Jujurlah meskipun kejujuran itu akan melukaiku, daripada kamu berbohong dan menyebabkan luka yang lebih besar bagiku.
Shafaa Natasha Ryder.
.
.
.Shafaa mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, kedua matanya menyipit karna cahaya yang begitu terang yang pertama dia lihat. Sebelah tangannya terangkat untuk memijit pelipisnya yang berdenyut-denyut.
Shafaa yang merasa ada yang menjanggal, sedikit menunduk melihat Aziz yang tertidur sambil menggenggam tangannya. Wajahnya begitu damai saat tidur, sebuah senyuman tipis terbentuk diwajah Shafaa.
Dengan perlahan Shafaa menarik tangannya yang dia jadikan bantalnya, lalu ia usap rambutnya dengan lembut. Shafaa menatap wajahnya intens, lalu perasaan sesak langsung menyeruak dilubuk hatinya. Ia memejamkan matanya sesaat, setelahnya air matanya berlinang diwajahnya.
Cup
Shafaa langsung membuka kedua matanya, ia sungguh terkejut merasakan benda kenyal yang mengenai pupil matanya.
Dilihatnya Aziz yang sedang menatapnya.Aziz tersenyum padanya,"Kenapa nangis, hem?" tanyanya lembut.
Shafaa tertegun, apa Aziz melihatnya menangis? Shafaa diam tidak menjawab.
"Shaf. Kenapa menangis?" tanyanya lagi. Lamunan Shafaa buyar, ia menatap Aziz seraya menggelengkan kepalanya.
Aziz menghembuskan nafasnya,"Maaf tadi aku ketiduran." Shafaa mengangguk tanda jawabnya.
Sekali lagi, Aziz menghembuskan nafasnya. Entah kenapa Shafaa tidak menjawab ucapannya. Dan dilubuk hatinya ia juga bingung melihat Shafaa menangis setelah menatapnya. Memang Aziz sudah bangun saat Shafaa menarik tangannya yang ia jadikan bantal, awalnya Aziz ingin membuka kedua matanya, tapi ia urungkan karna ia ingin tau apa yang Shafaa lakukan setelahnya.
Saat Aziz membuka kedua matanya, ia terkejut dia memejamkan matanya lalu tiba-tiba keluar air matanya. Entah apa yang dipikirkan Shafaa saat itu.
Shafaa diam, ia palingkan wajahnya. Ia belum ingin melihat wajahnya, karna tanpa disuruh kejadian kemarin terngiang-ngiang diotaknya dan hal itu membuat Shafaa merasa sesak kembali.
Aziz menarik dagu Shafaa, setelahnya ia tatap dengan intens."Kamu makan dulu ya. Kamu itu kurang konsumsi makanan jadi maag kamu kambuh."
Shafaa menatap gerak-geriknya yang mengambil makanan di nakas. Sebelumnya Aziz nyuruh Dicky mengantarkan semangkuk bubur untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bad Boy ✔
Fiksi Remaja(N) : CERITA INI DALAM MODE REVISI , APABILA ADA TYPO MOHON DI MAAFKAN. [COMPLETE] • PART MASIH LENGKAP • Aziz Alvaro Fernando. Adalah bad boy di SMA PELITA. sikapnya yang dingin, datar, cuek, dan acuh itu membuat para wanita semakin menyukainya. ...