01 : Bonten

1.4K 55 0
                                    

•-•-•

Seringai mengerikan tercetak indah di paras rupawan sang puan, kedua matanya membaca detail-detail identitas petinggi Bonten yang berhasil dikumpulkan oleh asisten kepercayaannya termasuk lokasi markas Bonten. Kemampuan asistennya dalam mengumpulkan data identitas targetnya tidak perlu diragukan, bahkan masa lalu dan latar belakang target dapat diketahui dengan mudah. Sera sendiri adalah salah satu pembunuh bayaran yang sering mendapat misi dari petinggi negara dan orang-orang yang berkuasa, oleh karena itu relasi Sera tidak main-main. Namun Sera harus sedikit berhati-hati dalam misinya kali ini, apalagi targetnya kali ini adalah Sano Manjiro.

"Xion, siapkan pedang katanaku dan juga mobil. Besok aku akan datang untuk mengamati markas Bonten, kita harus bergerak cepat."

"Bukankah itu terlalu berbahaya nona Sera?"

Sera menatap Xion tajam, seketika asistennya itu terdiam dan menundukkan kepalanya. Xion tidak bermaksud meremehkan kemampuan majikannya itu, namun ia mengkhawatirkan keselamatan Sera. Xion sudah bekerja dengan Sera selama belasa tahun, ia sudah menganggapnya seperti kakak perempuannya sendiri. Begitu juga Sera, Sera tidak pernah kejam pada Xion ia hanya bersikap profesional saat bekerja.

"Aku tahu targetku kali ini bukan orang biasa, tapi aku bisa menjamin keselamatanku sendiri. Lagipula kau selalu siap jika aku membutuhkan bantuanmu, jadi lakukan saja perintahku."

Xion mengangguk dan izin pergi, sedangkan Sera kembali mengamati laporan yang berisikan identitas Bonten. Ia mengamati salah satu petinggi Bonten, Sera jelas mengenal pria itu. Siapa sangka jika Assassin kelas kakap seperti Sera, pernah terlibat masa lalu yang kelam dengan pria pemilik obsidian dwiwarna Bonten itu. Orang nomor tiga Bonten sekaligus mantan wakil ketua Tenjiku dan tangan kanan Kurokawa Izana.

Kakucho Hitto.

"Sebuah takdir yang kurang menyenangkan jika kita akan bertemu lagi, bukan begitu Hitto?"

•-•-•

Sebuah mobil mewah berwarna putih terparkir tidak jauh dari lokasi markas Bonten, Sera mengamati markas Bonten bersama Xion. Jujur saja ini pertama kalinya Sera merasa agak ragu mengamati lokasi targetnya, terlebih lagi incarannya kali ini adalah organisasi kriminal terkenal seperti Bonten. Sera cukup takjub dengan sistem keamanan Bonten yang berbeda, tampak luar memang sangat sunyi dan sepi seperti mansion mewah yang tidak berpenghuni. Namun, setiap sudutnya dilengkapi jebakan dan CCTV.

"Mereka buronan kelas kakap polisi Jepang, markasnya pasti berpindah-pindah. Meskipun keamanannya tidak ketat, psikopat seperti Bonten sangat mudah menghabisi setiap penyusup yang ada."

"Apa kita akan tetap memakai strategi yang sebelumnya nona Sera?"

"Ya. Kita tidak bisa melakukan misi dengan cara yang sama seperti sebelumnya, aku harus membunuh mereka secara lembut."

"Bagaimana jika terjadi sesuatu kepada nona Sera?"

"Aku akan menghubungimu, namun sepertinya aku harus hati-hati dengan pria yang bernama Sanzu Haruchiyo itu."

"Baik nona Sera."

"Mungkin ini akan sedikit rumit karena aku harus menyamar sebelum menghabisi mereka, aku tidak akan melakukan misi ini jika saja bayaran yang pria tua berikan itu sangat besar."

"Saya yakin nona Sera pasti bisa melakukan misi ini, saya akan selalu berada di samping nona."

"Terimakasih Xion, meskipun terdengar menggelikan."

FAVORITE CRIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang