Sakura membuka matanya, ia terbangun karena perutnya sudah merengek minta di isi. Dengan sedikit enggan ia memposisikan dirinya duduk. Menatap sekeliling, dan sakura langsung membelakkan mata, mengetahui keadaanya saat ini.
Ia masih dengan pakaiannya kemarin dan sudah berada di dalam kamarnya. Seingat Sakura ia tengah berada di dalam mobil bersama Sasuke yang berniat mengantarkannya pulang.
Sakura tersadar, ya tuhan, ia pasti ketiduran.
Bagaimana itu bisa terjadi, apa Sasuke yang membawanya kemari? Mungkin Sasuke menyuruh penjaga yang mengakatnya ke sini. Tidak, tidak mungkin, itu terlihat sangat jahat, apalagi kalau nanti sampai terjadi sesuatu pada Sakura. Pasti Sasuke tidak setega itu. Satu satunya jawaban yang benar menurut Sakura adalah Sasuke membawanya kemari, dengan mengendongnya sampai di sini, ya tuhan ia kan berat. Pasti sasuke keberatan. Ia harus segera meminta maaf dan berterima kasih pada Sasuke sekarang."Dimana tasku? Apa tertinggal dimobil Sasuke" Sakura mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, dilihatnya tas berwarna coklat terang tergeletak di atas meja. Sakura buru buru mengambil handphone didalamnya.
"Bahkan Sasuke-kun sampai membawakan tas ku juga" Sakura tersenyum hangatKetika Sakura menyalakan handphone ternyata sudah ada sebuah pesan dari Sasuke, Sakura pun langsung membukanya
Kau terlihat lelah, aku tidak tega membangunkanmu. Aku harap kau tidak berfikir yang tidak-tidak.
Sakura tersenyum membaca pesan singkat dari Sasuke, dengan lihai jarinya mengetik balasan
Ah, tidak Sasuke-kun. Justru aku harus minta maaf karena telah merepotkanmu, dan juga terima kasih
Sakura segera meletakan benda persegi itu kemeja setelah dirasa Sasuke tidak mungkin akan membalasnya. Jadi ia berniat mandi saja, lagi pula sudah hampir siang, bisa bisa ia terlambat bekerja. Namun baru dua langkah, ia mendengar handphonenya bergetar menandakan adanya pesan masuk. Sakura dengan gerakan kilat langsung menyambar benda itu dan senyum merekah langsung mengembang di bibirnya setelah membaca balasan yang ia kira tidak ia terima itu
Hn, hanya saja kau perlu kau tau, kau berat.
Sakura tersedak air liur nya sendiri, rasanya Sakura ingin berteriak sekarang. Demi apa seorang Uchiha Sasuke mengatakan Sakura berat.
Dengan langkah riang ia berjalan ke kamar mandi sambil terkikik geli "Nak, ibumu berat. Hahaha kata ayahmu ibu berat" Sakura semakin terkikik
"Maafkan ibu jadi sedikit gila seperti ini, haha salahkan saja ayahmu"
VvV
Ino menatap Sakura sambil menopang dagu dengan tangan kirinya "Hei jidat, kenapa sepertinya kau senang sekali hari ini?"
Sakura menolehkan kepalanya menghadap sahabat pirangnya itu "Eum?"
"Tidak ada. Aku hanya merasa lucu dengan nenek tua disana" Sakura menunjuk seorang nenek yang tengah melamun di pinggir halaman di samping kantin yang tengah ia tempati sekarang.
Ino menatap Sakura dengan satu alis terangkat "Demi tuhan jidat, kau sinting ya? Nenek tua sedang sedih begitu kau tertawakan? Hah cepat ceritakan sekarang atau aku akan memyumpal mulutmu dengan sendok ini"
Sakura terkekeh pelan "Ino, tidak ada apa apa. Aku hanya merasa senang hari ini"
"Alasannya, Sakura sayang" Ino mencubit pipi berisi Sakura sedikit keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All That Passed
FanficKau yang menghamiliku Sasuke-kun! berhentilah berteriak seolah semua ini salahku . . . Maafkan aku. Sakura