AUTHOR POV~
"Shafa, kau tau tidak? Jika keluarga Tomlinson akan kembali tinggal ke sini," kata Emma antusias. Y jelas lah Emma antusias karna ia menyukai anak lelaki dikeluarga itu, yaitu Louis.
"Hm.... Lalu? Aku harus peduli gitu?" kata Shafa dengan nada jengkel dan biasa saja.
"Ihhhh kau ini! Aku kan sedang senang!" katanya antusias lalu terseyum senyum sendiri seperti orang gila.
"Senang kenapa?"
"Karna aku akan bertemu dengan seorang pangeranku, masadepan ku;), " katanya dengan percaya diri.
"Jijik najis! Jelek gituh lu mau aj dah, banyak kali yang lebih ganteng, lebih cakep dari dia... Contohnya... Niall dia ucul, imut, segalanya deh," kata Shafa sambil menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
"Niall tetangga ku? KAMU SUKA SAMA DIA?" tanya Emma dengan sangat kagetnya.
"Ap sih? Siapa yang suka?! Gue cuman kagum ama dia," Shafa malu karna memang Shafa menyukai Niall.
"Hahahah masa dari Harry ke Niall? Mantan Harry gebetan Niall? Hahahah, " kata Emma mengelap air matanya karna saking bahagianya.
"Cecan sabeb," kata Shafa sambil mengibaskan rambutnya lalu tidur.
"Jijik najis!" kata Emma lalu tidur di sebelah Shafa. Ia masih sangat tidak sabar dan sangat antusias karna sebentar lagi cowok yang ia suka akan menjadi tetangganya kembali, saking insomnya ia mencari cara untuk tidur lalu ia berdiri lalu berjalan mondar mandir dan berjalan lagi menuju balkon, ia melihat dari balkon kamarnya bahwa keadaan dibawah sangat sepi ya karna sudah malam pastinya.
Lalu matanya tertuju pada lelaki yang sedang berjalan sendiri dengan menggunakan mantelnya yang tebal dalam fikiran Emma 'itu kan Zayn, apa yang ia lakukan malam-malam begini?'
To be continue
Ps dari author pacarnya Louis : hm........ Sadap dlu napah pacar Louis mau ngomong ini_-
Buat yg baca jan sider,- yang sider w jodohin bakal jadi pacarnya miper_-
Btw kiss2 buat yg udh baca dan vote yg dah vote dan komen w jodohin jadi jodohnya the boys nanti (kecuali Louis karna dia milikQ)
Bye2 mwah buat mai pens:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Words ~TB-1D (Slow Update)
Подростковая литература"Pernahkah kau merasakan rasanya mencintai seseorang yang sudah pernah berulang kali melukaimu? Tetapi entah mengapa hatimu tak ingin meninggalkan dirinya sejahat apapun dia padamu." "Hm.... Ini lah yang kurasakan"
