Allah SWT berfirman:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)Ayat itu selalu terngiang ditelinga Adnan. Dia ingin segera melamar Aisyah, dia takut jika rasanya tidak bisa dikendalikan lalu menjurus pada kemaksiatan. Menyimpan rasanya lebih lama lagi sepertinya Adnan sudah tidak sanggup.
Seperti biasa pukul tujuh dia sudah duduk di ruangannya untukmembaca buku tebal tentang Penyakit dan Cara Penyembuhannya, buku yang akan dibaca semua Dokter.
"Dokter Adnan, ada pasien korban tabrak lari kondisinya darurat dokter." ucap Nisa yang langsung membuka ruangan Adnan tanpa mengetuk terlebih dahulu, Adnan paham bahwa ini kondisi darurat.
Adnan segera beranjak mengambil jas dokternya dan berlari mengikuti Nisa. "Dimana pasiennya?"
"UGD Dokter" mereka berdua menuju Ruangan Unit Gawat Darurat.
"Aisyah" ucap Adnan kaget melihat Aisyah berada di UGD.
"Kak Adnan, Ayah.... Ayah kak" ucapnya "Tolong selamatkan Ayah, Aisyah gak mau kehilangan Ayah." ucap Aisyah, Dia benar-benar pucat, keringatnya mengalir deras di dahi pertanda takut.
"Tenang Aisyah" ucapnya "Nisa, bawa keluarga pasien keluar." Ucap Adnan yang di angguki oleh Nisa.
Adnan segera memeriksa Ayah Aisyah, Ada beberapa memar di wajahnya serta luka di kepalanya, sepertinya terkena oleh benda tumpul. Kakinya mengalami patah tulang.
"Tenang mbak, Dokter Adnan adalah salah satu dokter terbaik disini. Dia pasti akan melakukan yang terbaik." Ucap Nisa
"Ayah akan baik-baik saja kan?" Ucap Aisyah terisak.
Nisa tersenyum "Insyaa Allah, mbak yang tenang ya" ucapnya kemudian mengikuti Dokter Adnan.
"Nisa, segera siapkan ruang operasi. pasien mengalami Gegar otak, dan Patah tulang pada area kaki."
Gegar otak atau concussion biasanya disebabkan oleh benturan terhadap benda tumpul, seperti cedera saat berolah raga atau mengalami kecelakaan lalu lintas seperti yang di alami Ayah Aisyah sekarang.
Begitu Ayahnya telah berada di ruang operasi, Ibu Aisyah tiba dan langsung memeluk Aisyah.
"Ibu" Aisyah memeluk ibunya erat "Ayah, Ayah bu, gara-gara aku Ayah jadi seperti ini." Aisyah menangis sesenggukan.
"Tenang sayang, ayah pasti akan baik-baik saja." Ibunya mengelus bahu Aisyah dengan lembut. "Tidak apa-apa sayang, Ayah pasti akan baik-baik saja." Padahal Ibu Aisyah juga merasa takut akan situasi ini.
Setelah Aisyah mulai tenang, baru Ibunya bertanya "Apa yang sebenarnya terjadi sayang?"
"Tadi, kita lagi jalan-jalan untuk beli gado-gado, Ayah mau naik mobil, tapi Aisyah bilang nggak usah karena tempatnya dekat. Terus di jalan tiba-tiba ada mobil yang melaju cepat ke arah kita." diam sejenak, Aisyah melanjutkan ceritanya "Ayah kaget dan dorong aku, sementara dia nggak sempat menyelamatkan dirinya sendiri. Dan pengendara mobil itu malah langsung pergi." Ucap Aisyah mengingat kejadian pagi tadi.
Meskipun ibunya juga khawatir, dia lebih memilih memendamnya dan menenangkan Aisyah "Sudah jangan nangis lagi. Semua sudah takdir Allah. Sekarang kita ke Mushollah, berdo'a untuk kelancaran operasi Ayah." Ucap ibu Aisyah kemudian mereka beranjak menuju Mushollah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Teduhmu [ SELESAI ]
Romansa"Aisyah, kakak ingin Menjadi Teduhmu, tempat kau bercerita selain Allah. Maukah kamu menjadi istriku?" Adnan seorang dokter umum yang menyimpan cinta diam-diam kepada gadis polos seperti Aisyah, cinta pertama yang selalu ada di dalam do'a-do'anya. A...