****
Gadis itu membenarkan posisi handphone miliknya sehingga dapat terlihat dengan jelas video beberapa lelaki yang menari sesuai dengan alunan lagu dan koreografi yang apik. Ia menopangkan dagunya dan kepalanya ikut bergerak naik turun sesuai dengan alunan lagu, terkadang ikut meneriakkan beberapa fanchant yang ia ketahui.
"Hadeh, kebiasaan rutin si Hera ya begini pagi-pagi." sahut seorang lelaki dengan tinggi tak seberapa.
"Sewot lo." balasnya sarkas, kembali melanjutkan aktivitasnya.
Namanya Hera, bukan Hera lawan main Baekhyun di dramanya tapi Hera Velcia. Namanya nyaris ke-bule-an, tapi percayalah ia lebih suka disangka orang Korea ketimbang orang Western. Kebiasaannya setiap pagi yaitu duduk di kursinya, mengeluarkan handphone miliknya lalu mulai menonton beragam video yang tersedia di handphone miliknya.
Tidak jelas memiliki fandom apa, intinya Hera seorang multifandom yang hanya bisa menyimak ketika terjadi fanwar. Jika ditanya mengenai fandom aslinya,
"Gue tuh ARMY, Wannable, Joyful, Carat, NCTzen dan ReVeluv sejati!"
Untungnya Hera bukan sejenis penganut Bias Is Mine. Hera masih bisa menyesuaikan dirinya dan kenyataan yang ada. Walau ia masih saja berkeinginan menjadi salah satu idol Korea dan berdiri dipanggung yang sama dengan para idolanya. Karena keinginannya, Hera belajar untuk dance mati-matian. Karena suaranya yang tidak memadai, maka Hera lebih memilih untuk mempelajari dance ketimbang vocal.
Hera sama saja dengan fans lain, ketika seseorang menghina idolanya, Hera tidak segan melemparkan kata-kata pedas yang menusuk hati. Siapa saja akan dibuat merasa tertampar dengan kenyataan jika berurusan dengan Hera tentang idolanya. Sebenarnya Hera tidak sebegitu fanatik, namun prinsip hidup Hera adalah, "Kalo lo mau menghina, ya ngaca dulu."
Duh.
Balik lagi ke gadis itu. Kini ia tengah melanjutkan tontonan yang ada di handphone miliknya. Satu persatu teman mulai mengerubungi mejanya ikut menonton. Hera sih tidak masalah, terserah saja.
"Boygroup apaan tuh?" tanya Keysha.
"Ini lagu Seventeen judulnya Thanks." jawab Hera sambil terus menonton video.
"Itu ganteng tuh! Siapa namanya?" tanya Elvi, temannya yang lain.
"Itu Vernon."
"HEH VERNON PUNYA GUA GAK USAH AMBIL AMBIL YA!" sahut Cassie dari sudut kelas.
"IYA KES AMBIL GUA GAK MINAT VERNON KOK!" balas Elvi tak kalah.
Hera hanya tertawa saja, melihat kelakuan teman sekelasnya. Hera kembali fokus kepada performance yang ia tonton dan kini berganti menjadi video boygroup BTS, menampilkan video musik dari Young Forever.
"Ini BTS kan?" tanya Tania. Hera hanya mengangguk mengiyakan.
Setelah video tersebut usai, teman-temannya kembali ke tempat masing-masing. Hera membuka aplikasi wattpad dan membaca cerita tentang idolanya disana sembari menunggu teman-temannya yang belum datang.
Itu Hera, gadis yang selalu dipanggil Cewek Korea karena kegilaannya terhadap Korea yang sebegitu intens. Hera tidak peduli jika kalian tidak suka Korea atau apapun itu. Tapi emosi Hera akan langsung naik jika seseorang menghina idolanya.
Contohnya ketika Jevon mengatakan bahwa artis idola Hera penuh dengan plastik, Hera membalas sarkas
"Heh kumis lele! Muka lo itu gak seberapa kalo dibandingin mereka. Mau meraka operasi plastik, baja, besi terserah mereka! Emang mereka operasi pake duit lo apa?! Muka kayak adudu aja bangga bener."
Intinya, itulah Hera dan segala obsesinya mengenai idolanya.
Hera tidak berminat untuk mengalami kisah percintaan atau apapun itu. Baginya, ia hanya ingin mengumpulkan uang dan bisa membeli semua stuff idolanya suatu saat. Menghadiri fansign, konser, atau event yang berhubungan dengan idolanya. Baginya ketika dia bisa melakukan hal itu, hidupnya adalah sebuah penggambaran yang pas tentang kata Life Goals.
Hera melangkahkan kakinya keluar dari kelas, berjalan kearah WC untuk sekedar buang air kecil. Manik matanya menatap koridor sekitar yang kini dipenuhi siswa siswi yang tengah berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di toilet ia langsung menyelesaikan urusannya.
Hera tersentak ketika mendengar pintu toilet-nya diketuk secara brutal oleh seseorang diluar sana. Hera dengan cepat menyelesaikan urusannya dan membuka pintu dengan sedikit khawatir. Takut jika itu adalah anak berandalan sekolah yang berniat menggodanya.
Hera mengernyitkan dahinya, sepertinya ia pernah bertemu dengan lelaki dihadapannya. Sepertinya adalah salah satu anggota basket, namun Hera tidak mengenal namanya. Ia hanya pernah melihatnya beberapa kali karena anggota basket kerap ikut diskusi di ruangan untuk anggota dance latihan mempersiapkan diri.
Hera menatap keduanya aneh, pasalnya seseorang disamping anak basket tadi terus menarik lengan si anak basket sambil mendesak, "Buruan bego!" katanya. Ia beranjak pergi meninggalkan toilet karena menurutnya itu tidak penting sama sekali. Lebih baik Hera kembali dan melanjutkan kegiatan fangirling-nya.
"Hoi cewek Korea!"
Hera berbalik, menatap kedua lelaki itu dengan tatapan aneh. "Ngomong sama siapa?"
"Lo."
"Kenapa?" tanya Hera tanpa basa-basi.
"Gue Alden."
"Yaudah, faedahnya lo ngomong gitu ke gue apa?" sahut Hera, masih belum ada jawaban dari Raka ataupun teman disampingnya.
"Udah ya, gue balik dulu. Dah." kata Hera lalu meninggalkan Alden yang masih terdiam dan menatap kepergian Hera dari toilet.
"Buset bro susah bener dideketin," kata Alden lalu mengajak temannya untuk meninggalkan toilet.
"Katanya naksir tapi baru digituin udah nyerah, cupu lo."
"Masalahnya Hera ini beda dari spesies cewek biasanya. Gue yakin dia lebih suka nonton Korea apalah itu dirumah ketimbang diajak jalan ke mall sama gue."
"Jangan nyerah dong! Itu namanya sensasi ketika proses pendekatan." sahut Bobiㅡteman Alden dengan nada sok paham.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Fangirl Story
Teen Fiction"Jadi fangirl adalah cara tercepat untuk move on!" Itu tanggapan Hera ketika teman sekelasnya curhat kepadanya karena patah hati. Gadis dengan kepribadian 4D yang aneh itu berhasil menarik perhatian Alden, salah seorang anggota klub basket. Namun He...