-Ujian Nasional-

62 30 8
                                    

"Yang aku tau, ujian itu kalo udah belajar tapi masih nggak bisa juga, biarin feeling sama kancing baju yang ikut bantu jawab."
-Dissa

🌱🌱🌱

Hari ini, di minggu pertama bulan Mei, Dissa sudah bangun sangat pagi dan memastikan perlengkapan yang akan digunakan selama ujian sudah lengkap.

Ya, hari ini adalah hari pertama Ujian Nasional SMP, hari penentuan bagi semua siswa kelas 9, sejauh mana mereka memahami materi ajar yang di dapatkan selama 3 tahun di sekolah.

Dissa sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Belajar dan berdoa sudah ia lakukan. Sekarang tinggal mengerahkan segala kemampuannya untuk menjawab soal-soal ujian nanti.

"Semangat ya sayang! Mami selalu mendoakan untuk kebaikan kamu," kata Mami Dissa.

"Makasi ya Mi. Ica bakalan berusaha semampu dan sebisa Ica"

"Jangan lupa berdoa. Jika kamu mengalami kesulitan, serahkan segala sesuatunya kepada yang di atas"

"Siap Mi! Oiya, Papi sama Mbak Rissa mana, Mi?"

"Mereka udah nunggu di mobil, yaudah kamu berangkat gih, jangan sampai telat. Mami selalu mendoakan Ica dari sini," kata Mami Dissa seraya mengecup pipi Dissa.

Dissa pun berangkat ke sekolah di temani oleh Papi dan Mbak nya. Di dalam mobil, Papi menasihati dan memberikan beberapa wejangan pada Dissa.

"Ica bagaimana persiapanmu selama ini? Apakah Ica sudah merasa maksimal untuk menjawab soal nanti?" tanya Papi Dissa.

"Udah Pi. Ica ngerasa udah siap banget buat Ujian Nasional"

"Bagus kalo gitu. Ingat jangan lupa berdoa sebelum menjawab soal. Kerjakan dengan tenang dan dahulukan menjawab soal-soal yang menurut Ica gampang"

"Siap Pi! Oiya Mbak, dulu waktu Mbak UN SMP, soal-soalnya sulit nggak?" tanya Dissa pada Rissa.

"Mmm biasa aja sih, paling kalo ada yang sulit, Mbak bakalan silang indah"

"Hahaha dasar, liat Mbak tuh Pi"

"Mbak mu emang gitu Ca, paling sulit disuruh belajar. Giliran disuruh shoping paling cepet," ejek Papi pada Rissa.

"Yyyeee Papi mah suka gitu. Kan Papi juga nggak pernah ngelarang Mbak beli barang-barang yang Mbak suka," kata Rissa membela.

"Hahaha ya sudah. Tapi di SMA ini Papi berharap Mbak lebih rajin lagi belajarnya biar nanti saat mau masuk kuliah bisa lebih mudah"

"Oke siap Pi"

Selama di perjalanan, Dissa hanya mendengarkan pesan-pesan Papi sambil sesekali melihat koleksi foto di galeri hp nya.

Beberapa menit kemudian Dissa telah sampai di sekolahnya, sebelum turun dari mobil tak lupa Dissa menyalami Papinya dan meminta restu agar dimudahkan dalam menjawab soal.

Masih ada waktu sekitar 15 menit sebelum UNBK dimulai. Sisa waktu ini digunakan Dissa untuk merefreshing otak dan mengingat-ngingat materi yang sudah di pelajari.

Jadwal UN hari ini adalah Bahasa Indonesia. Salah satu pelajaran yang disukai oleh Dissa karena banyak pelajaran menulis dan mengarangnya.

Saat itu, sudah banyak siswa yang lain yang sudah datang. Sebagian banyak dari mereka ada yang membuka buku pelajaran, entah untuk mengulang-ngulang materi atau karena belum belajar sama sekali.

Kemudian Talitha dan Feby datang dan menghampiri Dissa yang saat itu sedang duduk di salah satu bangku taman sekokah. Mereka bercakap-cakap tentang ujian nasional yang sebentar lagi akan di laksanakan.

"Hai Dis, udah lama nyampe?" tanya Talitha memulai obrolan.

"Nggak kok, baru aja nih," jawab Dissa.

"Kamu udah belajar kan?" tanya Talitha lagi.

"Ya jelas udah dong, masa mau UN nggak belajar"

"Kalo kamu Feb?" tanya Talitha pada Feby.

"Udah, tapi masih ada beberapa materi yang belum aku ngerti," jawab Feby.

"Emang materi yang mana?" sambung Dissa.

"Yang ini Dis! Kamu bisa bantu jelasin aku nggak?" kata Feby sambil menunjukkan materi yang belum dia kuasai.

"Oh yaudah sini biar aku bantu"

Akhirnya sisa waktu itu mereka gunakan untuk membahas kembali materi-materi yang belum mereka pahami.

Hingga bel tanda ujian dimulai, para siswa langsung berhamburan mencari dan memasuki ruangan ujian yang sudah ditentukan.

"Teet...Teet...Teeettt," suara bel berbunyi.

"Ayo Dis kita masuk ruangan. Ruangan kita sama kan?" tanya Talitha memastikan.

"Iya sama, yuk!"

Pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama berjalan dengan tenang dan tertib. Semua siswa tampak larut menjawab soal dengan fikiran mereka masing-masing.

Dua jam berlalu, bel panjang menandakan waktu pengerjaan soal ujian sudah selesai. Para siswa keluar dari ruangan dengan ekspresi wajah berbeda-beda. Ada yang tenang, kecewa, bahkan sampai ada yang pucat.

Hanya satu keinginan mereka, semoga nilai Ujian Nasional memuaskan dan mereka bisa lulus dengan hasil yang sempurna.

Mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing, berharap agar besok bisa menjawab lebih baik dari hari ini.

🌱🌱🌱

Sudah empat hari berlalu, itu tandanya ujian nasional telah selesai dilaksanakan. Wajah-wajah para siswa sudah tidak sabar menanti hasil dari perjuangan mereka selama tiga tahun di SMP.

"Mi, kalo nanti nilai Ica bagus, kira-kira Ica bakalan daftar ke SMA mana?" tanya Dissa saat menemani Maminya menyiram tanaman sore itu.

"Mmm terserah Ica deh. Kalo Mami saranin, mending di sekolah Mbak aja, biar bisa samaan. Toh juga sekolah Mbak kan sekolah favorit. Tapi kalo Ica punya pilihan sendiri nggak papa"

"Mmm yaudah liat nanti aja deh Mi, yang terpenting sekarang semoga nilai UN Dissa memuaskan"

"Aamiin"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Part 3 sampe sini dulu yaa.
Gimana? Bagus nggak? Para pejuang UNBK pasti pernah ngerasain kayak Dissa kan? 😁😁😁
Terus ikutin cerita Dissa yaa, dijamin makin seru karena sebentar lagi Dissa bakalan memasuki masa SMA yang bakalan menakjubkan 😊😊😊
Ehh, kok author jadi spoiler yaa, hehe 😅

Oiya jangan lupa meninggalkan jejak yaa 💞
Karena vote dan comment kalian itu yg buat author semangat buat nulis, ehe :"
Love, Author 💕

DISSA ORISHA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang