jaerim semakin lebar saat menemukan soeun.
"Soeun"ucapnya gugup berdiri dihadapan soeun.
Soeun yang sedang membaca novel dengan handsat tidak mendengar panggilan jaerim.
"Soeun"panggilnya lagi dan dengan sentuhan.
" ada apa"tanya soeun melepas handsatnya menatap jaerim.
"Hmm... apa nanti pulang sekolah kau ada waktu?"tanya jaerim gugup sambil meremas remas tangannya yang berkeringat.
"Tentu ada apa"
"Bisakah temui aku sebentar dibelangkang ditaman"jaerim memperbaiki letak posisi kacamatannya agar bisa menatap soeun dengan jelas.
"Baiklah"singkat soeun melanjutkan membaca novel dan memasang handsetnya.
"Kenapa?"tanya soeun melepas satu handsatnya dan melihat jaerim yang masih berdiri diam.

"Apa kau sudah mengenalku?"tanya jaerim ragu.
Soeun menepuk dahinya
"Oh iya benar aku tidak mengetahui namamu"ucap soeun polos, ia memang sering melihat pria ini tapi tidak mengetahui namannya, dan juga tadi ia tidak ambil pusing saat pria ini mengajaknya bertemu ditaman.
"Song jaerim"ucap jaerim mengulurkan tangannya.
"Kim soeun, kau sudah tau kan"balas soeun.
"Baiklah sampai jumpa nanti"ucap jaerim dengan malu malu dan pergi meninggalkan kelas soeun, soeun menggelengkan kepalannya tanda bingung jaerim yang senyum senyum sendiri.
"Sepertinya ada yang mau pacaran"ucap jonghyun yang datang dan merangkul bahu soeun dan menarik handset soeun.
Soeun menatap tajam dan kesal pada jonghyun.
"Jangan terima dia"ucap jonghyun lagi.
"Kenapa apakah suami  kelasku cemburu saat ini"goda soeun yang akhirnya menutup novelnya dan tersenyum manis menatap jonghyun.
"Aishh jangan mimpi"jonghyun menjitak kepala soeun yang kepedean.
"Dan satu lagi aku bukan suamimu"ucap jonghyun menyentil dahi soeun.
"Aku juga tidak mau punya suami sepertimu"kesal soeun mengusap usap dahinya yang sakit.

"Kanapa"tanya kimbum yang baru tiba dan melihat jonghyun senyum senyum dan soeun yang kesal.
Soeun melihat kimbum yang membawa minuman dua botol tidak menjawab.
"Dia akan ditembak"ucap jonghyun
"Dengan siapa?"tanya kimbum tak percaya bahwa ada yang menyukai soeun.
"Siculun sunbae"ledek jonghyun dengan ketawa yang keras.
"Diamlah"geram soeun menatap tajam jonghyun yang mulut ember.
"Jangan lupa beritahu aku kalau sudah jadian oke"ucap kimbum mengacak rambut soeun lalu pergi menghampiri hyuna yang sedang duduk membaca buku pelajaran.
"Dari mana?"tanya hyuna tersenyum menatap kimbum yang duduk disampingnya.
"Minum"kimbum menyodorkan minuman pada hyuna dan diterima hyuna dengan bahagia.
"Jangan terlalu keras belajar"ucap kimbum mengusap pipi hyuna.

"Kalau kau cemberu aku bisa mengusap pipimu"ucap jonghyun melihat soeun yang menatapi kimbum dan hyuna.
"Aishh.."kesal soeun meninggalkan jonghyun yang meledeknya.
"Terima saja siculun itu ingat soeun"teriak jonghyun saat soeun hampir melewati pintu kelas.
"Seharusnya dia tidak menerimanya"ucap kimbum tiba tiba hingga membuat jonghyun dan hyuna menatapnya.
"Kenapa?"tanya jonghyun berdiri disamping kimbum.
"Haah.. tidak sunbae itu tidak cocok dengan soeun"balas kimbum menggaruk lehernya yang tidak gatal menatap hyuna.
"Jadi samamu ia cocok"ucap jonghyun seketika membuat kimbum dan hyuna canggung.
"Apa yang kau katakan dia pacarku"balas hyuna menatap jonghyun kesal.
"Hanya pacar, siapa yang tahu nantinya istri kimbum adalah soeun"ucap jonghyun sekenanya dan pergi meninggalkan kesal dengan santai.
Kimbum tersenyum canggung menatap hyuna, ia tidak bisa mengelak ucapan jonghyung yang memang benar hyuna hanya pacar dan juga tidak ada yang tahu siapa yang akan jadi istrinya bukan.