« 5 »

57 5 0
                                    

Biasa

---

Aku tersenyum, dibarengi penjaman mata sebentar. dia pun mengikutinya...

'hmm Gustiii...'

Tiba-tiba harimau ompong tak tau malu dan tak di undang itu datang, aku tidak sadar.

Doorrrr!!!!

"Astaghfirullah....." Aku tersentak kaget, ku tengok ke belakang...

Cuye, dia datang dari belakangku tiba-tiba.

'Eh ini tuh udah ga zaman perang dunia 2 lagi kali, dasar cicak gepeng. Kamu tuh udah kayak Jepang aja, dateng ke sininya ngagetin. Bedanya Jepang pake bom, lah kamu pake tangan dengan gelak tawa yang aneh... Bahagia sendiri.'

"Az, lagi ngapain kamu disini? Ahaha... Maaf yah saya ngagetin tadi"

Dia liat Zahra, lalu mengalihkannya lagi  kepadaku.

"Oh.. kamu udah kenal Zahra?... dia adik kelas kita. Waktu MOS dia adik bimbingan temen kita. Si Mia..."

Cuye nyerocos sendiri, ah tapi makasih infonya. Hihihi..

"Eh, iya saya tadi lewat kelas kamu Az. Udah mulai pelajaran kayak nya tuh..."

"Iya tah?... Waah, gawat!!! Za.. Zahra, saya pamit ya, assalamualaikum" seperti tersengat listrik 2000 volt mendengar itu, sekarang pelajaran Matematika. Bisa-bisa aku habis sama guru Matematika yang terkenal itu.

...»»»...

Yang lalu kian berlalu, yang kini akan berlari. Kini anak burung pergi mencoba belajar untuk terbang, mencoba melihat beragam indah ciptaan Mahakuasa yang amat dan teramat indah di pagi hari yang terang.

Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari, siang berganti malam, malam berganti siang, pekan berganti pekan, bulan berganti bulan, waktu berganti waktu, dan tokek berganti kulit.
Eh... apaan sih???

Intinya waktu pun berlalu...

Aku selalu bercerita kepada ibu mengenai apa-apa yang terjadi, baik itu suka maupun duka.

Ibu menyarankan agar aku tidak terlalu menganggap itu serius, terutama masalah cinta. Apa itu? ah, kalian lebih tahu dan mengerti apa yang dinamakan itu beserta antek-anteknya.

'Nak, Ka. Tong (jangan) gagabah nyah. Hati-hati. Biasa wae (aja) sama perempuan teh. Nanti kamu yang akan mengerti sendiri'

benar bukan? Kadang kita mempunyai pengartian tersendiri, ibuku sudah menjelaskannya.

Itulah pesan ibu yang selalu ku ingat, untuk itu aku bersikap biasa kepada Zahra sejak saat itu. Walaupun Zahra kadang bertanya-tanya kenapa aku bisa seperti itu. Ah, yang penting aku tidak menyakitinya.

...»»»...

Demikianlah cerita Azka yang mengenal seorang gadis, dia bernama Fathimatuzzahra. Ya, gadis misterius yang sempat hadir di dalam mimpi Azka.

[______ ...»»»... ______]

Sekarang author yang cerita..
Selamat membaca

BERPISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang