___________________
Disclaimer :
Naruto © Masashi KishimotoWarning : OOC, typo bertebaran
Genre : Romance, Drama, Angst, Hurt, Family
Story by Cherrywwai
___________________
Hujan turun dengan lebat. Seorang gadis berhelai soft pink sedang berkutat dengan tugas kedokteran di apartemen miliknya. Rambutnya masih basah sehabis mandi, ia mengenakan gaun tidur yang agak tebal untuk menghalau udara dingin dari luar. Gadis itu merenggangkan ototnya yang terasa kaku, benar-benar melelahkan rasanya.
Sakura, gadis itu. Bukanlah orang yang bisa dikatakan tidak beruntung, hidupnya serba berkecukupan. Bahkan bisa dikatakan kelebihan. Ia memiliki keluarga dan teman teman yang menyayanginya. Terlahir dari keluarga kaya, dihormati dan juga harmonis.
Mewarisi kekayaan keluarga, tidak menyurutkan tekat Sakura untuk menjadi seorang dokter. Yah, walau awalnya kedua orang tua Sakura melarang, karena bagi mereka itu pekerjaan yang tidak seharusnya Sakura lakukan. Menjadi seorang dokter membutuhkan tanggung jawab besar, dan mereka pikir Sakura tidak perlu repot repot untuk itu. Dia hanya perlu menjadi ibu rumah tangga yang baik setelah ia menikah. Toh harta mereka tidak akan habis tujuh turunan.
Tapi Sakura tidak ingin putus asa, sejak kecil ia selalu bermimpi menjadi dokter. Sakura dulu memang sangat garang, namun seiring waktu dia bisa mulai menjadi lebih dewasa. Walupun sifat garangnya itu masih suka muncul.
Ia sangat mengagumi teman ibunya yang bernama Tsunade Senju, seorang kepala rumah sakit paling terkemuka di Konoha. Karena kehebatannya di dunia medis. Sekarang Sakura memanggilnya Shisou, karena dia lah yang membantu Sakura memahami ilmu kedokteran sampai saat ini.
Karena melihat tekat Sakura yang begitu besar, dan kemampuannya di bidang medis. Akhirnya ayah dan ibunya menyetujui, namun dengan syarat Sakura harus bekerja di Rumah Sakit milik keluarga Haruno, tentu saja dengan jabatan tinggi. Untuk perusahaan lain biar kakak Sakura, Haruno Sasori yang melaksanakan tanggung jawabnya.
Sedikit menghela nafas karena pekerjaannya tak kunjung selesai, Sakura memejamkan matanya guna menghilangkan rasa penat.
Tiba-tiba Sakura mendengar bunyi pintu digedor dengan kasar
Bahkan membunyikan bell dengan tidak sabaran.'Siapa malam-malam begini?' Sakura berjalan setengah berlari membuka pintu
"Iya, sebentar"
Kriet
Pintu dibuka
"Ada perlu a-" perkataan Sakura terpotong
"Ya tuhan, Sasuke-kun" Ia benar-benar terkejut. Sasuke berdiri di hadapannya, dengan pakaian basah kuyup dan berantakan. Ia juga mencium bau alkohol dari tubuh pria itu.
Tiba tiba Sasuke ambruk di pundak Sakura "Wanita sialan! hik dia membodohiku, dia pikir dia siapa?!" Setengah sadar Sasuke berucap.
"Sasuke-kun? kau mabuk" Sakura merangkul tubuh lunglai Sasuke, kemudian membawanya ke dalam kamar, walau agak kesulitan karena tubuhnya lebih kecil.
"Wanita sialan, sialan" Sasuke terus bergumam, yang tidak Sakura tau apa maksudnya. Tapi ia yakin Sasuke tidak sedang membicarakannya. Mereka berdua tidak terlalu dekat, tapi Sakura memang sudah menyukai Sasuke sejak awal ia pindah ke Konoha, atau malah mungkin sejak Sakura kecil.
Sakura tidak tau kenapa Sasuke bisa datang ke apartemennya. Mungkin karena dia sedang mabuk berat, dan tanpa tau kemana arah yang ia tuju.
Mungkin saja kan?"Sasuke-kun tunggu dulu di sini, kau harus mengganti pakaianmu itu, aku akan mencarikan pakaian nii-san" Sakura mendudukkan Sasuke di sofa, lalu menuju lemari pakaiannya. Ia ingat ada beberapa pakaian Sasori di sini
"Dimana pakaian itu?"
Saat Sakura sibuk mencari pakaian Sasori, tiba-tiba ada sepasang lengan kekar yang memeluknya dari belakang
"Kau wanita jalang berani nya membodohiku!"
Tubuh Sakura kaku, Sasuke meniup cuping telinganya dan mulai mengulumnya secara sensual
"Anh... Sasuke-kun apa yang kau lakukan?" Sakura mencoba melepaskan pelukan Sasuke. Namun Sasuke justru semakin mempererat pelukannya, sehingga Sakura bisa merasakan punggungnya ikut basah karena pakaian Sasuke
"Kau tak akan bisa pergi"
Sasuke mengendong sakura lalu menjatuhkannya di ranjang, menindih dan mengunci pergerakan Sakura. Mencium dan melumat bibir Sakura dengan rakus
Sakura sendiri sedang bergulat dengan pikirannya 'Tidak sasuke sedang mabuk, ini salah! Ini benar benar salah!'
Sakura menjauhkan wajah Sasuke "Kau mabuk Sasuke-kun! Menyingkirlah ini tidak baik"
Plak
Sakura terkejut bukan main, kenapa Sasuke menamparnya?
"Cih, kau tidak pantas menyebut ini tidak baik! Kau hanyalah wanita jalang! Kaparat! Kau pikir sudah berapa kali kau melakukannya dengan pria lain di belakangku hah?" Sasuke menyeringai kejam
Sakura meneteskan air mata, kenapa rasanya begitu berat baginya. Walaupun ia tau kata kata itu bukan ditunjukan kepadanya, namun perlakuan Sasuke benar benar terasa menyakitkan untuknya
Sasuke semakin kasar terhadap Sakura, ia membuka kemejanya yang basah lalu membuangnya sembarang. Ia juga telah membuka bagian atas kancing gaun tidur Sakura
"Hentikan Sasuke-kun... kumohon" Sakura menitikan air mata
"Diam dan nikmati saja Karin!"
Deg.
Tubuh Sakura semakin menegang. Jadi wanita bernama Karin itu yang telah membuat Sasuke sampai seperti ini. Hati Sakura semakin sakit mengetahui fakta Sasuke seenaknya melampiaskan segalannya pada Sakura
Bahkan sampai akhir kegiatan mereka berdua, bukan mungkin hanya Sasuke saja, Sakura terus diam dan menangis. Tak ada yang ia rasakan
Rasanya dunianya kosong
Hitam, hampa...
Meski Sakura berulang kali mendengar Sasuke menyebut nama Karin dalam kegiatannya. Sakura selalu berusaha menulikan pendengaranya. Itu membuat hati Sakura semakin sakitSakura terlalu lelah hanya untuk berkata sudah, cukup, kumohon atau apalah kata lainnya. Ia lelah dengan semuanya, semakin ia membantah Sasuke semakin kasar padanya
Tubuhnya sudah dipenuhi bercak merah sekarang. Bahkan ada yang mengeluarkan darah dan membiru. Sprei di bawahnya juga terkena darah keperawanan yang selama ini ia jaga
Dunianya telah hancur. Harga diri dan kesuciannya telah hilang. Tak apa bila kesuciannya sebagai gadis hilang asal itu karena cinta, sakura sanggup. Tapi sekarang ini? Kenapa Sasuke begitu tega padanya? Kenapa dunia sangat mudah memainkannya?
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
After All That Passed
Hayran KurguKau yang menghamiliku Sasuke-kun! berhentilah berteriak seolah semua ini salahku . . . Maafkan aku. Sakura