« 2 »

143 9 0
                                    

Mulai Mencurigakan
---

Malam harinya di ruang keluarga.

Daaarrr!!!!!!
Hahaha... Hahaha... Hahaha....

Kakak perempuan ku, sosok pengusik namun kata-katanya bijak banget kayak Mamahnya Mario Teguh, iya dia emaknya. Jeekkhhhh... -_- ngeselin 'kan?

Sumpah, jantung ini ga tau nempel dimana. Kakakku yang satu ini emang agak usil kalo aku lagi serius.

"Kamu teh kenapa, De. Serius bangeeuudd?" Mulai deh, bahasa aliennya keluar.

"Gapapa Teh, Teteh ngapain sih ngagetin. Bikin jantung mau copot tau!!? iih nyaah."

hal biasa ini hampir setiap hari terjadi.

"Lagian maneh mah tiap hari teh ngalamuun aja, kalo jomblo tuh udah terima aja. Ngopi napa ngopi diem-diem bae."

jleb, buset dah, dasar tokek malem, udah mah datengnya ngagetin, ngigit pula.

...

Sore hari tadi aku masih sempat melihat dia di pinggir jalan, kelihatannya sedang menunggu angkutan umum.

Ya, si misterius itu, sesekali ia menoleh ke arahku yang terpaku tak sadar telah memandangnya dari kejauhan.

Ia tertawa kecil nan renyah yang sangat ramah terlihatnya, deg! Aku tersadar, aku khilaf, ya Allah...

"Pung, hayu kita pulang! Udah sore ini teh."

Interupsiku ke teman dekatku yang kebetulan berada di belakang orang misterius itu. Yup, artinya aku bukan tersangka fokus menatap wajah orang itu, tapi aku alihkan ke Ipung.

Sontak orang misterius itu menoleh ke belakangnya

"Eh, Kakak. Mau pulang ya?"

Ipung bingung, mukanya polos seperti tahanan tak bersalah yang akan dieksekusi. Huffttt... Aku tertawa kecil memperhatikan tingkah laku Ipung.

"Eh... Kamu, i.. iy.. iyaa nih. Kamu belum pulang?"

Ckckck, tu Ipung lama bener, cepet nyebrang napa. Ga tau tah kalo awan mega mau pamitan pergi?

"Zahraaa, ayo pulang! Busnya udah dateng tuh, buruan. Nanti kita bisa ketinggalan."

"Kak, aku duluan ya. Assalamualaikum." pamitnya kepada Ipung.

Ckckck kenapa Ipung lama amat yah. malah nungguin orang itu, aarghh.. emang dia nggak tau apa nungguin orang yang malah nungguin orang lain tuh kayak nahan kentut, ditunjukin salah ngga ditunjukin malah sakit. Gumamku agak greget, sambil mengadukan gigi gerahamku.

krek krekk!

Ipung menoleh ke arahku tambah bingung, orang misterius itu pun tak kalah oleh Ipung, ia menoleh kepadaku sambil tersenyum kemudian tertawa kecil.
Namun kali ini terlihat samar lesung pipi yang tetera di muka misterius itu.

Deg deg deg... Antara marah atau bingung. Bahkan rasa mencurigakan lah yang terlintas di benak ini. Eeeeehhh.. Azkaa. Sadar, sadar!

"Az, hayu pulang! "

Sumpah, aku melamun tak terkendali. Masih keadaan bingung.

plaakkkk!!!

"Weuyy, maneh arek pulang moaaaalll????"

Aku tak pedulikan ocehan Ipung, aku masih ingat wajah itu, senyuman kecil nya, juga tawa kecilnya, tak lupa juga namanya. Za.. Zar... Aduh ko lupa yaah? Ah, intinya tadi aku denger, namanya dari Z ada huruf A-nya gitu.

Wahai senyuman dan tawa yang mencurigakan, tampakanlah kedzohiranmu.

Dia duduk di dekat jendela bus, masih menoleh kepada ku. Aku melihat bus itu, terlihat lambaian tangan mungil, juga wajah seorang gadis yang agak samar karena kaca bus yang sudah kusam.

Ada apa lagi ini?

...

Maaf, pendek banget yah.
Thanks yang udah baca.

Wilujeng wengi,

Mohamad Zamzami

BERPISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang