04. Hera VS Alice

478 74 15
                                    

*****

Hera mengacak poninya kasar, sudah berapa kali ia mengulang tugasnya ini. Tugas yang ia buat terus-terusan salahㅡmenurut temannya, jadi ia harus kembali mengulang tugasnya itu. Sementara matanya lelah menatap layar komputer dihadapannya ini.

Oke, Hera sekarang tengah berada di perpustakaanㅡmenikmati akses wifi yang ada, namun bukan untuk streaming menonton video oppa-oppanya melainkan mengerjakan tugas Biologi miliknya. Tugas dari gurunya yang menyuruh kelompoknya untuk mencari tumbuhan Angiospermae. Kelompoknya sudah lebih dulu mengerjakan tugas, sehingga sisalah Hera sendirian di perpustakaan yang sepiㅡkarena sekarang sedang jam pelajaran.

Hera diusir gurunya dari dalam kelas karena mengumpulkan tugas yang terus salah, sedangkan anggota kelompoknya sudah benar mengerjakan tugas. Hera berdecak, kenapa tidak ada yang memberitahunya? Dengan begitu kan dia bisa mengerjakan tugasnya dirumah, sekarang ia harus bolos dari mata pelajaran dan malah terjebak di perpustakaan.

Sudah hampir empat puluh lima menit Hera terjebak disini, artinya dia bolos satu mata pelajaran. Perlahan rasa kantuk mulai menyelimuti dirinya dan kedua kelopak matanya mulai tertutup perlahan. Namun baru saja ia menjatuhkan kepalanya di meja, seseorang menghampirinya lalu memberinya sekotak susu strawberry.

Hera mengernyit lalu mengangkat kepalanya, "Lo lagi, lo lagi. Kenapa lo mulu sih yang muncul?"

"Kena hukum ya lo?"

"Gak penting buat lo kali."

"Nih, diminum. Biar lo gak ngantuk lagi." kata Alden menghiraukan Hera yang sekarang sedang menatapnya tajam.

"Kenapa? Gak mau? Gak usah natep gue gitu, boncel." sambung Alden sambil menoyor kepala Hera.

Hera mengambil susu strawberry yang Alden berikan lalu meminumnya, sayang gak diminum, mumpung gratis. Alden tersenyum kala Hera mau meminum susu yang tadinya ingin ia minum. Alden tengah bolosㅡmenghindari guru gendut yang tak berperasaan itu, kemudian Alden melihat ada Hera di perpustakaan dan dengan senang hati dia masuk dan berniat menemani Hera.

"Butuh bantuan, gak?" tanya Alden.

Hera menatap Alden datar lalu menoleh kembali ke laptop miliknya, "Gak butuh."

Alden berdecak namun kembali memperhatikan Hera yang sedang mengerjakan tugas miliknya. Lucu, itu yang ada dipikiran Alden.

"Eh," panggil Alden tiba-tiba. "Lo tau gak apa yang cewek suka?"

Hera mengalihkan tatapannya ke Alden, "Kenapa? Kado buat cewek lo?"

"Kalo iya kenapa?"

"Lah kan gue cuma nanya, kok lo nyolot sih?!" sewot Hera. "Kalo lo ada cewek, ngapain deketin gue? Entar cewek lo itu ngelabrak gue, yang susah ya gue! Udah sana, hush." lanjut Hera sambil mengisyaratkan Alden pergi dari hadapannya.

"Ya gue kan bercanda doang elah, mana ada gue cewek." jawab Alden sambil memainkan kotak susu strawberry yang ia berikan pada Hera tadi.

Hera bergumam, "Iya, mantan sih ada."

Alden menoleh ke Hera, lalu tersenyum, "Cie cemburu ya lo??"

"Dih, cemburu apaan, peduli lagi kagak." sergah Hera.

"Cie jujur aja deh loㅡAWWWW BU IYA AMPUN!"

Alden meringis ketika ibu penjaga perpustakaan menjewer telinganya sebelah kiri sambil terus memarahinya. "Alden lagi! Kamu ini mau ibu laporkan ke guru piket? Sana masuk kelas!"

"Aduh iya bu ampun! Lepasin dulu atuh bu!" ringis Alden. Ibu Miraㅡpenjaga perpustakaan, melepaskan jewerannya lalu mendorong Alden keluar dari perpustakaan.

Fangirl StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang