Chapter 9

59 13 0
                                    

Tiga orang yeoja sedang berbaring bersama di atas karpet empuk, mereka saling menceritakan beberapa hal.

"Ravi, sangat tampan chingu." Na Mi memulai perkataannya, saat ia berbicara tentang VIXX, ia adalah orang yang paling heboh diantara ketiga temannya.

"Jangan memulai lagi Na Mi." Keluh Bomi dengan memutar kedua bola matanya karena kesal pada Na Mi.

"Tapi ia benar benar tampan." Ia mengambil sebuah kotak makan didalam tasnya yang berisi kue brownis.

"Apa kalian tidak merindukan Eun Hye?" Kata Ji Hyo dengan mengahadapkan pandangannya ke langit langit rumah.

"Eun Hye? Ah! Aku sampai lupa. Bagaimana kabarnya?" Kata Na Mi dengan menepuk pelan keningnya.

"Bagaimana jika kalian menghubunginya." Usul Ji Hyo pada kedua temannya.

Bomi langusung mengeluarkan ponsel dari saku celananya, dan mengetik nomor ponsel Eun Hye.

Nada sambungan telepon berbunyi, namun Eun Hye tidak kunjung menerimanya. Bomi mencoba kembali menghubungi Eun Hye, tapi Eun Hye tetap tidak menjawab.

"Dimana dia? Kenapa ia mengabaikan panggilan telponku?" Keluh Bomi memandang layar ponselnya.

"Apakah urusannya tidak kunjung selesai?" Kata Ji Hyo.

"Urusan apa? Eun Hye tidak mengatakan apa pun pada kami." Ucap Na Mi dengan menyantap kue brownis disampingnya.

"Appa mengatakan padaku, jika Eun Hye mungkin sedang ada urusan, tapi Eun Hye tidak memberitahuku sampai sekarang apa urusannya sudah selesai atau belum." Jelas Ji Hyo dengan disuapi kue brownis oleh Na Mi.

"Na Mi, Aaa" Bomi membuka mulutnya meminta Na Mi juga memberikannya kue.

"Aku menjadi khawatir padanya." Ucap Bomi dengan nada khawatir.

"Nado..." kata Na Mi memberikan sisa kue brownis pada Bomi. Bomi berdecak kesal pada Na Mi

"Ck! Na Mi kau pelit sekali!."

"Heheh, tapi itu juga kue brownis bukan?"

"Terserah!"
.
.
.
.
.
.
.
.
Taekwoon duduk termenung diantara para rekan pemain drama musical yang sedang sibuk berlatih dan menghafal dialog. Ia tampak tidak terlalu fokus dengan apa yang ia lakukan.

'Jung Taekwoon, kau harus fokus pada drama musical ini, jangan membuat St☆rlight kecewa saat melihatmu tampil.' Gumam Taekwoon untuk menyemangati dirinya sendiri.

Ia mulai bangkit dari posisi duduknya dan mulai berlatih dan menghafal dialog.

Tak terasa malam tiba, membuat para pemain drama musical berhenti dari latihannya, tak terkecuali Taekwoon yang langsung mengambil ponselnya dari atas kursi. Ia melihat waktu menunjukkan pukul 08:00 PM.

'Apa dia tidur pada jam ini?' Gumam Leo.

"Leo-ssi ayo makan bersama." Ajak salah satu rekannya.

"Aniyo~ aku harus pulang ke dorm. Kalian makan saja." Leo menolak ajakan salah satu rekannya dan berlalu dari hadapannya.

Ia melihat manager sedang berdiri menyender disamping mobil dengan memainkan ponselnya. Leo berinisiatif untuk pergi darinya, ia ingin menemui Ji Hyo bahkan jika Ji Hyo sudah tertidur ia tidak akan peduli.

Leo berjalan pelan pindah dari tempatnya agar manager tidak melihatnya pergi, Ia berjalan pergi setelah ia merasa jika manager tidak menyadari kehadirannya dan langsung pergi menuju rumah Ji Hyo.
.
.
.
.
.
Cklek!

Tuan Kang dan istrinya masuk ke dalam kamar Ji Hyo, mereka melihat jika Ji Hyo sedang mendengarkan musik melalui headsetnya seperti biasa.

"Appa? Eomma?" Ji Hyo menyadari kehadiran seseorang masuk ke dalam kamarnya.
Tuan Kang dan istrinya mendekat kearah Ji Hyo.

I Don't Want To Be An Idol #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang