Tujuh

89 9 0
                                    

Hari ini hari libur, biasanya yoongi, hoseok, dan taehyung bersama walau sekedar untuk jalan-jalan. Tapi kali ini tidak, grup chat sepi tidak ada kabar sedikitpun dari setiap anggota grup.

Mereka lebih memilih hanyut dalam pikiran dan dunia sendiri, hoseok menonton beberapa idol grup untuk mengurangi rasa bosannya di apartemen, yoongi memainkan laptopnya menulis sesuatu entah itu naskah atau menggeluti sosial media, sedangkan taehyung memainkan rubik sambil menonton televisi di ruang tengah apartemen.

“apa aku harus meminta maaf di grup chat?” tanya taehyung menatap handphonenya yang terus membangkai di tempat

“ahhh.. tidak” taehyung mengurungkan niatnya, ia tidak mau meminta maaf karena menurutnya tindakannya benar, ia hanya mennyatakan cinta dan apa salahnya? Mungkin. Ya, hanya mungkin taehyung benar.

Yoongi mengotak-atik laptopnya, melihat sosmed untuk sekedar menghiburnya, sudah lama ia tidak membuka akun instagramnya. Yoongi lirik handphone yang tergeletak di meja nakas, yoongi tahu handphonenya tengah mati suri sekarang, yoongi malas hanya sekedar men charger hp nya, karena ia tahu tidak akan ada chat selama hpnya mati.

Dunia terlihat berbeda saat ini, tidak ada lagi tiga namja yang mengitari taman di sore hari, makan dengan berisik di kedai langganan mereka, tidak ada lagi hujan dan terik matahari yang selalu di tunggu, semuanya sama saja.

terasa mati dalam sekejap, bahkan udarapun enggan menghembus untuk menyapa perasaan tiga namja yang tengah berkeliut dengan masalahnya.

Hujan turun saat yoongi baru keluar dari mini market, hujan ini mulai menyiksa yoongi, seperti mengirisnya pelan, menusuknya bertubi-tubi tanpa ampun. Yoongi yang selalu senang dengan hujan yang datang kini mendengus kesal bahkan hanya mendengar suaranya rasanya ia ingin menyumbat pipa bocor di langit.

Tanpa pikir panjang yoongi membeli payung dan segera melesat meninggalkan mini market, ia rasa ia harus menjadi orang normal dari sekarang, maka ia hanya akan di hinggapi takdir normal ke depannya.
.
.
.
Senin pagi ini hoseok tak kunjung membuka matanya, rasanya sangat lengket dan untuk bergerakpun rasanya linu. Hoseok meraih ponselnya di meja nakas, membuka grup chat dan segera mengetik sesuatu untuk kedua temannya, berharap mereka datang dan mengurusnya yang kini terbaring sakit.

Tapi segera ia urungkan niatnya dan menyadari beberapa hal, akankah yoongi dan taehyung datang bersamaan? Akankah taehyung mengurusku seperti biasanya? Akankah yoongi ikut membantu? Akankah mereka bekerja sama?.

Hoseok langsung menyimpan ponselnya kembali menutup matanya, tanpa meminta bantuan kedua temannya. Sudah beberapa hari ini ketiga namja itu tak bertatap muka, meski sebenarnya taehyung dan yoongi sering bertemu tapi seakan tak saling lihat. Mereka benar-benar seperti orang di dunia yang berbeda.

Jika seperti ini terus yoongi sudah merencanakan untuk pergi ke jepang, menerima pekerjaan disana karena dia cukup terkenal sebagai penulis berbakat. Tapi ia tak pernah tahu bagaimana caranya berpamitan pada taehyung dan hoseok atau mungkin sebaiknya tidak usah berpamitan.

Rencananya yoongi akan pergi satu minggu lagi. Taehyung terus mendapat notifikasi dari agensi yang selama ini menunggunya, taehyung tak pernah memberi tahu hal ini pada yoongi dan hoseok karena awalnya ia ingin memberi kejutan pada mereka, tapi kehendak berkata lain.

Taehyung akan pergi ke agensinya dan tinggal disana sekitar seminggu lagi, mengingat hidupnya akan terjamin jika berada di agensi besar, dan cita-citanya tersalurkan menjadi aktor.
.
.
.
Beberapa hari kemudian grup chat yang sepertiya telah tertelan laut mulai hidup kembali dan pelakunya adalah hoseok

Aku ingin bertemu kalian di taman, tempat biasa

Sontak pesan itu mendapat respon kaget dari kedua temannya, yoongi yang tengah belanja untuk keperluannya pergi ke jepang langsung pergi ke taman setelah membayar belanjaannya.

✓ | NamjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang